30 3.
Menyerap, menampung, menghimpun, dan menindak lanjuti aspirasi masyarakat;
4. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, kelompok dan
golongan; 5.
Menghormati nilai - nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat setempat; dan
6. Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga
kemasyarakatan.
1.6.5 Pemerintahan Desa 1.6.5.1 Pengertian Desa
Menurut UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, danatau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Desa merupakan garda depan dari sistem pemerintahan Republik
Indonesia yang keberadaannya merupakan ujung tombak dari pelaksanaan kehidupan yang demokratis di daerah. Peranan masyarakat desa sesungguhnya
merupakan cermin atas sejauh mana aturan demokrasi diterapkan dalam Pemerintah Desa sekaligus merupakan ujung tombak implementasi kehidupan
demokrasi bagi setiap warganya.
Universitas Sumatera Utara
31 Selain itu juga banyak ahli yang mengemukakan pengertian tentang desa
diantaranya menurut Widjaja 2005:3, mengemukakan pengertian dari desa adalah sebagai suatu kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli
berdasarkan hak asal usul yang bersifat istimewa dimana landasan pemikiran dalam mengenai pemerintahan desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi
asli, demokratisasi, dan pemberdayaan masyarakat. Sedangkan menurut P. J. Bournen dalam Hanif Nucholis, 2011: 4, Desa adalah salah satu bentuk kuno
dari kehidupan bersama sebanyak berapa ribu orang, hampir semua saling mengenal ; kebanyakan yang termasuk didalamnya hidup dari pertanian,
perikanan, dan sebagainya usaha – usaha yang dapat dipengaruhi oleh hukum dan kehendak alam dan dalam tempat tinggal itu terdapat banyak ikatan – ikatan
keluarga yang rapat, ketaatan, dan kaidah – kaidah sosial. Pengertian desa dari sudut pandang sosial budaya dapat diartikan sebagai
komunitas dalam kesatuan geografis tertentu dan antar mereka saling mengenal dengan baik dengan corak kehidupan yang relatif homogen dan banyak
bergantung secara langsung dengan alam. Oleh karena itu, desa diasosiasikan sebagai masyarakat yang hidup secara sederhana pada sektor agraris, mempunyai
ikatan sosial, adat dan tradisi yang kuat bersahaja serta tingkat pendidikan yang rendah Adisasmita, 2006: 18.
Jadi, dari pemaparan di atas dapat disumpulkan bahwa desa atau yang disebut dengan nama lain sesuai bahasa daerah setempat dapat dikatakan sebagai
suatu wilayah yang ditinggali oleh sejumlah orang yang saling mengenal, hidup bergotong royong, memiliki adat istiadatnya yang relatif sama, dan mempunyai
tata-cara tersendiri dalam mengatur kehidupan kemasyarakatannya. Sebagian
Universitas Sumatera Utara
32 besar mata pencahariannya adalah bertani atau nelayan. Pada desa daratan
sebagian besar penduduknya mencari penghidupan sebagai petani baik sawah ataupun kebun, sedangkan pada desa pesisir sebagian besar penduduknya mencari
penghidupan sebagai nelayan.
1.6.5.2 Pemerintahan Desa
Menurut kamus Wikipedia Bahasa Indonesia, Pemerintah secara etimologi berasal dari kata “Perintah”, yang berarti suatu individu yang memiliki tugas
sebagai pemberi perintah. Sedangkan definisi dari Pemerintahan adalah suatu lembaga yang terdiri dari sekumpulan orang-orang yang mengatur suatu
masyarakat yang meliliki cara dan strategi yang berbeda-beda dengan tujuan agar masyarakat tersebut dapat tertata dengan baik. Begitupun dengan keberadaan
pemerintahan desa yang telah dikenal lama dalam tatanan pemerintahan di Indonesia bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka.
Menurut UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Pemerintahan desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, Penyelenggaraan Pemerintahan Desa adalah seluruh proses
kegiatan manajemen pemerintahan dan pembangunan Desa berdasarkan kewenagan desa yang ada, meliputi perencanaan, penetapan kebijakkan,
pelaksanaan, pengorganisasian, pengawasan, pengendalian, pembiayaan,
koordinasi, pelestarian, penyempurnaan dan pengembagannya PEMENDAGRI No. 35 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Tata Cara Pelaporan dan
Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Universitas Sumatera Utara
33 Adapun urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa sesuai yang
tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang desa, adalah sebagai
berikut: a.
Kewenangan berdasarkan hak asal usul Kewenangan Desa berdasarkan hak asal usul paling sedikit terdiri atas: sistem
organisasi masyarakat adat; pembinaan kelembagaan masyarakat; pembinaan lembaga dan hukum adat; pengelolaan tanah kas Desa; dan pengembangan
peran masyarakat Desa. b.
Kewenangan lokal berskala desa Kewenangan lokal berskala Desa paling sedikit terdiri atas kewenangan:
kengelolaan tambatan perahu; pengelolaan pasar Desa; pengelolaan tempat pemandian umum; pengelolaan jaringan irigasi; pengelolaan lingkungan
permukiman masyarakat Desa; pembinaan kesehatan masyarakat dan pengelolaan pos pelayanan terpadu; pengembangan dan pembinaan sanggar
seni dan belajar; pengelolaan perpustakaan Desa dan taman bacaan; pengelolaan embung Desa; pengelolaan air minum berskala Desa; dan
pembuatan jalan Desa antarpermukiman ke wilayah pertanian. c.
Kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, atau pemerintah daerah kabupaten kota; dan
d. Kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, pemerintah daerah
provinsi, atau pemerintah daerah kabupatenkota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Universitas Sumatera Utara
34
1.6.5.3 Pemerintah Desa
Pemerintah Desa menurut Dra. Sumber Saparin 1977 dalam bukunya “Tata Pemerintahan dan Administrasi Pemerintahan Desa”, menyatakan bahwa:
“Pemerintah Desa ialah merupakan simbol formal dari pada kesatuan masyarakat desa. Pemerintah desa diselengarakan di bawah pimpinan seorang kepala desa
beserta para pembantunya Prangkat Desa, mewakili masyarakat desa guna hubungan ke luar maupun ke dalam masyarakat yang bersangkutan”.
Pemerintah desa sebagai penyelenggara pemerintahan yang terendah dan langsung berhadapan dengan rakyat mempunyai beban tugas yang cukup berat
karena selain harus melaksanakan segala urusan yang datangnya dari pihak atasan juga harus mengurus berbagai urusan rumah tangga desa yang
pertanggungjawabannya langsung kepada rakyat Misdiyanti, 1993: 47. Dalam UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa dikatakan Pemerintah Desa
adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
Perangkat Desa sebagaimana yang dimaksud diatas, terdiri dari: 1.
Sekretaris desa, yaitu unsur staf atau pelayanan yang diketuai oleh sekretaris desa
2. Unsur pelaksana teknis, yaitu unsur pembantu kepala desa yang
melaksanakan unsur teknis lapangan seperti unsur pengairan, keagamaan dan lain – lain.
3. Unsur kewilayahan, yaitu pembantu kepala desa diwilayah kerjanya seperti
kepala dusun
Universitas Sumatera Utara
35 Sebagai penyelenggara unsur pemerintahan desa, pemerintah desa
mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Oleh sebab itu fungsi pemerintah desa adalah sebagai berikut :
1 Menyelenggarakan urusan rumah tangga desa 2 Melaksanakan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan
3 Melaksanakan pembinaan partisipasi dan swadaya gotong royong masyarakat 4 Melaksanakan pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat
5 Melaksanakan musyawarah penyelesaian perselisihan 6 Melaksanakan pembinaan perekonomian desa Solekhan, 2012:63.
Dalam UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa juga diatur mengenai wewenang, hak dan kewajiban Kepala Desa sebagai berikut:
1. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Desa berwenang:
a. memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
b. mengangkat dan memberhentikan perangkat Desa;
c. memegang kekuasaan pengelolaan Keuangan dan Aset Desa;
d. menetapkan Peraturan Desa;
e. menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;
f. membina kehidupan masyarakat Desa;
g. membina ketenteraman dan ketertiban masyarakat Desa;
h. membina dan meningkatkan perekonomian Desa serta
mengintegrasikannya agar mencapai perekonomian skala produktif untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat Desa;
i. mengembangkan sumber pendapatan Desa;
Universitas Sumatera Utara
36 j.
mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian kekayaan negara guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa;
k. mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat Desa;
l. memanfaatkan teknologi tepat guna;
m. mengoordinasikan Pembangunan Desa secara partisipatif;
n. mewakili Desa di dalam dan di luar pengadilan atau menunjuk kuasa
hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan; dan
o. melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. 2.
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Desa berhak: a.
mengusulkan struktur organisasi dan tata kerja Pemerintah Desa; b.
mengajukan rancangan dan menetapkan Peraturan Desa; c.
menerima penghasilan tetap setiap bulan, tunjangan, dan penerimaan lainnya yang sah, serta mendapat jaminan kesehatan;
d. mendapatkan pelindungan hukum atas kebijakan yang dilaksanakan; dan
e. memberikan mandat pelaksanaan tugas dan kewajiban lainnya kepada
perangkat Desa. 3.
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Desa Berkewajiban: a.
memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika;
b. meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa;
Universitas Sumatera Utara
37 c.
memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat Desa; d.
menaati dan menegakkan peraturan perundang-undangan; e.
melaksanakan kehidupan demokrasi dan berkeadilan gender; f.
melaksanakan prinsip tata Pemerintahan Desa yang akuntabel, transparan, profesional, efektif dan efisien, bersih, serta bebas dari kolusi,
korupsi, dan nepotisme; g.
menjalin kerja sama dan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan di Desa;
h. menyelenggarakan administrasi Pemerintahan Desa yang baik;
i. mengelola Keuangan dan Aset Desa;
j. melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Desa;
k. menyelesaikan perselisihan masyarakat di Desa;
l. mengembangkan perekonomian masyarakat Desa;
m. membina dan melestarikan nilai sosial budaya masyarakat Desa;
n. memberdayakan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan di Desa;
o. mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan
hidup; dan p.
memberikan informasi kepada masyarakat Desa. Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya Kepala Desa bertanggung
jawab kepada rakyat melalui surat keterangan persetujuan dari BPD dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugasnya kepada Bupati dengan tembusan
camat. Adapun Perangkat Desa dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Desa. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Desa dan Perangkat
Desa berkewajiban melaksanakan koordinasi atas segala pemerintahan desa,
Universitas Sumatera Utara
38 mengadakan pengawasan, dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
masing-masing secara berjenjang. Apabila terjadi kekosongan perangkat desa, maka Kepala Desa atas persetujuan BPD mengangkat pejabat perangkat desa.
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa
Sumber : Nurcholis, 2011: 74
1.7 Definisi Konsep