Kejadian Diare Tabel 4.2. Distribusi Proporsi Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja

4.2. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari variabel-varibael yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak usia 0-59 bulan. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka variabelyang dianalisis secara univariat adalah sebagai berikut:

4.2.1. Kejadian Diare Tabel 4.2. Distribusi Proporsi Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja

Puskesmas Simarmata Berdasarkan Kejadian Diare No f 1. 2. Diare Tidak Diare 46 80 36,5 63,5 Jumlah 126 100 Berdasarkan tabel 4.2. di atas dapat dilihat bahwa proporsi kejadian diare pada anak usia 0-59 bulan berdasarkan hasil penelitian dalam satu bulan terakhir adalah 36,5. Universitas Sumatera Utara 4.2.2. Karakteristik Anak Usia 0-59 Bulan Tabel 4.3. Distribusi Proporsi Karakteristik Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah KerjaPuskesmas Simarmata Tahun 2013 No Karakteristik Anak Usia 0-59 Bulan f 1 Umur 0-36 bulan 37-59 bulan 85 41 67,5 32,5 Jumlah 126 100 2 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 62 64 49,2 50,8 Jumlah 126 100 3 ASI Eksklusif Tidak ASI Eksklusif Ya ASI Eksklusif 85 41 67,5 32,5 Jumlah 126 100 4 Status Imunisasi Tidak mendapatkanimunisasi lengkap Ya mendapatkan imunisasi lengkap 11 115 8,7 91,3 Jumlah 126 100 5 Status Gizi Status gizi tidak baik Status gizi baik 20 106 15,9 84,1 Jumlah 126 100 Berdasarkan tabel 4.3. di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak yang berumur 0-36 bulan yaitu 67,5 dan 37-59 bulan yaitu 32,5.Proporsi anak yang tidak mendapat ASI Eksklusif yaitu 67,5, sedangkan yang mendapat ASI Eksklusif yaitu 32,5. Proporsi anak yang tidak mendapat imunisasi lengkap yaitu 8,7, sedangkan yang mendapat imunisasi lengkap yaitu 91,3. Proporsi anak yang memiliki status gizi baik yaitu 84,1, sedangkan yang tidak memiliki status gizi baik yaitu 15,9. Universitas Sumatera Utara 4.2.3. Karakteristik Ibu Anak Usia 0-59 Bulan Tabel. 4.4. Distribusi Proporsi Karakteristik Ibu Anak Usia 0-59 Bulan di WilayahKerja Puskesma Simarmata Tahun 2013 No Karakteristik Ibu Anak Usia 0-59 Bulan f 1 Pendidikan Tidak sekolahtidak tamat SD Tamat SDsederajat Tamat SMPsederajat Tamat SMAsederajat Tamat Perguruan Tinggi 9 17 33 54 13 7,1 13,5 26,2 42,9 10,3 Jumlah 126 100 2 Pekerjaan PNS Wiraswasta Petani Tidak bekerjaibu rumah tangga 5 16 102 3 4,0 12,7 81,0 2,4 Jumlah 126 100 Berdasarkan tabel 4.4. di atas dapat dilihat bahwa proporsi ibu anak yang tidak sekolahtidak tamat SD yaitu 7,1, yang tamat SDsederajat yaitu 13,5, yang tamat SMPsederajat yaitu 26,2, yang tamat SMAsederajat yaitu 42,9, dan yang tamat perguruan tinggi yaitu 10,3. Proporsi ibu balita yang bekerja sebagai PNS yaitu 4,0, sebagai wiraswasta yaitu 12,7, sebagai petani yaitu 81,0, dan yang tidak bekerjaibu rumah tangga yaitu 2,4. Universitas Sumatera Utara Tabel. 4.5. Distribusi Proporsi Karakteristik Ibu Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja PuskesmasSimarmata Tahun 2013 No Karakteristik Ibu Anak Usia 0-59 Bulan f 1 Pendidikan Pendidikan rendah Pendidikan tinggi 58 68 46,0 54,0 Jumlah 126 100 2 Pekerjaan Bekerja Tidak bekerja 122 4 96,8 3,2 Jumlah 126 100 Berdasarkan tabel 4.5. di atas dapat dilihat bahwa proporsi ibu anak yang memiliki pendidikan rendah yaitu 46,0, sedangkan yang memiliki pendidikan tinggi yaitu 54,0. Proporsi ibu balita yang bekerja yaitu 96,8, sedangkan yang tidak bekerja yaitu 3,2. 4.2.4. Karakteristik Lingkungan Tabel 4.6. Distribusi Proporsi Lingkungan Tempat Tinggal Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Tahun 2013 No Karakteristik Lingkungan Tempat Tinggal Anak Usia 0-59 Bulan f 1 Pengelolaan Sampah Membuang sampah di tempat sampah Membuang sampah di sembarang tempat Pekarangan rumah tidak sering dikotori ternak Pekarangan rumah sering dikotori ternak Pekarangan rumah sering dibersihkan Pekarangan rumah tidak sering dibersihkan Jarak rumah dengan kandang ternak ≥10 m 77 49 43 83 108 18 38 88 61,1 38,9 34,1 65,9 85,7 14,3 30,2 69,8 Universitas Sumatera Utara Jarak rumah dengan kandang ternak 10m Jumlah 126 100 2 Saluran Pembuangan Air Limbah Memiliki saluran air limbah Tidak memiliki saluran air limbah Saluran air limbah tertutup Saluran air limbah tidak tertutup Aliran air pada saluran air limbah berjalan lancar Aliran air pada saluran air limbah tidak berjalan lancer 48 78 5 43 47 1 38,1 61,9 10,4 89,6 97,9 2,1 Jumlah 126 100 3 Penyediaan Air Bersih Sumber air untuk keperluan memasak dari sumur gali Sumber air untuk keperluan memasak dari air alami Air yang dikonsumsi tidak berasa, berwarna, berbau Air yang dikonsumsi berasa, berwarna, berbau Jarak sumber pencemar dengan sumber air minum ≥10m Jarak sumber pencemar dengan sumber air minum 10m Air yang dikonsumsi selalu dimasak hingga mendidih Air yang dikonsumsi tidak selalu dimasak hingga mendidih 42 84 121 5 126 126 33,3 66,7 96,0 4,0 100,0 100,0 Jumlah 126 100 4 Ketersediaan Jamban Universitas Sumatera Utara Ada jamban Tidak ada jamban Jamban jenis leher angsa Jamban jenis cemplung Ibu dan anak menggunakan jamban jika buang air besar Ibu dan anak tidak menggunakan jamban jika buang air besar Jamban yang digunakan memiliki septic tank Jamban yang digunakan tidak memiliki septic tank Air tersedia untuk keperluan jamban Air tidak tersedia untuk keperluan jamban Jamban dalam kondisi bersih Jamban dalam kondisi kotor Jamban dalam keadaan tertutup Jamban dalam keadaan terbuka 55 71 55 32 23 48 7 53 2 48 7 55 - 43,7 56,3 100,0 58,2 41,8 87,3 12,7 96,4 3,6 87,3 12,7 100,0 - Jumlah 126 100 5 Higiene Perorangan Ibu selalu mencuci tangan sebelum makan Ibu tidak selalu mencuci tangan sebelum makan Ibu selalu mencuci tangan selesai buang air besar Ibu tidak selalu mencuci tangan selesai buang air besar Ibu selalu mencuci tangan sebelum menyuapi anak 5 121 126 - 123 3 4,0 96,0 100,0 - 97,6 2,4 Universitas Sumatera Utara Ibu tidak selalu mencuci tangan sebelum menyuapi anak Ibu selalu membersihkan tangan anak sebelum makan Ibu tidak selalu membersihkan tangan anak sebelum makan Ibu selalu mencuci peralatan yang digunakan anak Ibu tidak selalu mencuci peralatan yang digunakan anak Ibu selalu menutup makanan yang telah dimasak sebelum dikonsumsi Ibu tidak selalu menutup makanan yang telah dimasak sebelum dikonsumsi Ibu dan anak selalu menggunting kuku jika sudah panjang dan kotor Ibu dan anak tidak selalu menggunting kuku jika sudah kotor 82 44 126 - 124 2 106 20 65,1 34,9 100,0 - 98,4 1,6 84,1 15,9 Jumlah 126 100 Berdasarkan tabel 4.6. di atas dapat dilihat bahwa proporsi yang membuang sampah di tempat sampah yaitu 61,1, sedangkan yang membuang sampah sembarangan yaitu 38,9. Proporsi yang pekarangan rumahnya tidak sering dikotori ternak yaitu 34,1, sedangkan yang pekarangan rumahnya sering dikotori ternak yaitu 65,9. Proporsi yang pekarangan rumahnya sering dibersihkan yaitu 85,7, sedangkan yang pekarangan rumahnya tidak sering dibersihkan yaitu 14,3. Proporsi yang jarak rumahnya dengan kandang ternak ≥10m yaitu 30,2, sedangkan yang jarak rumahnya dengan kandang ternak 10m yaitu 69,8. Universitas Sumatera Utara Proporsi yang memiliki saluran pembuangan air limbah yaitu 38,1, sedangkan yang tidak memiliki saluran pembuangan air limbah yaitu 61,9. Proporsi yang memiliki saluran air limbah tertutup yaitu 10,4, sedangkan yang tidak memiliki saluran air limbah tertutup yaitu 89,6. Proporsi yang memiliki aliran air pada saluran air limbah berjalan lancar yaitu 97,9, sedangkan yang tidak memiliki aliran air pada saluran air limbah berjalan lancar yaitu 2,1. Proporsi dengan sumber air untuk keperluan memasak dari sumur gali yaitu 33,3, sedangkan sumber air untuk keperluan memasak dari air alami yaitu 66,7. Proporsi air yang dikonsumsi tidak berasa, berwarna, berbau yaitu 96,0, sedangkan air yang dikonsumsi berasa, berwarna, berbau yaitu 4,0. Proporsi jarak sumber pencemar dengan sumber air minum ≥10m yaitu 100, sedangkan Jarak sumber pencemar dengan sumber air minum 10m yaitu 0. Proporsi air yang dikonsumsi selalu dimasak hingga mendidih 100, sedangkan air yang dikonsumsi tidak selalu dimasak hingga mendidih yaitu 0. Proporsi rumah yang memiliki jamban yaitu 43,7, sedangkan yang tidak memiliki jamban yaitu 56,3. Proporsi yang menggunakan jamban leher angsa yaitu 100, sedangkan yang menggunakan jamban cemplung yaitu 0. Proporsi Ibu dan anak menggunakan jamban jika buang air besar yaitu 58,2, sedangkan Ibu dan anak tidak menggunakan jamban jika buang air besar yaitu 41,8. Proporsi jamban yang memiliki septic tank yaitu 87,3, sedangkan jamban yang tidak memiliki septic tank yaitu 12,7. Proporsi air tersedia untuk keperluan jamban yaitu 96,4, sedangkan air tidak tersedia untuk keperluan jamban yaitu 3,6. Proporsi jamban dalam kondisi bersih yaitu 87,3, sedangkan jamban dalam kondisi kotor yaitu Universitas Sumatera Utara 12,7. Proporsi jamban dalam keadaan tertutup yaitu 0, sedangkan jamban dalam keadaan terbuka yaitu 100. Proporsi Ibu selalu mencuci tangan sebelum makan yaitu 4,0, sedangkan Ibu tidak selalu mencuci tangan sebelum makan yaitu 96,0. Proporsi Ibu selalu mencuci tangan selesai buang air besar yaitu 100,0, sedangkan Ibu tidak selalu mencuci tangan selesai buang air besar yaitu 0. Proporsi Ibu selalu mencuci tangan sebelum menyuapi anak yaitu 97,6, sedangkan Ibu tidak selalu mencuci tangan sebelum menyuapi anak yaitu 2,4. Proporsi Ibu selalu membersihkan tangan anak sebelum makan yaitu 65,1, sedangkan Ibu tidak selalu membersihkan tangan anak sebelum makan yaitu 34,9. Proporsi Ibu selalu mencuci peralatan yang digunakan anak yaitu 100,0, sedangkan Ibu tidak selalu mencuci peralatan yang digunakan anak yaitu 0. Proporsi Ibu selalu menutup makanan yang telah dimasak sebelum dikonsumsi yaitu 98,4, sedangkan Ibu tidak selalu menutup makanan yang telah dimasak sebelum dikonsumsi yaitu 1,6. Proporsi Ibu dan anak selalu menggunting kuku jika sudah panjang dan kotor yaitu 84,1, sedangkan Ibu dan anak tidak selalu menggunting kuku jika sudah panjang dan kotor yaitu 15,9 Tabel 4.7. Distribusi Proporsi Kategori Lingkungan Tempat Tinggal Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Tahun 2013 No Karakteristik Lingkungan Tempat Tinggal Anak Usia 0-59 Bulan f 1 Pengelolaan Sampah Buruk Baik 80 46 63,5 36,5 Jumlah 126 100 2 Saluran Pembuangan Air Limbah Universitas Sumatera Utara Buruk Baik 77 49 61,1 38,9 Jumlah 126 100 3 Penyediaan Air Bersih Buruk Baik 3 123 2,4 97,6 Jumlah 126 100 4 Ketersediaan Jamban Buruk Baik 93 33 73,8 26,2 Jumlah 126 100 5 Higiene Perorangan Buruk Baik 48 78 38,1 61,9 Jumlah 126 100 Berdasarkan tabel 4.7. di atas dapat dilihat bahwa proporsi pengelolaan sampah yang buruk yaitu 63,5, sedangkan pengelolaan sampah yang baik yaitu 36,5. Proporsi saluran pembuangan air limbah yang buruk yaitu 61,1, sedangkan saluran pembuangan air limbah yang baik yaitu 38,9. Proporsi penyediaan air bersih yang buruk yaitu 2,4, sedangkan penyediaan air bersih yang baik yaitu 97,6. Proporsi ketersediaan jamban yang buruk yaitu 73,8, sedangkan ketersediaan jamban yang baik yaitu 26,2. Proporsi higiene perorangan yang buruk yaitu 38,1, sedangkan higiene perorangan yang baik yaitu 61,9. 4.3.Analisis Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variable bebas dan variable terikat dengan menghitung rasio prevalens. Analisis dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95 α=0,05, sehingga Universitas Sumatera Utara apabila ditemukan hasil analisis statistik p0,05, maka variabel tersebut dinayatakan berhubungan secara signifikan. 4.3.1. Hubungan Umur dengan Kejadian Diare pada Anak Usia 0-59 Bulan Tabel 4.8. Tabulasi Silang Kejadian Diare Berdasarkan Umur Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Umur Diare Tidak diare Jumlah � � � RP CI=95 f f f 0-36 bulan 37-59 bulan 37 9 43,5 22,0 48 32 56,5 78,0 85 41 100 100 5,5560,018 1,983 1,060- 3,708 Berdasarkan tabel 4.8. di atas dapat dilihat bahwa proporsi diare pada anak usia 0-36 bulan adalah 43,5 dan pada anak usia 37-59 bulan adalah 22,0. Proporsi tidak diare pada anak usia 0-36 bulan adalah 56,5 dan pada anak usia 30-59 bulan adalah 78,0. Berdasarkan hasil analisis statistic dengan uji Chi Square diperoleh nilai p0,05. Hal ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian diare pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Simarmata. Ratio Prevalence diare pada anak usia 0-36 bulan dan 36-59 bulan adalah 1,983 CI 95. 1,060-3,708. 4.3.2. Hubungan Jenis Kelamin dengan Kejadia Diare pada Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Tabel 4.9. Tabulasi Silang Kejadian Diare Berdasarkan Jenis Kelamin Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Jenis kelamin Diare Tidak diare Jumlah � � � RP CI=95 f f f Laki-laki Perempuan 29 17 46,8 26,6 33 47 53,2 73,4 62 64 100 100 5,5500,018 1,761 1,083- Universitas Sumatera Utara 2,864 Berdasarkan tabel 4.9. di atas dapat dilihat bahwa proporsi diare pada anak usia 0-59 bulan dengan jenis kelamin laki-laki adalah 46,8 dan pada anak usia 0- 59 bulan dengan jenis kelamin perempuan adalah 26,6. Proporsi tidak diare pada anak usia 0-59 bulan dengan jenis kelamin laki-laki adalah 53,2 dan pada anak usia 0-59 bulan dengan jenis kelamin perempuan adalah 73,4. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai p0,05. Hal ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kejadian diare pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Simarmata. Ratio Prevalence diare pada anak usia 0-59 bulan dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan adalah 1,761CI 95. 1,083-2,864. 4.3.3. Hubungan ASI Eksklusif dengan Kejadian Diare pada Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Tabel 4.10. Tabulasi Silang Kejadian Diare Berdasarkan Status ASI Eksklusif Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Status ASI Eksklusif Diare Tidak diare Jumlah � � � RP CI=95 f f f Tidak Ya 35 11 41,2 26,8 50 30 58,8 73,2 85 41 100 100 2,456 0,117 0,652 0,370- 1,147 Berdasarkan tabel 4.10. di atas dapat dilihat bahwa proporsi diare pada anak usia 0-59 bulan yang tidak ASI Eksklusif adalah 41,2 dan padaanak usia 0- 59 bulan yang ASI Eksklusif adalah 26,8. Proporsi tidak diare pada anak usia 0- Universitas Sumatera Utara 59 bulan yang tidak ASI Eksklusif adalah 58,8 dan pada anak usia 0-59 bulan yang ASI Eksklusif adalah 73,2. Berdasarkan hasil analisis statistic dengan uji Chi Square diperoleh nilai p0,05. Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara status ASI Eksklusif dengan kejadian diare pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Simarmata. Ratio Prevalence diare pada anak usia 0-59 bulan yang tidak ASI Eksklusif dengan yang ASI Eksklusif adalah 0,652 CI 95. 0,370- 1,147. 4.3.4. Hubungan Status Imunisasi dengan Kejadian Diare pada Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Tabel 4.11. Tabulasi Silang Kejadian Diare Berdasarkan Status Imunisasi Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Status Imunisasi Diare Tidak diare Jumlah � � � RP CI=95 f f f Tidak Ya 7 39 63,6 33,9 4 76 36,4 66,1 11 115 100 100 3,827 0,97 0,533 0,319- 0,891 Berdasarkan tabel 4.11. di atas dapat dilihat bahwa proporsi diare pada anak usia 0-59 bulan dengan status imunisasi tidak lengkap adalah 63,6 dan dengan status imunisasi lengkap adalah 33,9. Proporsi tidak diare pada anak usia 0-59 bulan dengan status imunisasi tidak lengkap adalah 36,4 dan dengan status imunisasi lengkap adalah 66,1. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai p0,05. Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara status Universitas Sumatera Utara imunisasi dengan kejadian diare pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Simarmata. Ratio Prevalence diare pada anak dengan status imunisasi tidak lengkap dan anak dengan status imunisasi lengkap adalah adalah 0,533 CI 95. 0,319-0,891. 4.3.5. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Diare pada Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Tabel 4.12. Tabulasi Silang Kejadian Diare Berdasarkan Status Gizi Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Status Gizi Diare Tidak diare Jumlah � � � RP CI=95 F f f Tidak baik Baik 10 36 50,0 34,0 10 70 50,0 66,0 20 106 100 100 1,867 0,172 1,472 0,882- 2,458 Berdasarkan tabel 4.12. di atas dapat dilihat bahwa proporsi diare pada anak usia 0-59 bulan dengan status gizi tidak baik adalah 50,0 dan dengan status gizi baik adalah 36. Proporsi tidak diare pada anak usia 0-59 bulan denga status gizi tidak baik adalah 50,0 dan dengan status gizi baik adalah 66,0. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai p0,05. Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kejadian diare pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Simarmata. Ratio Prevalence diare pada anak dengan status gizi tidak baik dan anak dengan status gizi baik adalah 1,472CI 95. 0,882-2,458. Universitas Sumatera Utara 4.3.6. Hubungan Pendidikan Ibu dengan Kejadian Diare pada Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Tabel 4.13. Tabulasi Silang Kejadian Diare Berdasarkan Pendidikan Ibu Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Pendidikan Ibu Diare Tidak diare Jumlah � � � RP CI=95 f f f Rendah Tinggi 22 24 37,9 35,3 36 44 62,1 64,7 58 68 100 100 0,094 0,759 1,075 0,678- 1,753 Berdasarkan tabel 4.13. di atas dapat dilihat bahwa proporsi anak usia 0-59 bulan dengan tingkat pendidikan ibu dalam kategori rendah adalah 37,9 dan dengan tingkat pendidikan ibu dalam kategori tinggi adalah 35,3. Proporsi tidak diare pada anak usia 0-59 bulan dengan tingkat pendidikan ibu dalam kategori rendah adalah 62,1 dan dengan tingkat pendidikan ibu dalam kategori tinggi adalah 64,7. Berdasarkan hasil analisis statistic dengan uji Chi Square diperoleh nilai p0,05. Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian diare pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Simarmata. Ratio Prevalence diare pada anak dengan tingkat pendidikan ibu dalam kategori rendah dan tingkat pendidikan ibu dalam kategori tinggi adalah 1,075 CI 95. 0,678-1,753. Universitas Sumatera Utara 4.3.7. Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Kejadian Diare pada Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Tabel 4.14. Tabulasi Silang Kejadian Diare Berdasarkan Pekerjaan Ibu Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Pekerjaaan Ibu Diare Tidak diare Jumlah � � � RP CI=95 f f f Bekerja Tidak bekerja 46 37,7 76 4 62,3 100 122 4 100 100 2,375 0,296 0,623 0,543- 0,715 Berdasarkan tabel 4.14. di atas dapat dilihat bahwa proporsi diare pada anak usia 0-59 bulan pada ibu yang bekerja adalah 37,7 dan pada ibu yang tidak bekerja 0. Proporsi tidak diare pada anak usia 0-59 bulan pada ibu yang bekerja adalah 62,3 dan pada ibu yang tidak bekerja adalah 100. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai p0,05. Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu dengan kejadian diare pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Simarmata. Ratio Prevalence tidak diare pada anak dengan ibu bekerja dan anak dengan ibu tidak bekerja adalah adalah 0,543 CI 95. 0,543-0,715. Universitas Sumatera Utara 4.3.8. Hubungan Pengelolaan Sampah dengan Kejadian Diare pada Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Tabel 4.15. Tabulasi Silang Kejadian Diare Berdasarkan Pengelolaan Sampah di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Pengelolaan Sampah Diare Tidak diare Jumlah � � � RP CI=95 f f f Buruk Baik 31 15 38,8 32,6 49 31 61,2 67,4 80 46 100 100 0,475 0,491 1,188 0,722- 1,956 Berdasarkan tabel 4.15. di atas dapat dilihat bahwa proporsi diare pada anak usia 0-59 bulan dengan pengelolaan sampah dalam kategori buruk adalah 38,8 dan dengan pengelolaan sampah dalam kategori baik adalah 32,6. Proporsi tidak diare pada anak usia 0-59 bulan dengn pengelolaan sampah dalam kategori buruk adalah 61,2 dan dengan pengelolaan sampah dalam kategori baik adalah 67,4. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai p0,05. Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara pengelolaan sampah dengan kejadian diare pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Pusekesmas Simarmata. Ratio Prevalence diare pada anak usia 0-59 bulan dengan pengelolaan sampah dalam kategori buruk dan pengelolaan sampah dalam kategori baik adalah 1,188CI 95. 0,722-1,956. Universitas Sumatera Utara 4.3.9. Hubungan Saluran Pembuangan Air Limbah dengan Kejadian Diare pada Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Tabel 4.16. Tabulasi Silang Kejadian Diare Berdasarkan Saluran Pembuangan Air Limbah di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Saluran Pembuangan Air Limbah Diare Tidak diare Jumlah � � � RP CI=95 f f f Buruk Baik 33 13 42,9 26,5 44 36 57,1 73,5 77 49 100 100 3,443 0,064 1,615 0,948- 2,751 Berdasarkan tabel 4.16. di atas dapat dilihat bahawa proporsi diare pada anak usia 0-59 bulan dengan saluran pembuangan air limbah dalam kategori buruk adalah 42,9 dan dengan saluran pembuangan air limbah dalam kategori baik adalah 26,5. Proporsi tidak diare pada anak usia 0-59 bulan dengan saluran pembuangan air limbah dalam kategori buruk adalah 57,1 dan dengan saluran pembuangan air limbah dalam kategori baik adalah 73,5. Berdasarkan hasil analisis statistic dengan uji Chi Square diperoleh nilai p0,05. Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara saluran pembuangan air limbah dengan kejadian diare pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Simarmata. Ratio Prevalence diare pada anak usia 0-59 bulan dengan saluran pembuangan air limbah dalam kategori buruk dan saluran pembuangan air limbah dalam kategori baik adalah 1,615 CI 95. 0,948-2,751. Universitas Sumatera Utara 4.3.10. Hubungan Penyediaan Air Bersih dengan Kejadian Diare pada Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Tabel 4.17. Tabulasi Silang Kejadian Diare Berdasarkan Penyediaan Air Bersih di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Penyediaan Air Bersih Diare Tidak diare Jumlah � � � RP CI=95 f f f Buruk Baik 46 37,4 3 77 100 62,6 3 123 100 100 1,767 0,299 1,597 1,393- 1,831 Berdasarkan tabel 4.17. di atas dapat dilihat bahawa proporsi diare pada anak usia 0-59 bulan dengan penyediaan air bersih dalam kategori buruk adalah 0 dan dengan penyediaan air bersih dalam kategori baik adalah 37,4. Proporsi tidak diare pada anak usia 0-59 bulan dengan penyediaan air bersih dalam kategori buruk adalah 100 dan dengan penyediaan air bersih dalam kategori baik adalah 62,2. Berdasarkan hasil analisis statistic dengan uji Chi Square diperoleh nilai p0,05. Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara penyediaan air bersih dengan kejadian diare pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Simarmata. Ratio Prevalence tidak diare pada anak usia 0-59 bulan dengan penyediaan air bersih dalam kategori buruk dan penyediaan air bersih dalam kategori baik adalah 1,597 CI 95. 1,393-1,831 . . Universitas Sumatera Utara 4.3.11. Hubungan Ketersediaan Jamban dengan Kejadian Diare pada Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Tabel 4.18. Tabulasi Silang Kejadian Diare Berdasarkan Ketersediaan Jamban di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Ketersediaan Jamban Diare Tidak diare Jumlah � � � RP CI=95 f f f Buruk Baik 36 10 38,7 30,3 57 23 61,3 69,7 93 33 100 100 0,743 0,389 1,277 0,717- 2,275 Berdasarkan tabel 4.18. di atas dapat dilihat bahwa proporsi diare pada anak usia 0-59 bulan dengan ketersediaan jamban dalam kategori buruk adalah 38,7 dan dengan ketersediaan jamban dalam kategori baik adalah 30,3. Proporsi tidak diare pada anak usia 0-59 bulan dengan ketersediaan jamban dalam kategori buruk adalah 61,3 dan dengan ketersediaan jamban dalam kategori baik adalah 69,7. ` Berdasarkan hasil analisis statistic dengan uji Chi Square diperoleh nilai p0,05. Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan yang bermkana antara ketersediaan jamban dengan kejadian diare pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Simarmata. Ratio Prevalence diare anak usia 0-59 bulan dengan ketersediaan jamban dalam kategori buruk dan ketersediaan jamban dalam kategori baik adalah 1,277 CI 95. 0,717-2,275. Universitas Sumatera Utara 4.3.12. Hubungan Higiene Perorangan dengan Kejadian Diare pada Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Tabel 4.19. Tabulasi Silang Kejadian Diare Berdasarkan Higiene Perorangan di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Higiene Perorangan Diare Tidak diare Jumlah � � � RP CI=95 f f f Buruk Baik 23 23 47,9 29,5 25 55 52,1 70,5 48 78 100 100 4,354 0,037 1,625 1,034- 2,555 Berdasarkan tabel 4.19. di atas dapat dilihat bahwa proporsi diare pada anak usia 0-59 bulan dengan higiene perorangan dalam kategori buruk adalah 47,9 dan dengan higiene perorangan dalam kategori baik adalah 29,5. Proporsi tidak diare pada anak usia 0-59 bulan dengan higiene perorangan dalam kategori buruk adalah 52,1 dan dengan higiene perorangan dalam kategori baik adalah 70,5. ` Berdasarkan hasil analisis statistic dengan uji Chi Square diperoleh nilai p0,05. Hal ini menunjukkan ada hubungan yang bermkana antara higiene perorangan dengan kejadian diare pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Simarmata. Ratio Prevalence diare pada anak usia 0-59 bulan dengan higiene perorangan dalam kategori buruk dan higiene perorangan dalam kategori baik adalah 1,625 CI 95. 1,034-2,555. Universitas Sumatera Utara BAB 5 PEMBAHASAN 5.1. Analisis Univariat 5.1.1. Kejadian Diare Proporsi kejadian diare pada anak usia 0-59 bulan berdasarkan hasil penelitian dalam satu bulan terakhir di wilayah kerja Puskesmas Simarmata dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 5.1. Diagram Pie Distribusi Proporsi Kejadian Diare pada Anak Usia 0-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa angka insidens rate diare pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Simarmata tahun 2013 adalah 36,5. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan angka nasional insidensi diare 16,7 dari hasil Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS di Indonesia tahun 2007. 23 Berdasarkan data ini dapat disimpulkan bahwa kejadian diare pada anak usia 0-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Simarmata merupakan masalah kesehatan 63,5 36,5 tidak diare diare 61 Universitas Sumatera Utara masyarakat. Beberapa faktor risiko diduga penyebab terjadinya penyakit diare pada anak usia 0-59 bulan di Indonesia. Faktor risiko itu bisa berasal dari anak itu sendiri, ibu dari si anak dan juga lingkungan tempat tinggal si anak. Riset Kesehatan Dasar 2007, diare tersebar di semua kelompok umur dengan prevalensi tertinggi terdeteksi pada balita. Prevalensi yang tinggi pada bayi dan balita tidak selalu diberi oralit, proporsi yang mendapat oralit dari kedua kelompok umur tersebut berturut-turut adalah 52,8 dan 55,5. Penyakit diare merupakan penyebab kematian peringkat ke-3 setelah TB dan pneumonia dari semua penyakit menular. Juga didapatkan bahwa penyebab kematian bayi terbanyak adalah diare 31,4 dan pneumonia 23,8. Demikian pula penyebab kematian balita, terbanyak adalah diare 25,2 dan pneumonia 15,5. 23 Hal ini sejalan dengan penelitian Umiati di wilayah kerja Puskesmas Nogosari Kabupaten Boyolali tahun 2009 dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling yang mendapatkan insidens rate pada anak balita yaitu 71,7. 37 Universitas Sumatera Utara

5.1.2. Umur Anak Usia 0-59 Bulan

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Matiti Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2012

6 63 130

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PADA USIA KERJA DI Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Pada Usia Kerja Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo.

0 2 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PADA USIA KERJA DI Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Pada Usia Kerja Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo.

0 1 19

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 0-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir Tahun 2013

0 1 18

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 0-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir Tahun 2013

0 0 2

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 0-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir Tahun 2013

0 0 7

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 0-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir Tahun 2013

0 1 22

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 0-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir Tahun 2013

0 2 4

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 0-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Simarmata Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir Tahun 2013

0 0 41

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018

1 5 10