Harga Produk Domestik Bruto PDB

16 X t = Q t – C t + S t-1 Keterangan : X t : Jumlah ekspor komoditas tahun t Q t : Jumlah produksi domestik tahun t C t : Jumlah konsumsi domestik tahun t S t-1 : Stok tahun sebelumnya t-1 Jika jumlah stok tahun sebelumnya diasumsikan nol, dikarenakan produksi pada tiap tahun semuanya diekspor, maka dengan demikian fungsi ekspor dapat dirumuskan sebagai berikut: X t = Q t – C t

2.2.3 Harga

Harga dari barang yang akan diperdagangkan merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan perdagangan dengan negara lain ekspor dan impor, karena harga akan menentukan besar kecilnya jumlah barang yang akan diperdagangkan. Harga merupakan komponen penting dalam permintaan dan penawaran, baik itu permintaan dan penawaran domestik maupun permintaan dan penawaran ekspor dan impor. Menurut Lipsey 1995, terdapat hubungan negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Artinya semakin tinggi harga suatu komoditi maka jumlah permintaan terhadap komoditi tersebut akan semakin berkurang. Sebaliknya, harga berhubungan secara positif dengan penawaran. Artinya semakin tinggi harga maka akan semakin banyak pula kuantitas yang ditawarkan. Universitas Sumatera Utara 17 Dalam perdagangan Internasional terdapat dua tingkat harga yaitu harga yang berlaku di dalam negeri dan harga yang berlaku di luar negeri. Secara umum harga di pasar dalam negeri meningkat lebih cepat daripada harga di luar negeri, sehingga pembeli dalam negeri akan cenderung untuk membeli dari pasar luar negeri, sedangkan para penjual dalam negeri akan cenderung untuk menjual barangnya di pasar dalam negeri yang menyebabkan penawaran ekspor berkurang Boediono, 2001.

2.2.4 Produk Domestik Bruto PDB

Salah satu faktor yang mempengaruhi ekspor adalah pendapatan nasional. Pendapatan nasional digunakan sebagai tolak ukur kinerja perekonomian suatu negara, apakah mengalami kemajuan atau kemunduran. Menurt Lipsey 1995, gross domestic product GDP adalah pendapatan nasional yang diukur dari sisi pengeluaran yaitu pengeluaran konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor-impor . Ketika pendapatan seseorang meningkat, dengan asumsi harga-harga tidak berubah, dampaknya terhadap kuantitas barang yang bisa dikonsumsinya tergantung pada sifat barang yang dikonsumsinya tersebut. Jika barang tersebut masuk kategori barang normal, maka perubahan pada kuantitas barang yang dikonsumsi akan searah dengan perubahan pendapatannya. Artinya jika terjadi peningkatan pendapatan, maka konsumsi barang tersebut juga akan meningkat, dan sebaliknya. Sedangkan jika barang tersebut adalah barang inferior, maka perubahan pada kuantitas barang yang dikonsumsi akan berlawanan arah dengan perubahan pendapatannya Nicholson, 1991. Universitas Sumatera Utara 18

2.2.5 Nilai Tukar