24
macam situasi, mereka dapat menyelesaikan masalah dan dapat tertawa sebagai salah satu cara untuk coping.
II. A. 4 Pengaruh Harapan bagi Kesehatan Fisik
Bidang ilmu psikologi kesehatan fokus terhadap meningkatkan dan mempertahankan kesehatan yang baik serta mencegah, mendeteksi dan mengobati
penyakit. Penelitian-penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa harapan memiliki pengaruh positif terkait hal ini. Snyder dkk Snyder Lopez., 2002
membagi kekuatan harapan menjadi primary dan secondary prevention. Prevensi primer mencakup pemikiran ataupun tindakan yang bermaksud untuk mengurangi
ataupun menghilangkan kesempatan munculnya permasalahan kesehatan baik fisik maupun psikologis yang dapat muncul dikemudian hari. Prevensi sekunder
mencakup pemikiran maupun tindakan yang bertujuan untuk menghilangkan, menurunkan ataupun memuat permasalahan ketika hal itu muncul.
Pada level individual, prevensi primer dan harapan telah menjadi pusat perhatian. Orang-orang dengan tingkat harapan yang lebih tinggi cenderung
menggunakan informasi mengenai penyakit fisik mereka manjadi manfaat bagi mereka. Orang dengan tingkat harapan yang tinggi menggunakan informasi
mengenai etiologi penyakit untuk melakukan apa yang lebih membantu dan mengurangi apa yang lebih menyakitkan. Pengetahuan berperan sebagai pathways
untuk prevensi. Teori ini juga bisa diaplikasikan pada level masyarakat dengan tujuan
untuk mencegah penyakit fisik. Prevensi primer dalam level ini mencakup
Universitas Sumatera Utara
25
pemikiran untuk mengurangi resiko dan inokulasi seluruh segmen masyarakat dalam melawan penyakit. Prevensi ini juga mencakup peningkatan perilaku yang
diinginkan dan menurunkan perilaku buruk yang ditargetkan melalui iklan, hukum dan nilai-nilai sosial yang dibagikan.
Ketika penyakit fisik telah muncul, harapan masih memainkan peranan yang penting, tetapi lebih ke dalam bentuk prevensi sekunder. Harapan
berhubungan secara positif dengan penyesuaian terhadap kondisi dengan lebih baik pada orang-orang yang terkena penyakit kronis, cedera parah dan kecacatan.
Pada level masyarakat, prevensi sekunder juga berperan penting. Misalnya, televisi dapat menjadi agen yang berpengaruh dalam memotivasi orang-
orang untuk mencari bantuan yang mereka perlukan. Ketika orang-orang menyadari bahwa permasalahan mereka bukan merupakan kejadian yang
terisolasi, maka mereka cenderung mencari pertolongan.
II. B. Kanker II. B. 1 Defenisi Kanker