Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

penyelenggaraan pelayanan kesehatan puskesmas harus dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya dan kepercayaan ” Permenkes No. 75 Tahun 2014. Sebagai bentuk perpanjangan tangan pemerintah, puskesmas pun dituntut untuk dapat menjaga serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Puskesmas dituntut untuk dapat memberikan pelayanan terbaik, melalui kemampuan dan kompetensi SDM puskesmas yang memadai. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, pasal 17 ayat 1 disebutkan bahwa “tenaga kesehatan di Puskesmas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan, standar prosedur operasional, etika profesi, menghormati hak pasien, serta mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan dirinya dalam bekerja. Sementara pada ayat 2 disebutkan bahwa setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas harus memiliki surat izin praktik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan ”. Peraturan Menteri Kesehatan tersebut bertujuan untuk memudahkan akses masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien dan sumber daya manusia di puskesmas, serta meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan Puskesmas. Salah satu indikator mutu pelayanan dapat dilihat dari terpenuhinya kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap pelayanan tersebut. Oleh sebab itu, penting bagi institusi pelayanan kesehatan Puskesmas untuk selalu melakukan evaluasi terhadap segala aspek pelayanan yang selama ini diberikan, apakah pelayanan itu telah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat atau justru sebaliknya. Mutu kualitas pelayanan yang baik, salah satunya dapat ditunjukkan dengan adanya kinerja karyawan yang baik. Chiang Birtch 2011, menyatakan bahwa “berbagai literatur tentang kualitas pelayanan hanya berfokus pada pelanggan tanpa memperhatikan sikap dan perilaku karyawan dalam suatu organisasi. Padahal, sikap dan perilaku yang ditunjukkan karyawan merupakan indikator penilaian yang sangat penting terhadap baik buruknya kualitas pelayanan ”. Sikap dan perilaku karyawan merupakan cerminan baik buruknya kinerja karyawan itu sendiri. Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Penelitian Ezzeddine 2006, Prabandari 2013, Bahri 2013, menyimpulkan bahwa Kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan. Selain kepemimpinan, penelitian yang dilakukan Arifin 2005, Mazzei 2010, Dasgupta et al. 2013, Susanto dan Anisah 2013 menjelaskan bahwa kinerja karyawan dalam organisasi juga sangat dipengaruhi oleh sistem komunikasi yang dibangun oleh organisasi tersebut. Disamping itu juga, sistem kontrol organisasi juga memegang peranan penting dalam peningkatan kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Widaryanto 2005, Inamdar 2007, Neves 2012, menunjukkan bahwa kinerja sangat dipengaruhi oleh sistem kontrol manajemen organisasi. Sistem kontrol ini bertujuan untuk menyelaraskan perilaku karyawan dengan tujuan organisasi yang ingin dicapai. Selain itu, sebenarnya kesan pertama yang dilihat oleh pelanggan terhadap baik buruknya suatu pelayanan terletak pada kemampuan dan keterampilan karyawan dalam memberikan pelayanan. Kemampuan dan keterampilan karyawan dapat dikembangkan melalui berbagai bentuk pendidikan dan pelatihan diklat yang berkelanjutan. Penelitian Sinambela dan Naibaho 2011, Simanjuntak dan Tua 2015, menyimpulkan bahwa pendidikan dan pelatihan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan. Program pendidikan dan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi karyawan, agar mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik mungkin sehingga mampu meningkatkan kualitas pelayanan secara keseluruhan. Hal terakhir yang tidak kalah penting pengaruhnya terhadap kinerja karyawan adalah adanya sistem reward kompensasi. Berdasarkan hasil penelitian dari Welsh et al. 2012, Erbasi dan Arat 2012, Kuo et al. 2013, menyimpulkan bahwa peningkatan kinerja karyawan dipengaruhi oleh sistem rewardkompensasi yang diberikan organisasi terhadap karyawan. Dari beberapa penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh faktor, antara lain kepemimpinan, komunikasi, sistem kontrol, pendidikan dan pelatihan diklat, serta kompensasi. Jika faktor-faktor yang berpengaruh tersebut mempunyai nilai yang baik, maka akan mampu memberikan nilai yang baik pula pada peningkatan kinerja karyawan, yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan kualitas pelayanan, begitupun sebaliknya. Hal tersebut berlaku pada institusi manapun, baik milik swasta maupun milik pemerintah termasuk didalamnya adalah puskesmas, sehingga mendorong pihak puskesmas untuk melakukan pengkajian kembali berbagai aspek pelayanan yang ada, agar dapat menentukan langkah-langkah strategis guna meningkatkan kinerja karyawanpegawai puskesmas, dan salah satu Puskesmas itu adalah Puskesmas Totikum. Puskesmas Totikum merupakan Puskesmas milik pemerintah yang berada di wilayah Kecamatan Totikum, Kabupaten banggai Kepulauan Sulawesi Tengah. Puskesmas ini merupakan satu-satunya puskesmas yang ada diwilayah Kecamatan Totikum, yang menyelenggarakan pelayanan rawat jalan dan rawat inap dengan kapasitas 12 tempat tidur, dengan letak yang sangat strategis, berada tepat diwilayah ibukota Kecamatan Totikum, memungkinkan masyarakat untuk lebih mudah mengakses fasilitas pelayanan kesehatan tersebut. Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal dan memuaskan, perlu adanya pelayanan berkualitas yang diberikan oleh pegawai yang memiliki kompetensi yang memadai. Oleh sebab itu, dituntut kinerja yang tinggi dari seluruh pegawai yang ada di puskesmas tersebut. Untuk menilai kinerja pegawai yang ada di puskesmas ini, perlu diadakan penelitian terkait hal tersebut. Karena tidak menutup kemungkinan adanya masalah dalam pelayanan kesehatan yang tidak disadari oleh setiap pegawai, padahal masalah tersebut sangat berpengaruh terhadap citra baikburuk dari puskesmas Totikum. Pada kenyataannya ada beberapa masalah yang perlu dipecahkan terkait dengan tinggi rendahnya kinerja pegawai puskesmas Totikum, misalnya bahwa puskesmas ini merupakan satu-satunya fasilitas kesehatan yang ada diwilayah kecamatan Totikum. Hal ini bisa berdampak pada pelayanan yang diberikan oleh pegawai, yang sebenarnya pelayanan itu mungkin saja menyebabkan ketidak puasan pasien tapi karena tidak ada pilihan lain untuk berobat, maka secara terpaksa harus menggunakan fasilitas kesehatan yang diberikan oleh puskesmas Totikum. Padahal sebagai fasilitas pelayanan kesehatan, puskesmas Totikum harus memberikan pelayanan yang prima agar pasien yang datang berobat merasa puas dan apabila dikemudian hari ada fasilitas kesehatan lain yang didirikan diwilayah ini, para pasien tersebut tetap loyal pada puskesmas Totikum. Selain itu, sikap dan perilaku pimpinan puskesmas juga berpengaruh pada kinerja pegawainya, misalnya, ada sikapperilaku pimpinan yang membuat para pegawai merasa tertekan dalam melaksanakan pekerjaannya atau pimpinan hanya menilai pekerjaan yang telah selesai dikerjakan oleh pegawai tanpa ada pengarahan dan sistem kontrol yang jelas, utusan peserta diklat tidak merata, serta kompensasi yang diberikan tidak sesuai dengan beban kerja. Berdasarkan uraian yang ada, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh kepemimpinan, komunikasi, sistem kontrol, diklat dan kompensasi terhadap kinerja karyawan studi pada Puskesmas Totikum, Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah .”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh kepemimpinan, komunikasi, sistem kontrol, diklat dan kompensasi secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan di Puskesmas Totikum, Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah? 2. Bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di Puskesmas Totikum, Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah? 3. Bagaimana pengaruh komunikasi terhadap kinerja karyawan di Puskesmas Totikum, Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah? 4. Bagaimana pengaruh sistem kontrol terhadap kinerja karyawan di Puskesmas Totikum, Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah? 5. Bagaimana pengaruh pendidikan dan pelatihan diklat terhadap kinerja karyawan di Puskesmas Totikum, Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah? 6. Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan di Puskesmas Totikum, Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan, komunikasi, sistem kontrol, diklat dan kompensasi terhadap kinerja karyawan di Puskesmas Totikum, Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, tahun 2016. 2. Tujuan Khusus a Mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan, komunikasi, sistem kontrol, diklat dan kompensasi secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan di Puskesmas Totikum, Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah? b Mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di Puskesmas Totikum, Kab. Banggai Kepulauan Sulawesi Tengah, tahun 2016. c Mengetahui dan menganalisis pengaruh komunikasi terhadap kinerja karyawan di Puskesmas Totikum, Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, tahun 2016. d Mengetahui dan menganalisis pengaruh sistem kontrol terhadap kinerja karyawan di Puskesmas Totikum, Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, tahun 2016. e Mengetahui dan menganalisis pengaruh pendidikan dan pelatihan Diklat terhadap kinerja karyawan di Puskesmas Totikum, Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, tahun 2016.

Dokumen yang terkait

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan(Studi Pada Karyawan PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta).

0 3 13

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan(Studi Pada Karyawan PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta).

0 2 14

PENGARUH KEPEMIMPINAN, PELATIHAN, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Pelatihan, Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris Pada PKU Aisyah Boyolali).

0 3 17

PENGARUH KEPEMIMPINAN, PELATIHAN, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Pelatihan, Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris Pada PKU Aisyah Boyolali).

0 2 21

PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kompensasi, Kepemimpinan, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada KPP Pratama Sukoharjo.

0 3 15

PENGARUH KOMPENSASI, KEPEMIMPINAN, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA Pengaruh Kompensasi, Kepemimpinan, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada KPP Pratama Sukoharjo.

0 2 14

PENGARUH KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA GURU DAN KARYAWAN Pengaruh Komunikasi Kepemimpinan Terhadap Kinerja Guru Dan Karyawan (Studi Kuantitatif pada Pengaruh Komunikasi Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru&Karyawan SLTP-SLTA Bina

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Komunikasi Kepemimpinan Terhadap Kinerja Guru Dan Karyawan (Studi Kuantitatif pada Pengaruh Komunikasi Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru&Karyawan SLTP-SLTA Bina Insani Kab.Semarang Tahun 2011).

0 2 5

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PASAI DALAM PERKAWINAN ADAT SUKU BANGGAI : STUDI KASUS DI DESA KOMBUTOKAN KECAMATAN TOTIKUM KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN PROPINSI SULAWESI TENGAH.

0 20 92

PENGARUH KOMPENSASI, GAYA KEPEMIMPINAN DAN USIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

0 0 102