terjadinya hiperperistaltik usus. Cairan dan makanan yang tidak diserap tadi akan didorong keluar melalui anus dan terjadilah diare.
19
Masa inkubasi diare berbeda-beda, sesuai dengan virus, bakteri, ataupun parasit yang menjadi penyebabnya infeksi dan diare yang disebabkan kejadian-
kejadian non enfeksi lainnya juga akan memiliki masa inkubasi yang berbeda- beda. Sebagai contoh, diare yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus dan
Bacillus cereus masa inkubasinya antara 1-6 jam. Clostridium perpringens 8-16 jam dan Vibrio cholera 16 jam.
20
2.3. Gejala dan Tanda Diare
3
Adapun yang menjadi gejala dan tanda diare, meliputi :
2.3.1. Gejala Umum
1.
Tinja cair atau lembek dan sering adalah gejala khas diare
2.
Muntah, biasanya menyertai diare pada gastroenteritis akut
3.
Demam, dapat mendahului atau tidak mendahului gejala diare
4. Gejala dehidrasi, yaitu mata cekung, ketegangn kulit menurun, apatis, gelisah atau
cengeng, selaput lendir mulut dan bibir kering
5.
Nafsu makan berkurang atau tidak ada 2.3.2. Gejala Spesifik
1. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena becampur dengan empedu
dan berbau amis 2.
Tinja berlendir dan berdarah 3.
Anus dan sekitarnya menjadi lecet karena tinja menjadi asam Diare yang berkepanjangan dapat mengakibatkan :
Universitas Sumatera Utara
a. Dehidrasi kekurangan cairan tergantung dari persentase cairan tubuh yang
hilang, dehidrasi dapat tejadi ringan, sedang, atau berat. b.
Gangguan sirkulasi pada diare akut, kehilangan cairan dapat tejadi dalam waktu yang singkat. Bila kehilangan cairan lebih dari 10 berat badan, pasien dapat
mengalami syok atau presyok yang disebabkan oleh berkurangnya volume darah hipovolemia.
c. Gangguan asam basa asidosis, Hal ini diakibatkan oleh terjadinya kehilangan
cairan elektrolit bikarbonat dari dalam tubuh. Sebagai kompensasinya tubuh akan bernapas cepat untuk membantu meningkatkan pH arteri.
d. Hipoglikemia kadar gula darah rendah, Hipoglikemia sering terjadi pada anak
yang sebelumnya mengalami malnutrisi kurang gizi. Hipoglikemia dapat mengakibatkan koma. Penyebab yang pasti belum diketahui, kemungkinan karena
cairan ekstraseluler menjadi hipotonik dan air masuk ke dalam cairan intraseluler sehingga terjadi edema otak yang mengakibatkan koma.
e. Gangguan gizi, Gangguan ini terjadi karena asupan makanan yang kurang dan
output yang berlebihan. Hal ini akan bertambah berat jika sebelumnya penderita sudah mengalami kekurangan gizi.
Derajat dehidrasi akibat diare dibedakan menjadi tiga, yaitu : 1.
Tanpa dehidrasi, biasanya anak merasa normal, tidak rewel, masih bisa bermain seperti biasa. Dikarenakan diarenya tidak terlalu berat, anak masih mau makan
dan minum seperti biasa. Turgor kulit masih kembali dengan cepat jika dicubit. Mulut atau lidah masih tampak basah seperti biasa. Penurunan berat badan 5.
Universitas Sumatera Utara
2. Dehidrasi ringan atau sedang, menyebabkan anak rewel atau gelisah, mata
sedikit cekung, turgor kulit kembali dengan lambat jika dicubit, kehilangan cairan sebesar 2-7. Mulut atau lidah mulai tampak kering dan tampak kehausan.
Penurunan berat badan antara 5-10. 3.
Dehidrasi berat, anak menjadi apatis, mata cekung, pada cubitan kulit turgor kembali sangat lambat, napas cepat, anak terlihat lemah, kehilangan cairan
sebesar 8-10. Mulut atau lidah tampak sangat kering dan tampak sangat kehausan. Penurunan berat badan 10.
2.4. Cara Penularan Diare