109
5.1.3 Koordinasi dalam Pelaksanaan Pengawasan terhadap Pemerintahan Desa
Salah satu fungsi BPD menurut UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa adalah melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa. Pengawasan terhadap pelaksanaan
pemerintahan yang dipimpin oleh Kepala Desa merupakan salah satu alasan terpenting mengapa BPD perlu dibentuk. Upaya pengawasan dimaksudkan untuk
mengurangi adanya penyelewengan atas kewenangan dan keuangan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.
Berdasarkan hasil penelitian dilapangan, diketahui bahwa dalam melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa BPD
melakukannya dengan beberapa cara yakni dengan datang secara bergantian ke kantor desa untuk mengawasi kinerja Pemerintah Desa, turun langsung ke
lapangan mengawasi pembangunan yang sedang dilaksanakan dan meminta laporan pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan desa setiap akhir
tahun anggaran. Setiap akhir tahun anggaran diadakan rapat musyawarah untuk
mendengarkan pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan desa oleh Pemerintah Desa, adapun bentuk pertanggungjawabannya yaitu berupa laporan
lisan maupun tulisan. Kemudian BPD memberikan tanggapan dari laporan pertanggungjawaban tersebut serta mengevaluasi apa saja yang perlu dibenahi
untuk kedepannya. Dalam melakukan pengawasan, BPD mengatakan belum pernah
menemukan permasalah yang rumitberat dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, hanya masalah yang kecil-kecil saja seperti ada yang melanggar peraturan
Universitas Sumatera Utara
110 desa mengenai larangan penyetruman ikan, tetapi hal tersebut dapat diselesaikan
dengan baik karena pelanggar mengakui bahwa beliau belum mengetahui tentang perdes tersebut.
Dalam melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa, BPD Selotong dianggap kurang aktif oleh Pemerintah Desa.
Hal ini dapat dilihat dari pernyataan Kepala Desa dan Sekretaris Desa yang mengatakan bahwa dalam melaksanakan pengawasan BPD Selotong dianggap
belum maksimal dan kurang aktif, ini disebabkan karena kesejahteraan BPD yang belum memadai sehingga mereka lebih mengutamakan rutinitas diluar sehari-hari
dan pada akhirnya mengakibatkan mereka jarang untuk datang ke kantor desa melakukan pengawasan, dan saat melakukan pengawasan terhadap pembangunan
yang sedang dilaksanakan juga seperti sepintas lalu saja. Namun hal tersebut berbanding terbalik dengan pernyataan Ketua BPD yang mengatakan bahwa
pengawasan yang mereka lakukan baik-baik saja, dan ketika Ketua BPD tidak dapat turun langsung ke lapangan untuk melakukan pengawasan maka Ketua BPD
akan mengkoordinasikannya dengan anggota BPD yang lain sehingga mereka secara bergantian melakukan pengawasan.
Pengawasan yang dilakukan oleh BPD sangat penting untuk membatasi sikap dari Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa terutama
yang berkaitan dengan masalah penggunaan dana. Manfaat dilakukannya pengawasan akan dirasakan secara langsung oleh Desa Selotong khususnya
masyarakat, dengan adanya pengawasan maka tidak ditemukan masalah-masalah terutama yang dapat merugikan kepentingan masyarakat. Tetapi dengan kurang
Universitas Sumatera Utara
111 aktifnya pengawasan yang dilakukan oleh BPD memungkinkan hal-hal buruk
yang tidak diinginkan akan dapat terjadi. Pengawasan yang dilakukan oleh BPD sangat didukung oleh pihak
Pemerintah Desa, hal ini dapat dilihat dari pernyataan Pemerintah Desa dan BPD yang mengatakan bahwa Pemerintah Desa sangat suka di awasi dan Pemerintah
Desa sangat terbuka mengenai data-data yang diperlukan oleh BPD untuk melakukan pengawasan.
Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa BPD telah berhasil melakukan pengawasan terhadap pemerintahan desa, meskipun kinerja BPD
dalam melakukan pengawasan dinilai masih kurang maksimal oleh Pemerintah Desa. Dan dengan adanya dukungan dari Pemerintah Desa kepada BPD dalam
melakukan pengawasan diharapkan kinerja dari BPD tersebut dapat lebih dimaksimalkan lagi.
5.2 Kendala-kendala yang Dihadapi dalam Koordinasi antara Badan