Hasil Analisis Data Kreatifitas

2 Uji Heterokedastisitas Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dilakukan dengan melihat adanya pola tertentu pada grafik plot scatterplot. Hasil uji heterokedastisitas ditunjukkan sebagaimana gambar berikut: Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 16.00 for windows Gambar 4.1 Hasil Uji Heterokedastisitas Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, yang berarti bahwa tidak terjadi heterokedastisitas, sehingga model regresi ini layak dipakai untuk memprediksi kinerja karyawan berdasarkan masukan variabel independen kepemimpinan, komunikasi, sistem kontrol, diklat dan kompensasi. 3 Uji Normalitas Untuk mengetahui ada tidaknya normalitas data, dilakukan dengan melihat normal probability plot, distribusi normal akan membentuk satu garis lurus yang mengikuti garis diagonal Ghozali, 2011:163. Adapun hasil uji normalitas data ditunjukkan sebagaimana gambar berikut: Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 16.00 for windows Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas data dengan menggunakan Normal Probability Plot Grafik normal probability plot tersebut menunjukkan bahwa titik- titik menyebar berhimpit disekitar garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa residual terdistribusi secara normal. Selain dengan melihat grafik normal probability plot, uji normalitas dalam penelitian ini juga dilakukan dengan menggunakan Kolmogorof-smirnov KS test. Uji normalitas data dengan KS test dapat dilihat sebagaimana tabel berikut: Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 41 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 3.06863464 Most Extreme Differences Absolute .067 Positive .061 Negative -.067 Kolmogorov-Smirnov Z .430 Asymp. Sig. 2-tailed .993 a. Test distribution is Normal. Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 16.00 for windows Tabel 4.10 tersebut menunjukkan bahwa nilai p=0,993 0,05 yang berarti bahwa data residual dalam penelitian ini berdistribusi normal. b. Analisis Persamaan Regresi Hasil analisis regresi linear berganda selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.11 Hasil Analisis Regresi Linear berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 4.726 9.059 .522 .605 Kepemimpinan -.239 .277 -.139 -.863 .394 Komunikasi -.252 .351 -.111 -.719 .477 Sistem kontrol -.084 .280 -.039 -.299 .767 Diklat .858 .226 .453 3.803 .001 Kompensasi .965 .204 .630 4.733 .000 Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 16.00 for windows Berdasarkan hasil analisis regresi tersebut, maka didapatkan persamaan regresi sebagai berikut: Y = – 0,139 X 1 – 0,111 X 2 – 0,039 X 3 + 0,453 X 4 + 0,630 X 5 c. Uji Hipotesis 1 Uji Pengaruh Simultan F test Uji Hipotesis 1: Pengaruh kepemimpinan, komunikasi, sistem kontrol, diklat, dan kompensasi terhadap kinerja karyawan Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama kepemimpinan, komunikasi, sistem kontrol, diklat, dan kompensasi terhadap variabel terikat kinerja karyawan. Hasil uji F selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.12 Hasil Uji Pengaruh Simultan uji F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 503.242 5 100.648 9.352 .000 a Residual 376.661 35 10.762 Total 879.902 40 a. Predictors: Constant, Kompensasi, Komunikasi, Diklat, Sistem kontrol, Kepemimpinan b. Dependent Variable: Kinerja Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 16.00 for windows Hasil uji F diperoleh nilai F hitung sebesar 9,352 dengan nilai probabilitas 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 probabilitas ≤ 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa ada pengaruh variabel kepemimpinan, komunikasi, sistem kontrol, diklat, dan kompensasi secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. 2 Uji Koefisien Determinasi R 2 Uji Koefisien Determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas kepemimpinan, komunikasi, sistem kontrol, diklat dan kompensasi dalam memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat kinerja karyawan. Hasil uji koefisien determinasi R 2 selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi R 2 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .756 a .572 .511 3.281 a. Predictors: Constant, Kompensasi, Komunikasi, Diklat, Sistem kontrol, Kepemimpinan Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 16.00 for windows Hasil uji koefisien determinasi R 2 diperoleh nilai Adjusted R 2 sebesar 0,511 yang berarti bahwa variabel bebas kepemimpinan, komunikasi, sistem kontrol, diklat dan kompensasi mampu menjelaskan variasi variabel terikat kinerja karyawan sebesar 51,1. Sedangkan sisanya 100 - 51,1 = 49,9 dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 3 Uji Parsial t test Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel bebas kepemimpinan, komunikasi, sistem kontrol, diklat dan kompensasi terhadap variabel terikat kinerja karyawan secara individual atau parsial. Hasil uji t selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.14 Hasil Uji Parsial uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 4.726 9.059 .522 .000 Kepemimpinan -.239 .277 -.139 -.863 .394 Komunikasi -.252 .351 -.111 -.719 .477 Sistem kontrol -.084 .280 -.039 -.299 .767 Diklat .858 .226 .453 3.803 .001 Kompensasi .965 .204 .630 4.733 .000 a. Dependent Variable: Kinerja Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 16.00 for windows a Uji Hipotesis 2: Pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Langkah Pengujian: 1 Menentukan Formulasi Ho dan Ha Ho : Tidak ada pengaruh antara variabel kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Ha : Ada pengaruh antara variabel kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. 2 Level of signifikan α = 0.05 Ho diterima apabila probabilitas signifikansi 0.05, yang berarti bahwa tidak ada pengaruh variabel kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Ho ditolak apabila angka probabilitas signifikansi ≤ 0.05, yang berarti bahwa ada pengaruh variabel kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. 3 Kesimpulan Dari hasil uji t diperoleh nilai probabilitas signifikansi variabel kepemimpinan sebesar 0,394 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel kepemimpinan tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum, Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. b Uji Hipotesis 3: Pengaruh komunikasi terhadap kinerja karyawan Langkah Pengujian: 1 Menentukan Formulasi Ho dan Ha Ho : Tidak ada pengaruh antara variabel komunikasi terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Ha : Ada pengaruh antara variabel komunikasi terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. 2 Level of signifikan α = 0.05 Ho diterima apabila probabilitas signifikansi 0.05, yang berarti bahwa tidak ada pengaruh variabel komunikasi terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Ho ditolak apabila angka probabilitas signifikansi ≤ 0.05, yang berarti bahwa ada pengaruh variabel komunikasi terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. 3 Kesimpulan Dari hasil uji t diperoleh nilai probabilitas signifikansi variabel komunikasi sebesar 0,477 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel komunikasi tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum, Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. c Uji Hipotesis 4: Pengaruh sistem kontrol terhadap kinerja karyawan Langkah Pengujian: 1 Menentukan Formulasi Ho dan Ha Ho : Tidak ada pengaruh antara variabel sistem kontrol terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Ha : Ada pengaruh antara variabel sistem kontrol terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. 2 Level of signifikan α = 0.05 Ho diterima apabila probabilitas signifikansi 0.05, yang berarti bahwa tidak ada pengaruh variabel sistem kontrol terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Ho ditolak apabila angka probabilitas signifikansi ≤ 0.05, yang berarti bahwa ada pengaruh variabel sistem kontrol terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. 3 Kesimpulan Dari hasil uji t diperoleh nilai probabilitas signifikansi variabel sistem kontrol sebesar 0,767 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel sistem kontrol tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum, Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. d Uji Hipotesis 5: Pengaruh diklat terhadap kinerja karyawan Langkah Pengujian: 1 Menentukan Formulasi Ho dan Ha Ho : Tidak ada pengaruh antara variabel diklat terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Ha : Ada pengaruh antara variabel diklat terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. 2 Level of signifikan α = 0.05 Ho diterima apabila probabilitas signifikansi 0.05, yang berarti bahwa tidak ada pengaruh variabel diklat terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Ho ditolak apabila angka probabilitas signifikansi ≤ 0.05, yang berarti bahwa ada pengaruh variabel diklat terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. 3 Kesimpulan Dari hasil uji t diperoleh nilai probabilitas signifikansi variabel diklat sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel diklat mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum, Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. e Uji Hipotesis 6: Pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan Langkah Pengujian: 1 Menentukan Formulasi Ho dan Ha Ho : Tidak ada pengaruh antara variabel kompensasi terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Ha : Ada pengaruh antara variabel kompensasi terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. 2 Level of s ignifikan α = 0.05 Ho diterima apabila probabilitas signifikansi 0.05, yang berarti bahwa tidak ada pengaruh variabel kompensasi terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Ho ditolak apabila angka probabilitas signifikansi ≤ 0.05, yang berarti bahwa ada pengaruh variabel kompensasi terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. 3 Kesimpulan Dari hasil uji t diperoleh nilai probabilitas signifikansi variabel kompensasi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel kompensasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum, Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.

B. Pembahasan

Dari data yang ada, setelah diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda diperoleh bahwa secara bersama-sama simultan, variabel kepemimpinan, komunikasi, sistem kontrol, diklat, dan kompensasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan yang ada di Puskesmas Totikum Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Namun secara parsial, diperoleh hasil bahwa variabel diklat dan kompensasi menunjukkan adanya pengaruh positif terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum, Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, sedangkan variabel kepemimpinan, komunikasi dan sistem kontrol tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan di Puskesmas tersebut. Lebih rinci dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan, komunikasi, sistem kontrol, diklat, dan kompensasi secara bersama-sama simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum, Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Artinya, bahwa karyawan Puskesmas Totikum dapat menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik sesuai dengan perannya masing-masing. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang dicapai seorang karyawan sesuai dengan tugas dan tanggungjawab yang melekat pada dirinya, yang meliputi baik buruknya pekerjaan kualitas serta jumlah dari pekerjaan yang diselesaikan kuantitas. Dalam penelitian ini, diperoleh hasil yang menyatakan bahwa faktor yang paling mempengaruhi kinerja karyawan adalah kompensasi, hal ini dibuktikan dengan nilai standardized coeficient yang terbesar, yaitu 0,965, dimana kepemimpinan hanya sebesar -0,239, komunikasi -0,252, sistem kontrol -0,084, dan diklat sebesar 0,858. 2. Berdasarkan hasil uji t, diketahui bahwa secara parsial, variabel kepemimpinan tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan Puskesmas Totikum, Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok menuju pencapaian sebuah visi atau tujuan yang ditetapkan Robbins Judge, 2015:249. Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik, yakni kemampuan untuk membangkitkan semangat orang lain agar bersedia dan memiliki tanggung jawab total terhadap usaha mencapai atau melampaui tujuan organisasi. Dalam hal ini pemimpin yang diharapkan adalah memiliki pribadi yang menyenangkan, memiliki visi yang dapat memacu karyawan dalam

Dokumen yang terkait

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan(Studi Pada Karyawan PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta).

0 3 13

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan(Studi Pada Karyawan PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta).

0 2 14

PENGARUH KEPEMIMPINAN, PELATIHAN, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Pelatihan, Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris Pada PKU Aisyah Boyolali).

0 3 17

PENGARUH KEPEMIMPINAN, PELATIHAN, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Pelatihan, Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris Pada PKU Aisyah Boyolali).

0 2 21

PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kompensasi, Kepemimpinan, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada KPP Pratama Sukoharjo.

0 3 15

PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA Pengaruh Kompensasi, Kepemimpinan, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada KPP Pratama Sukoharjo.

0 2 14

PENGARUH KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA GURU DAN KARYAWAN Pengaruh Komunikasi Kepemimpinan Terhadap Kinerja Guru Dan Karyawan (Studi Kuantitatif pada Pengaruh Komunikasi Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru&Karyawan SLTP-SLTA Bina

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Komunikasi Kepemimpinan Terhadap Kinerja Guru Dan Karyawan (Studi Kuantitatif pada Pengaruh Komunikasi Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru&Karyawan SLTP-SLTA Bina Insani Kab.Semarang Tahun 2011).

0 2 5

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PASAI DALAM PERKAWINAN ADAT SUKU BANGGAI : STUDI KASUS DI DESA KOMBUTOKAN KECAMATAN TOTIKUM KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN PROPINSI SULAWESI TENGAH.

0 20 92

PENGARUH KOMPENSASI, GAYA KEPEMIMPINAN DAN USIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

0 0 102