Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

21 2. Model metode kausal causal explanatory model, mengasumsikan variabel yang diramalkan menunjukkan adanya hubungan sebab akibat dengan satu atau beberapa variabel bebas independent variable b. Metode peramalam kualitatif, umumnya bersifat subjektif, dipengaruhi oleh intuisi, emosi, pendidikan, dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu hasil peramalan dari satu orang dengan orang lain dapat berbeda. Meskipun demikian, peramalan kualitatif dapat menggunakan teknik metode peramalan, yaitu: 1. Juri dan Opini Eksekutif 2. Gabungan Tenaga Penjualan 3. Metode Delphi 4. Survai Pasar market survey

2.3 Penelitian Terdahulu

Hayati 2010, menganalisis tentang penawaran dan permintaan ekspor kayumanis Sumatera Barat ke Amerika Serikat dan Belanda. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran kayumanis di Jawa Barat, faktor- faktor yang mempengaruhi permintaan ekspor kayumanis Sumatera Barat ke Amerika Serikat dan Belanda, trend penawaran kayumanis Sumatera Barat, dan trend permintaan ekspor kayumanis Sumatera Barat ke Amerika Serikat dan Belanda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penawaran kayumanis di Sumatera Barat dipengaruhi secara positif oleh luar areal panen, produktivitas, dan harga kayumanis di tingkat produsen, permintaan ekspor kayumanis Sumatera Barat ke Amerika Serikat dipengaruhi secara positif oleh harga kayumanis Cina, populasi Amerika Serikat, dan dummy pembebasan kuota ekspor dan dipengaruhi secara Universitas Sumatera Utara 22 negatif oleh harga kayumanis Sumatera Barat, harga kayumanis Internasional, sedangkan permintaan ekspor kayumanis Sumatera Barat ke Belanda dipengaruhi secara positif oleh populasi Belanda, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar dan dummy pembebasan kuota ekspor dan dipengaruhi secara negarif oleh harga kayumanis Sumatera Barat, trend penawaran kayumanis Sumatera Barat cenderung meningkat, dan trend permintaan ekspor kayumanis Sumatera Barat ke Amerika Serikat cenderung meningkat sedangkan trend permintaan kayumanis Sumatera Barat ke Belanda cenderung menurun. Junaidi 2005, menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ekspor teh Indonesia. Penelitian ini membahas tentang pengaruh harga ekspor komoditi riil teh, harga domestik riil, nilai tukar riil, volume ekspor tahun sebelumnya, dan variabel dummy terhadap penawaran ekspor teh Indonesia. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel penawaran ekspor tahun sebelumnya, produksi, nilai tukar dan dummy berpengaruh secara nyata terhadap pertumbuhan penawaran ekspor teh Indonesia dalam jangka pendek. Sedangkan dalam jangka panjang yaitu pertumbuhan produksi, pertumbuhan nilai tukar, dan dummy. Tilova 2012, menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan batubara Indonesia di empat negara tujuan ekspor terbesar. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan batubara Indonesia di empat negara tujuan ekspor terbesar yaitu Jepang, India, Korea Selatan, dan Cina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel harga ekspor batubara dan GDP per kapita negara Jepang, India, Korea Selatan, dan Cina memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap permintaan ekspor Universitas Sumatera Utara 23 batubara Indonesia, sedangkan jumlah penduduk negara pengimpor dan nilai tukar rill memiliki pengaruh yang signifikan dan negatif. Karabain 2001, menganalisis tentang kajian perdagangan kakao Indonesia ke Malaysia. Penelitian ini membahas tentang perdagangan kakao Indonesia ke Malaysia dari segi ekspor dan impor. Hasil analisis menunjukkan bahwa ekspor kakao Indonesia ke Malaysia secara nyata dipengaruhi oleh harga ekspor kakao Indonesia ke Malaysia dan konsumsi kakao Indonesia, dan impor kakao Malaysia dari Indonesia secara nyata dipengaruhi oleh produksi kakao Malaysia sendiri. Komalasari 2009, menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ekspor biji kakao Indonesia. Penelitian ini membahas tentang perkembangan ekspor kakao Indonesia di pasar Internasional, faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ekspor kakao Indonesia di pasar Internasional, dan elastisitas produksi biji kakao terhadap penawaran ekspor biji kakao dalam jangka pendek dan jangka panjang.. Hasil analisis menunjukkan bahwa perkembangan ekspor biji kakao Indonesia cenderung mengalami peningkatan, dan penawaran ekspor biji kakao Indonesia sangat dipengaruhi oleh jumlah produksi dan ekspor yang dilakukan pada tahun sebelumnya, serta elastisitas produksi dalam jangka panjang lebih besar dibandingkan dalam jangka pendek yang menunjukkan bahwa produksi dalam jangka panjang lebih memiliki pengaruh cukup besar dalam meningkatkan ekspor biji kakao Indonesia dibandingkan dalam jangka pendek. Sitanggang 2009, menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ekspor biji kakao Indonesia di Malaysia, Singapura, dan Thailand dalam skema CEPT-AFTA. Penelitian ini membahas tentang pengaruh GDP per Universitas Sumatera Utara 24 kapita riil importir, populasi importir, nilai tukar riil importir, harga dunia, harga biji kakao di negara tujuan, ekspor olahan importir, dan CEPT-AFTA terhadap permintaan ekspor biji kakao Indonesia di Malaysia, Singapura, dan Thailand. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel GDP per kapita riil importir memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan, variabel populasi importir memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan, variabel harga ekspor memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan, variabel harga dunia biji kakao memiliki pengaruh yang positif dan signifikan, variabel nilai tukar berpengaruh positif dan tidak signifikan, variabel ekspor olahan importir memiliki pengaruh yang positif dan signifikan, serta variabel CEPT-AFTA yang memiliki pengaruh negative dan signifikan terhadap permintaan ekspor biji kakao Indonesia di Malaysia, Singapura, dan Thailand. Tuty 2009, menganalisis tentang permintaan ekspor biji kakao Sulawesi Tengah oleh Malaysia. Penelitian ini membahas tentang pengaruh harga biji kakao PCR, volatilitas harga biji kakao Internasional VPITR, inflasi Malaysia IFLM, dan kurs ER, dan pertumbuhan ekonomi Malaysia EGRWT terhadap permintaan ekspor biji kakao Sulawesi Tengah oleh Malaysia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel PCR berpengaruh positif dan signifikan baik bagi pengukuran jangka panjang maupun jangka pendek, variabel VPITR berpengaruh negatif dan signifikan, variabel IFLM berpengaruh negatif dan tidak signifikan, variabel ER dan EGRWT berpengaruh positif dan tidak signifikan baik bagi pengukuruan jangka panjang maupun jangka pendek. Universitas Sumatera Utara 25

2.4 Kerangka Pemikiran