C. Dinamika Harapan pada Penderita Kanker

36 atau setelah proses penyembuhan. Burish et al., 1987; Glanz Lerman., 1992 dalam Sarafino, 2011.

II. C. Dinamika Harapan pada Penderita Kanker

Bagan 1. Dinamika Harapan pada Penderita Kanker Figur di atas menjelaskan bahwa harapan merupakan hubungan timbal balik antara goals tujuan yang ingin kita capai, willpower kemauan serta waypower upaya. Diagnosa kanker akan memicu seseorang untuk memikirkan masa depannya. Ia akan memikirkan hal-hal apa saja yang ingin ia capai dengan penyakit kanker ditubuhnya. Ia akan mempertimbangkan hal-hal apa saja yang memotivasinya serta bagaimana ia akan mencapai tujuan tersebut. Hambatan barrier dapat muncul kapan saja, sepanjang perjalanannya untuk mencapai apa HOPE GOALS WILLPOWER WAYPOWER BARRIER BARRIER BARRIER Universitas Sumatera Utara 37 yang ia inginkan. Tujuan akan tetap tercapai ketika ia berhasil mengatasi rintangan-rintangan yang muncul tersebut. Pengobatan kanker yang menakutkan, menyakitkan, menimbulkan efek samping serta menghabiskan biaya yang tidak sedikit mempengaruhi keputusan pasien untuk mengambil tindakan terbaik bagi kesehatan dirinya. Pengobatan kanker tidak sepenuhnya menghilangkan kemungkinan bahwa kanker tersebut akan kembali muncul di masa depan, seringkali lebih parah dari kanker yang sedang dideritanya saat ini. Hampir seluruh pengobatan kanker memiliki efek samping secara fisik maupun emosional bagi si penderita. Misalnya, proses pembedahan dapat menghilangkan bagian tubuh, proses kemoterapi dapat membuat rambut berguguran dan menimbulkan rasa nyeri serta proses radiasi yang dapat menghitamkan warna kulit. Efek samping fisik ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri individu. Sehingga, tidak jarang penderita kanker takut untuk melakukan pengobatan. Bahkan bagi beberapa orang, pengobatan terlihat sebagai hambatan untuk mencapai kesembuhan Hal-hal negatif yang mengikuti pengobatan kanker tidak mengurangi pentingnya pengobatan itu sendiri. Pengobatan merupakan hal yang harus dilakukan jika ingin mencapai kesembuhan. Walaupun tidak menjamin kesembuhan total, setidaknya pengobatan membuka kemungkinan untuk sembuh. Sebaliknya, tidak melakukan pengobatan akan menutup kemungkinan untuk sembuh. Hal inilah yang membuat harapan itu penting bagi pasien kanker. Harapan akan membantu pasien untuk memutuskan apa yang terbaik bagi kesehatannya. Harapan akan membuat pasien untuk terus menjalani pengobatan, Universitas Sumatera Utara 38 walaupun ia merasakan efek sampingnya, karena ia memahami bahwa pengobatan itu perlu jika ia ingin sembuh. Harapan akan mempengaruhi cara penderita kanker untuk mengatasi permasalahan yang sedang dialaminya. Orang-orang yang memiliki harapan tinggi akan cenderung mengatasi masalah dengan lebih efektif. Mereka akan mengumpulkan informasi-informasi sebanyak mungkin mengenai penyakit yang mereka derita yang akan mempengaruhi bagaimana cara mereka untuk coping dengan lebih efektif. Orang-orang dengan tingkat harapan yang tinggi juga akan lebih mudah beradaptasi dengan kondisi dirinya saat itu.Keinginan untuk sembuh, yang dikaitkan dengan adanya tujuan-tujuan yang hendak dicapai ketika sembuh, dapat mempengaruhi munculnya harapan pada diri individu. Semakin penting tujuan tersebut, maka semakin besar pula harapan yang muncul. Dukungan sosial juga berpengaruh bagi individu dalam menumbuhkan harapan. Kepedulian yang didapat dari keluarga maupun teman dapat menjadi motivasi untuk terus berjuang dalam melawan penyakit yang diderita. Sejalan dengan perkembangan teknologi sekarang, dukungan sosial juga dapat berupa sesama pejuang kanker yang bergabung dalam situs website kanker tertentu. Di situs website ini lah mereka dapat saling berbagi cerita yang dapat menginspirasi satu sama lain dan yang akan menyadarkan mereka, bahwa tidak hanya mereka yang menderita penyakit ini. Dinamika harapan pada penderita kanker adalah proses mental yang membentuk harapan pada penderita kanker dan harapan ini cukup penting Universitas Sumatera Utara 39 sehingga dapat mempengaruhi mereka untuk tetap berjuang melawan penyakitnya. Universitas Sumatera Utara 1

BAB I PENDAHULUAN