51
koding menjadi sebuah narasi yang baik dan menyusunnya berdasarkan alur pedoman wawancara yang digunakan saat
wawancara. e.
Menarik kesimpulan, membuat diskusi dan saran. Setelah analisa data selesai, peneliti menarik kesimpulan untuk
menjawab rumusan permasalahan. Kemudian peneliti menuliskan diskusi berdasarkan kesimpulan dan data hasil penelitian. Setelah
itu, peneliti memberikan saran-saran sesuai dengan kesimpulan, diskusi dan data hasil penelitian.
3. Tahap Pencatatan Data
Semua data yang diperoleh pada saat wawancara direkam dengan alat perekam dengan persetujuan partisipan penelitian sebelumnya. Dari hasil
rekaman ini kemudian akan ditranskripsikan secara verbatim untuk dianalisa. Transkrip adalah salinan hasil wawancara dalam pita suara yang dipindahkan ke
dalam bentuk ketikan di atas kertas.
III. G. Metode Analisis Data
Beberapa tahapan dalam menganalisis data kualitatif menurut Poerwandari 2007, antara lain :
a. Koding
Koding adalah proses membubuhkan pada materi yang diperoleh. Koding dimaksudkan untuk dapat mengorganisasikan dan mensistematisasi data secara
Universitas Sumatera Utara
52
lengkap dan mendetail sehingga dapat memunculkan dengan lengkap gambaran tentang topik yang dipelajari.
Semua peneliti kualitatif menganggap tahap koding sebagai tahap yang penting, meskipun peneliti yang satu dengan peneliti yang lain memberikan
usulan prosedur yang tidak sepenuhnya sama. Pada akhir penelitilah yang berhak dan bertanggung jawab memilih cara koding yang dianggapnya paling efektif bagi
data yang diperolehnya.
b. Organisasi Data
Highlen dan Finley dalam Poerwandari,2007 menyatakan bahwa organisasi data yang sistematis memungkinkan peneliti untuk:
1. memperoleh data yang baik.
2. mendokumentasikan analisis yang berkaitan dengan
penyelesaian penelitian. Hal-hal yang penting untuk disimpan dan diorganisaskan adalah data
mentah data lapangan dan hasil rekaman, data yang sudah selesai diproses, data yang sudah ditandaidibubuhi kode-kode khusus dan dokumentasi umum
kronologis mengenai pengumpulan data dan langkah analisis. c.
Analisis Tematik. Penggunaan analisis tematik memungkinkan peneliti menemukan pola
yang pihak lain tidak bisa melihatnya secara jelas. Pola atau tema tersebut tampil seolah secara acak dalam tumpukan informasi yang tersedia. Analisis tematik
merupakan proses mengkode informasi yang dapat menghasilkan daftar tema,
Universitas Sumatera Utara
53
model tema, atau indikator yang kompleks, kualifikasi yang biasanya terkait dengan tema itu atau hal-hal diantara gabungan dari yang telah disebutkan. Tema
tersebut secara minimal dapat mendeskripsikan fenomena, dan secara maksimal memungkinkan interpretasi fenomena.
d. Tahapan Interpretasi
Kvale dalam Poerwandari, 2007 menyatakan interpretasi mengacu pada upaya memahami data secara lebih ekstensif sekaligus mendalam. Peneliti
memiliki perspektif mengenai apa yang sedang diteliti dan menginterpretasi data melalui perspektif tersebut. Proses interpretasi memerlukan distansi upaya
mengambil jarak dari data, melalui langkah-langkah metodis dan teoritis yang jelas serta memasukkan data ke dalam konteks konseptual yang khusus.
e. Menuliskan Hasil Akhir.
Universitas Sumatera Utara
54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.A Hasil Penelitian IV.A.1 Hasil Penelitian per Partisipan
IV.A.1.1 Partisipan Pertama 1. Data Diri Partisipan:
Nama : Aisyah bukan nama sebenarnya
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 33 tahun
Pekerjaan : Perawat
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Jenis Kanker : Kanker Payudara
Stadium Kanker : 2A
Diagnosa Pertama : Oktober 2013
2. Laporan Observasi
Pada awalnya, Aisyah direkomendasikan oleh seorang perawat di rumah sakit yang sudah dikenal oleh peneliti. Kemudian, perawat tersebut menghubungi
Aisyah terlebih dahulu untuk menanyakan apakah ia bersedia diwawancara oleh mahasiswa yang sedang melakukan penelitian. Ia pun langsung bersedia.
Selanjutnya, ia pun mengatur jadwal bertemu dan langsung disetujui oleh peneliti.
Universitas Sumatera Utara