petani dan Ibu tidak hanya berperan sebagai Ibu rumah tangga namun ikut serta bekerjabertani dengan suami.
5.1.9. Karakteristik Lingkungan Tempat Tinggal Anak Usia 0-59 Bulan Berdasarkan Pengelolaan Sampah
5.1.10.
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa proporsi lingkungan tempat tinggal anak usia 0-59 bulan berdasarkan pengelolaan sampah dalam
kategori buruk adalah 62,7 dan dalam kategori baik adalah 37,7.
Gambar 5.9. Diagram Pie Distribusi Proporsi Karakteristik Lingkungan Tempat
Tinggal Anak
Usia 0-59
BulanBerdasarkan Pengelolaan Sampah di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata
Berdasarkan penelitian ini dapat dilihat bahwa proporsi karakteristik lingkungan tempat tinggal anak berdasarkan pengelolaan sampah dalam kategori
buruk lebih besar 63,5 daripada kategori baik 36,5. Rumah-rumah penduduk berada pada jarak 10 m dari kandang ternak, ditambah juga dengan
ternak yang terkadang dibiarkan bebas berkeliaran sehingga mengotori pekarangan rumah sementara kesadaran ibu untuk membersihkan pekarangan rumah pun
63,5 36,5
pengelolaan sampah buruk
pengelolaan sampah baik
Universitas Sumatera Utara
masih kurang. Ibu juga masih sering membuang sampah di sembarang tempat karena ada pemikiran bahwa tempat sampah itu haruslah terbuat dari bahan yang
mahal dan Ibu merasa tidak mampu untuk membelinya. Penanganan atau pengelolaan sampah sudah menjadi masalah di berbagai
wilayah di Indonesia, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Pemerintah telah membuat peraturan terkait pengelolaan sampah. Ada beberapa hal yang disarankan
oleh pemerintah terkait pengelolaan sampah, di antaranya adalah melakukan pemilahan sampah berdasarkan sifat organic dan non organik, pengumpulan
sampah sebelum diangkut, atau pun diolah selanjutnya.
43
Universitas Sumatera Utara
5.1.11. Karakteristik Lingkungan Tempat Tinggal Anak Usia 0-59 Bulan
Berdasarkan Saluran Pembuangan Air Limbah
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa proporsi karakteristik lingkungan tempat tinggal anak berdasarkan saluran pembuangan air limbah yang
berada dalam kategori buruk adalah 61,1 dan dalam kategori baik adalah 38,9.
Gambar 5.10. Diagram Pie Distribusi Proporsi Karakteristik Lingkungan Tempat Tinggal Anak Usia 0-59 Bulan Berdasarkan Saluran
Pembuangan
Air Limbah
di Wilayah
Kerja Puskesmas
Simarmata
Berdasarkan penelitian ini dapat dilihat bahwa proporsi karakteristik lingkungan tempat tinggal anak berdasarkan saluran pembuangan air limbah pada
kategori baik lebih besar 61,1 daripada kategori buruk 38,9. Rata-rata saluran pembuangan air limbah yang dimiliki penduduk tidak tertutup namun
aliran airnya lancar. 61,1
38,9
SPAL buruk SPAL baik
Universitas Sumatera Utara
Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industry rumah tangga, dan kotoran manusia. Limbah
merupakan buangan atau sesuatu yang tidak terpakai berbentuk cair, gas, dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan
berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit seperti disentri, kolera, diare, dan lain-lain. Air limbah harus
diolah untuk mengurangi pencemaran, salah satunya adalah dengan membuat saluran pembuangan air limbah.
44
5.1.12. Karakteristik Lingkungan Tempat Tinggal Anak Usia 0-59 Bulan Berdasarkan Penyediaan Air Bersih
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa proporsi karakteristik
lingkungan tempat tinggal anak berdasarkan penyediaan air bersih yang berada dalam kategori buruk adalah 2,4 dan dalam kategori baik adalah 97,6.
97,6 2,4
penyediaan air bersih baik
penyediaan air bersih buruk
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.11. Diagram Pie Distribusi Proporsi Karakteristik Lingkungan Tempat Tinggal Anak Usia 0-59 Bulan Berdasarkan
Penyediaan Air Bersih di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata
Berdasarkan penelitian ini dapat dilihat bahwa karakteristik tempat tinggal
anak berdasarkan penyediaan air bersih dalam kategori baik lebih besar 97,6
daripada dalam kategori buruk 2,4.
Air adalah kebutuhan dasar untuk kehidupan manusia, terutama untuk digunakan sebagai air minum, memasak, mencuci, mandi, dan kakus. Ketersediaan
sistem penyediaan air bersih merupakan bagian yang selayaknya diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat baik di perkotaan maupun di pedesaan.
45
Air bersih secara umum diartikan sebagai air yang layak untuk dijadikan air baku bagi air minum. Banyak sumber air yang bisa dimanfaatkan sebagai air
baku untuk air minum, yaitu air hujan, air permukaan, dan air tanah. Sumber air memiliki kualitas yang berbeda tergantung pada sifat fisik, kimiawi, dan
bakteriologis serta dipengaruhi oleh kondisi lingkungan serta kegiatan manusia sekitarnya, misalnya kegiatan pemukiman, pertanian, dan industri.
45
Universitas Sumatera Utara
5.1.13. Karakteristik Lingkungan Tempat Tinggal Anak Usia 0-59 Bulan Berdasarkan Ketersediaan Jamban