111 aktifnya pengawasan yang dilakukan oleh BPD memungkinkan hal-hal buruk
yang tidak diinginkan akan dapat terjadi. Pengawasan yang dilakukan oleh BPD sangat didukung oleh pihak
Pemerintah Desa, hal ini dapat dilihat dari pernyataan Pemerintah Desa dan BPD yang mengatakan bahwa Pemerintah Desa sangat suka di awasi dan Pemerintah
Desa sangat terbuka mengenai data-data yang diperlukan oleh BPD untuk melakukan pengawasan.
Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa BPD telah berhasil melakukan pengawasan terhadap pemerintahan desa, meskipun kinerja BPD
dalam melakukan pengawasan dinilai masih kurang maksimal oleh Pemerintah Desa. Dan dengan adanya dukungan dari Pemerintah Desa kepada BPD dalam
melakukan pengawasan diharapkan kinerja dari BPD tersebut dapat lebih dimaksimalkan lagi.
5.2 Kendala-kendala yang Dihadapi dalam Koordinasi antara Badan
Permusyawaratan Desa BPD dan Pemerintah Desa dalam Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Koordinasi yang dilakukan oleh Badan Permusyawaratan Desa BPD dan Pemerintah Desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa tidak terlepas dari
kendala ataupun hambatan yang menyebabkan koordinasi diantara keduanya belum sepenuhnya seperti apa yang diharapkan. Adapun kendala yang dihadapi
oleh BPD dan Pemerintah Desa pada saat melakukan koordinasi adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
112 a.
Perbedaan Pendapat Dalam setiap koordinasi yang dilakukan oleh antar lembaga atau
perorangan dalam hal apapun perbedaan pendapat memang tidak dapat dihindari, begitu pula dengan koordinasi antara BPD dan Pemerintah Desa
dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Perbedaan pendapat yang terjadi dalam proses penyusunan dan penetapan peraturan desa maupun APBDes
menyebabkan sulitnya mendapatkan kata sepakat, sehingga hal tersebut harus lebih dimusyawarahkan lagi dan pastinya musyawarah yang diadakan akan
memakan waktu yang lebih lama. Perbedaan pendapat antara BPD dan Pemerintah Desa terjadi karena
beragamnya pemikiran dan keinginan dari masing-masing individu, sehingga menimbulkan banyak pendapat yang harus lebih dimusyawarahkan.
Perbedaan pendapat antara BPD dan Pemerintah Desa dapat diselesaikan jika adanya komunikasi yang baik diantara keduanya.
Perbedaan pendapat antara BPD dan Pemerintah Desa ini disebabkan karena dalam setiap pengambilan kebijakan oleh Pemerintah Desa harus
dikonsultasikan dengan BPD, maka tanpa BPD kebijakan tersebut tidak dapat dikeluarkan.
b. Pendapatan Insentif
Pemberian insentif sangat penting bagi sebuah lembaga untuk mendukung kegiatan operasionalnya. Pemberian insentif atau pendapatan merupakan
salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja individu. Besar atau kecil
Universitas Sumatera Utara
113 insentif yang diberikan dan seberapa besar tanggungjawab yang harus
dikerjakan juga akan mempengaruhi kinerja individu tersebut. Kendala yang dihadapi oleh BPD pada saat melakukan koordinasi dengan
Pemerintah Desa yaitu mengenai pendapataninsentif. Pendapataninsentif yang diterima oleh BPD Selotong dianggap kecil yaitu sebesar
Rp.300.000bulan untuk Ketua BPD dan Rp.100.000bulan untuk anggota BPD. Kecilnya pendapatan BPD menyebabkan mereka harus mencari
penghasilan tambahan diluar urusan pemerintahan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, sehingga BPD tidak dapat fokus 100 mengurusi
urusan pemerintahan. Hal ini pada akhirnya menyebabkan BPD kurang maksimal dalam melaksanakan tugasnya dalam membahas dan menetapkan
peraturan desa, APBDes serta melakukan pengawasan terhadap pemerintahan desa.
Pendapataninsentif yang diperoleh BPD berasal dari dana ADD Selotong yang penyerahannya dilakukan enam bulan sekali sesuai dengan pencairan
dana ADD dari kabupaten Langkat. Berdasarkan rincian APBDes Selotong Tahun 2015 diketahui bahwa pendapataninsentif BPD jauh berbeda dengan
pendapatan yang diterima oleh Kepala Desa dan Perangkat Desa, padahal BPD juga mempunyai tugas yang berat dalam melaksanakan pemerintahan
desa. Berdasarkan pernyataan Kepala Desa Bapak Misdi S.Ag, pendapataninsentif yang diterima oleh BPD tersebut merupakan lebihan dari
penghasilan perangkat desa, inilah yang menyebabkan jumlah pendapatan BPD tidak besar. Sampai saat ini belum ada peraturan perundang-undangan
Peraturan Bupati yang mengatur penetapan pendapataninsentif dari BPD,
Universitas Sumatera Utara
114 sehingga pendapataninsentif yang didapatkan BPD tidak mempunyai
ketetapan dan tidak serangam untuk setiap desa ataupun kecamatan.
Universitas Sumatera Utara
115
BAB VI PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian analisis yang telah penulis kemukakan di bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis akan menarik
suatu kesimpulan berdasarkan penelitian lapangan yang telah dilakukan dan memberikan saran sebagai bagian akhir dalam penulisan hasil penelitian.
6.1 Kesimpulan