B. 2 Jenis Penanganan Kanker

28 terkendali, membentuk tumor yang besar dan menyebabkan sel-sel normal disekitarnya menjadi mati serta dapat menyebabkan kematian.

II. B. 2 Jenis Penanganan Kanker

Tujuan dari penanganan kanker adalah untuk mengobati penyakit, untuk membebaskan seseorang dari penyakit tersebut selamanya, perpanjangan hidup serta pencegahan metastasis. Hal ini dapat terjadi ketika seluruh neoplasma ditemukan dan dieliminasi Laszlo., 1987 dalam Sarafino., 2011 dan Falvo., 2005. Jika tidak semua kanker dieliminasi, gejala-gejala yang dialami pasien mungkin akan hilang untuk beberapa saat dan akan muncul kembali dikemudian hari Sarafino., 2011. Dalam istilah pengobatan kanker, kesembuhan biasanya didefenisikan sebagai tidak adanya bukti kanker dalam lima tahun setelah pengobatan, yang mengindikasikan ekspektansi kehidupan normal bagi individu. Pengobatan untuk mencegah metastasis, yang disebut sebagai adjuvant therapy, ditujukan untuk mengeliminasi kanker yang, walaupun tidak terdeteksi dan tidak memiliki gejala, dapat muncul dan dapat menyebabkan kemunculan penyakit kembali. Palliative therapy ditujukan untuk mengurangi gejala atau komplikasi dari kanker, misalnya nyeri yang parah, daripada kesembuhan itu sendiri Falvo, 2005. Secara umum, ada tiga jenis penanganan kanker yang paling sering digunakan Sarafino., 2011, yaitu: a. Pembedahan. Universitas Sumatera Utara 29 Prosedur pembedahan untuk penyakit kanker dapat mencakup preventif, kuratif, paliatif maupun rekonstruktif. Pembedahan preventif dilakukan pada pra-kanker ataupun lesi mencurigakan yang ditemukan. Pembedahan kuratif tidak hanya dilakukan pada tumor saja, tetapi juga pada organ ataupun sekeliling jaringan ikat. Pembedahan paliatif diarahkan untuk mengecilkan ukuran ataupun menghambat pertumbuhan tumor, atau menghilangkan ketidaknyamanan parah yang dihubungkan dengan hadirnya tumor. Pembedahan rekonstruktif diarahkan untuk mengembalikan fungsi maksimal ataupun menyembuhkan kecacatan. b. Kemoterapi. Kemoterapi dapat digunakan sebagai penyembuhan, pencegahan ataupun paliasi. Kemoterapi menggunakan antineoplastic medications zat kimia yang menghancurkan sel kanker dalam pengobatan sistematis dari penyakit kanker. Akan tetapi, untuk menghancurkan dan merusak sel kanker, pengobatan ini juga dapat merusak sel normal yang bertumbuh dengan cepat, misalnya sel dari folikel rambut dan kulit. c. Radiasi internal atau eksternal Dalam terapi radiasi, sinar dengan energi tinggi digunakan untuk menghancurkan sel kanker dan mencegah mereka untuk berkembang dan bereproduksi. Teknik ini dapat digunakan untuk penyembuhan kanker, menghilangkan gejala, ataupun untuk menjaga kanker tetap dalam pengawasan. Terapi radiasi dapat dilakukan secara internal maupun eksternal. Terapi radiasi secara internal ada beragam jenis, dua diantaranya Universitas Sumatera Utara 30 adalah intracavity therapy dan interstitial therapy. Dalam intracavity therapy, zat radioaktif ditempatkan dalam body cavity selama kira-kira 24- 72 jam, kemudian diangkat kembali, misalnya zat radioaktif ditempatkan di vagina dalam pengobatan kanker serviks. Interstitial therapy menempatkan zat radioaktif di jarum ataupun alat bantu lainnya dan kemudian diimplamantasikan secara langsung ke tumor. Selama terapi radiasi eksternal, sebuah mesin mengeluarkan sinar berenergi tinggi terhadap kanker sehingga efek maksimum dari radiasi langsung mengenai tumor tersebut. Pengobatan-pengobatan di atas dapat berdiri sendiri ataupun dikombinasikan dengan mempertimbangkan jenis kanker dan stadium kanker. Kanker yang berkembang dalam tingkatan berbeda, muncul dan membesar di tempat yang berbeda, akan memiliki reaksi yang bebeda terhadap beragam pengobatan. Seringkali, dokter melakukan beberapa penanganan yang dikombinasikan, disebut sebagai multimodal Falvo, 2005.

II. B. 3 Efek Samping Pengobatan Kanker