Saluran Komunikasi Komunikasi a. Pengertian Komunikasi

Menurut Pace dan Faules 2006:183 saluran komunikasi formal terdiri dari : 1 Komunikasi kebawah; berarti bahwa informasi mengalir dari jabatan yang berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotoritas lebih rendah. Katz dan Khan dalam Pace Faules 2006:185, mengemukakan bahwa ada lima jenis informasi yang biasa dikomunikasikan dari atasan kepada bawahan, yaitu: a informasi bagaimana melakukan suatu pekerjaan; b informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan; c informasi mengenai kebijakan dan praktik-praktik organisasi; d informasi mengenai kinerja pegawai; dan e informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas sense of mission. 2 Komunikasi keatas; berarti bahwa informasi mengalir dari tingkat yang lebih rendah bawahan ke tingkat yang lebih tinggi penyelia. Komunikasi keatas penting, karena beberapa alasan: a Aliran informasi keatas, memberikan informasi berharga untuk pembuatan keputusan oleh mereka yang mengarahkan organisasi dan mengawasi kegiatan orang-orang lainnya. b Komunikasi keatas menumbuhkan apresiasi dan loyalitas kepada organisisasi dengan memberi kesempatan kepada pegawai untuk mengajukan pertanyaan dan menyumbang gagasan dan saran- saran mengenai operasi organisasi. c Komunikasi keatas mengizinkan atasan untuk menentukan apakah bawahan memahami apa yang diharapkan dari aliran informasi kebawah. d Komunikasi keatas membantu pegawai mengatasi pekerjaan mereka dan memperkuat keterlibatan mereka dengan pekerjaan mereka dan organisasi tersebut. 3 Komunikasi horizontal; terdiri dari penyampaian informasi di antara rekan-rekan sejawat dalam unit kerja yang sama. Unit kerja meliputi individu-individu yang ditempatkan pada tingkat otoritas yang sama dalam organisasi dan mempunyai atasan yang sama. Tujuan komunikasi horizontal, adalah: a untuk mengkoordinasikan penugasan kerja; b berbagi informasi mengenai rencana dan kegiatan; c kurangnya penghargaan bagi komunikasi keatas yang dilakukan pegawai; dan d perasaan bahwa penyelia dan manager tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap atas apa yang disampaikan pegawai. 4 Komunikasi lintas saluran; merupakan salah satu bentuk komunikasi organisasi, dimana informasi diberikan melewati batas-batas fungsional atau batas-batas unit kerja, dan diantara orang-orang yang satu dengan yang lainnya tidak saling menjadi bawahan atau atasan. Baik komunikasi horizontal maupun komunikasi lintas saluran mencakup hubungan lateral yang penting bagi komunikasi organisasi yang efektif.

4. Sistem Kontrol

Sistem kontrol manajemen menurut Mulyadi dan Johny 2001, adalah suatu sistem yang digunakan untuk merencanakan berbagai kegiatan perwujudan visi organisasi melalui misi yang telah dipilih dan untuk mengimplementasikan dan memantau pelaksanaan rencana kegiatan tersebut. Secara umum, sistem kontrol terbagi menjadi dua tipe yaitu; a. Sistem kontrol berorientasi perilaku, ditandai oleh kegiatan monitoring yang cukup besar, menekankan pada penggunaan manajer di lapangan untuk mengarahkan dan mengontrol tingkah laku karyawan Oliver dan Anderson, 1995. b. Sistem kontrol berorientasi hasil; minim kontrol, lebih sederhana dan fokus pada pengontrolan hasil akhir Oliver dan Anderson, 1995. Dalam organisasiperusahaan yang menawarkan jasa pelayanan, sistem kontrol yang sebaiknya dipilih adalah sistem kontrol yang berorientasi perilaku. Hal ini disebabkan karena sistem kontrol yang berorientasi perilaku akan mengarahkan pada peningkatan kinerja karyawan, dimana segala aktivitas karyawan akan diawasi, diarahkan serta dievaluasi melalui sistem kontrol perilaku tersebut. Menurut Baldauf et al. 2001, yang dimaksud dengan sistem kontrol perilaku adalah serangkaian aktivitas manajemen yang berupa pengawasan, pengarahan dan penilaian kinerja yang mendasarkan pada perilaku karyawan, artinya bahwa karyawan diawasi, diarahkan directing serta dinilai aktivitas-aktivitasnya, bukan output yang dihasilkannya. Pengarahan directing merupakan unsur penting dari keseluruhan fungsi administrasi dan manajemen. Hal ini disebabkan karena pengarahan berhubungan secara langsung dengan manusia dengan segala jenis kepentingan dan kebutuhannya. Tanpa adanya pengarahan, karyawan cenderung melakukan pekerjaan menurut cara pandang mereka sendiri tentang tugas-tugas apa yang seharusnya dilakukan, bagaimana melakukan dan apa manfaatnya Hunger dan Wheelen, 2003 dalam Warouw, 2009. Untuk itu, agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik, maka seorang pemimpinmanajer harus dapat mengarahkan, menggerakkan serta mengawasi setiap aktivitas-aktivitas pekerjaan yang dilakukan oleh karyawanbawahannya. Setelah karyawan diberi pengarahan atas pekerjaannya, maka tugas seorang manajer selanjutnya adalah melakukan pengawasan terhadap pekerjaan tersebut. Yang mana pengawasan merupakan proses pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi guna lebih menjamin bahwa semua pekerjaan yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya Siagian, 2005:125. Tujuan pengawasan menurut Manullang 2001:171, yaitu: a menjamin ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan; b menertibkan arahan kegiatan pekerjaan, c mencegah pemborosan dan penyelewengan

Dokumen yang terkait

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan(Studi Pada Karyawan PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta).

0 3 13

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan(Studi Pada Karyawan PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta).

0 2 14

PENGARUH KEPEMIMPINAN, PELATIHAN, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Pelatihan, Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris Pada PKU Aisyah Boyolali).

0 3 17

PENGARUH KEPEMIMPINAN, PELATIHAN, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Pelatihan, Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris Pada PKU Aisyah Boyolali).

0 2 21

PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kompensasi, Kepemimpinan, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada KPP Pratama Sukoharjo.

0 3 15

PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA Pengaruh Kompensasi, Kepemimpinan, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada KPP Pratama Sukoharjo.

0 2 14

PENGARUH KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA GURU DAN KARYAWAN Pengaruh Komunikasi Kepemimpinan Terhadap Kinerja Guru Dan Karyawan (Studi Kuantitatif pada Pengaruh Komunikasi Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru&Karyawan SLTP-SLTA Bina

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Komunikasi Kepemimpinan Terhadap Kinerja Guru Dan Karyawan (Studi Kuantitatif pada Pengaruh Komunikasi Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru&Karyawan SLTP-SLTA Bina Insani Kab.Semarang Tahun 2011).

0 2 5

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PASAI DALAM PERKAWINAN ADAT SUKU BANGGAI : STUDI KASUS DI DESA KOMBUTOKAN KECAMATAN TOTIKUM KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN PROPINSI SULAWESI TENGAH.

0 20 92

PENGARUH KOMPENSASI, GAYA KEPEMIMPINAN DAN USIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

0 0 102