130
b. Keberadaan anak-anak menjadi faktor penting bagi partisipan untuk
mempertahankan harapan. Semakin muda usia anaknya, semakin besar lah keinginan mereka untuk sembuh demi anak-anaknya.
c. Biaya menjadi kendala terbesar dalam menjalani pengobatan kanker.
Walaupun dalam penelitian ini hanya partisipan kedua yang secara terbuka mengungkapkan bahwa kendala terbesarnya adalah biaya,
kedua partisipan lain juga mengeluarkan respon yang sama mengenai biaya pengobatan kanker.
d. Keyakinan terhadap Tuhan juga menjadi kekuatan bagi partisipan
untuk terus menjalani pengobatan. Religiusitas paling kentara terjadi pada partisipan ketiga.
V. B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Saran bagi Penderita Kanker
Penderita kanker dihimbau untuk terus mempertahankan semangat dan keinginannya untuk
berobat dengan terus
memperhatikan sekelilingnya. Penderita kanker dapat mempertahankan semangat dan
keinginan untuk sembuh dengan selalu sadar dan mengingat bahwa pasti masih ada orang-orang yang membutuhkan sosoknya di kehidupan
mereka, bahwa ia tidak berjuang sendiri. Selain itu, untuk membantu meringankan biaya pengobatan penderita kanker juga dapat memanfaatkan
Universitas Sumatera Utara
131
beragam program jaminan kesehatan yang telah disediakan oleh pemerintah.
2. Saran bagi Keluarga Penderita Kanker dan Masyarakat
Dukungan dari orang-orang terdekat merupakan faktor penting memotivasi penderita kanker untuk mempertahankan harapan mereka.
Oleh karena itu, diharapkan bagi keluarga penderita kanker dan masyarakat untuk terus memberikan dukungan, baik secara tenaga,
informasi, materi maupun emosional, sehingga penderita kanker dapat terus semangat untuk menjalani pengobatannya. Masyarakat pun dihimbau
untuk secara rutin memeriksakan diri ke dokter untuk evaluasi kemungkinan kanker. Semakin dini kanker terdeteksi, semakin cepat
penanganannya, semakin besar pula kemungkinan untuk sembuh dari penyakit ini.
3.Saran bagi Penelitian Selanjutnya Bagi peneliti yang hendak melakukan penelitian serupa, hendaknya dapat
memanfaatkan waktu sebaik-baiknya ketika pengambilan data dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan partisipan ketika akan dilakukan
pengambilan data tersebut. Selain hanya mengunjungi partisipan ketika hendak mengambil data, ada baiknya peneliti meluangkan waktu untuk sekedar
menjenguk dan berbagi cerita dengan partisipan, hal ini akan lebih memudahkan pendekatan dan membantu partisipan untuk melupakan rasa sakitnya sementara.
Sebaiknya, peneliti juga melakukan pendekatan dengan orang terdekat partisipan
Universitas Sumatera Utara
132
misalnya: yang terus menerus menjaga dan mengurus partisipan selama ia sakit untuk memudahkan pendekatan dan pengambilan data.
Universitas Sumatera Utara
14
BAB II LANDASAN TEORI