Pengertian Teori Permainan Teori Permainan

19 4. Variabel intervening, seperti halnya variabel moderator tetapi nilainya tidak dapat diukur seperti kecewa, marah, gembira, senang, sedih, dan lain sebagainya.

2.4 Uji Validitas dan Reliabilitas

2.4.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak validnya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan antara nilai - hitung dengan - tabel. Jika - hitung lebih besar dari pada - tabel dan bernilai positif, maka instrument tersebut dikatakan valid Ghozali, 2005.

2.4.2 Uji Reliabilitas

Uji realibilitas digunakan untuk mengukur reliable atau handal tidaknya kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel. Kuesioner dikatakan reliable jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Nilai reliabilitas variabel ditunjukkan oleh koefisien Cronbach Alpha α. Nilai suatu kuesioner dikatakan reliable apabila koefisien α 0,60 Ghozali, 2005.

2.5 Teori Permainan

2.5.1 Pengertian Teori Permainan

Teori permainan mula-mula dikemukakan oleh seorang ahli matematika Prancis yang bernama Emile Borel pada tahun 1921, kemudian John von Neumann seorang ahli matematika keturunan Amerika-Hongaria, dan Oskar Morgenstern seorang ahli ilmu ekonomi mengembangkan teori matematika yang ditulis dalam buku The Theory of Games and Economics Behaviour. Buku ini berisi tentang teori matematik ilmu ekonomi organisasi sosial yang didasarkan pada sebuah teori Universitas Sumatera Utara 20 strategi permainan dan dianggap sebagai pionir dalam teori pembuatan keputusan berdasarkan konflik Siswanto, 2006. Permainan game adalah suatu bentuk persaingan antara dua orang atau pihak atau antara dua kelompok atau grup yang saling berhadapan dan menggunakan aturan-aturan yang diketahui oleh kedua belah pihak yang saling berhadapan. Teori permainan game theory adalah suatu pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan dari konflik antara berbagai kepentingan. Teori ini dikembangkan untuk menganalisa proses pengambilan keputusan dari situasi-situasi persaingan yang berbeda-beda dan melibatkan dua atau lebih kepentingan Frederick S. Hillier, 1994. Dalam permainan, asumsinya adalah bahwa setiap pemain individu atau kelompok mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan secara bebas dan rasional. Setiap pemain dianggap mempunyai suatu set strategi untuk dipilih. Strategi menunjukkan untuk setiap situasi yang timbul dalam proses permainan dipergunakan untuk memutuskan tindakan yang harus diambil Supranto, 1991. Nilai perolehan dalam suatu permainan disebut pay off. Matriks perolehan pay off matrix adalah suatu tabel berbentuk segi empat dengan elemen- elemennya yang merupakan besarnya nilai perolehan yang bersesuaian dengan strategi yang digunakan oleh kedua belah pihak P.Siagian, 1987. 2.5.2 Unsur-Unsur Teori Permainan Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa unsur dasar yang sangat penting dalam pemecahan setiap kasus dalam teori permainan, dengan mengambil contoh permainan dua pemain jumlah nol dimana matriks pay off-nya ditunjukan dalam Tabel 2.1 berikut: Tabel 2.1 Contoh Matriks Pay Off Pemain A Pemain B B 1 B 2 B 3 A 1 8 11 4 A 2 10 7 6 Universitas Sumatera Utara 21 Dari contoh Tabel 2.1 permainan di atas dapat dijelaskan dasar-dasar teori permainan sebagai berikut: 1. Angka-angka dalam matriks pay off matriks permainan menunjukkan hasil-hasil atau pay off dari strategi-strategi permainan yang berbeda-beda, dimana hasil-hasil merupakan ukuran efektifitas. Bilangan positif menunjukkan keuntungan bagi pemain baris dan kerugian bagi pemain kolom. 2. . i dan B j merupakan alternatif strategi-strategi yang dimiliki oleh masing-masing pemain A dan B. Suatu strategi permainan adalah rangkaian rencana yang menyeluruh dari pemain sebagai reaksi atas aksi yang mungkin dilakukan oleh pesaing. 3. Nilai permainan adalah hasil yang diperkirakan per permainan atau rata-rata pay off sepanjang permainan. Suatu permainan dikatakan adil apabila nilainya sama dengan nol. 4. Suatu permainan dikatakan dominan bila setiap pay off dalam strategi adalah superior terhadap setiap pay off yang berhubungan dalam suatu strategi alternatif. Pada matriks di atas hal ini terjadi untuk pemain B, kedua strategi B 1 dan B 2 didominasi oleh strategi B 3 , sehingga strategi B 1 dan B 2 dapat direduksi. Artinya pemain B menjalankan strategi optimalnya adalah B 3 . Pemain A memilih strategi . 2 karena berusaha mencari keuntungan maksimal. Jadi nilai permainan untuk kasus di atas adalah 6. 5. Tujuan dari model permainan adalah mengidentifikasi strategi mana yang optimal untuk setiap pemain.

2.5.3 Klasifikasi Permainan