Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

paling lama 5 lima tahun dan denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 satu miliar rupiah. Menurut Pasal 7 penjatuhan pidana pokok terhadap korporasi adalah pidana denda paling banyak yaitu Rp. 100.000.000,00 seratus miliar rupiah.

3. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran danatau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. Pada Pasal 98 ayat 1 menyatakan bahwa pidana denda yang diberikan kepada setiap orang yang dengan sengaja mengakibatkan baku mutu udara ambien, baku mutu air, baku mutu air laut atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup paling sedikit Rp. 3.000.000.000,- tiga miliar rupiah dan paling banyak Rp. 10.000.000.000,- sepuluh miliar rupiah. 60 Apabila perbuatan tersebut mengakibatkan luka ataupun bahaya kesehatan manusia, maka menurut 60 Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Universitas Sumatera Utara Pasal 98 ayat 2 akan dikenakan pidana denda paling sedikit Rp. 4.000.000.000,- empat miliar rupiah dan paling banyak Rp. 12.000.000.000,- dua belas miliar rupiah. Akan tetapi apabila perbuatan tersebut malah mengakibatkan orang luka berat atau mati, maka sesuai ayat 3 dikenakan pidana denda paling sedikit Rp. 5.000.000.000,- lima miliar rupiah dan paling banyak Rp. 15.000.000.000,- lima belas miliar rupiah. Berdasarkan Pasal 99 ayat 1 yang menyatakan bahwa setiap orang yang karena kelalaiannya mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambien, baku mutu air, baku mutu air laut atau kriteria kerusakan lingkungan hidup maka akan dikenakan pidana denda paling sedikit Rp. 1.000.000.000,- satu miliar rupiah dan paling banyak Rp. 3.000.000.000,- tiga miliar rupiah. Apabila perbuatan tersebut mengakibatkan orang luka danatau bahaya kesehatan manusia maka pada ayat 2 mengatakan bahwa pidana denda yang dikenakan paling sedikit Rp.2.000.000.000,- dua miliar rupiah dan paling banyak Rp. 6.000.000.000,- enam miliar rupiah. Pada ayat 3 dikatakan jika perbuatan tersebut mengakibatkan luka berat atau` kematian maka dikenakan pidana denda paling sedikit Rp. 3.000.000.000 tiga miliar rupiah dan paling banyak Rp 9.000.000.000,00 sembilan miliar rupiah. Pasal 100 mengatakan setiap orang yang melanggar baku mutu air limbah, baku mutu emisi, atau baku mutu gangguan dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp 3.000.000.000,00 tiga miliar rupiah. Pasal 101 mengatakan bahwa setiap orang yang melepaskan danatau mengedarkan produk rekayasa genetik ke media lingkungan hidup yang bertentangan dengan peraturan perundang- Universitas Sumatera Utara undangan atau izin lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat 1 huruf g, dipidana dengan pidana denda paling sedikit Rp 1.000.000.000,00 satu miliar rupiah dan paling banyak Rp 3.000.000.000,00 tiga miliar rupiah. Berbeda dengan Pasal 102 yang mengatakan setiap orang yang melakukan pengelolaan limbah B3 tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat 4, dipidana dengan pidana denda paling sedikit Rp 1.000.000.000,00 satu miliar rupiah dan paling banyak Rp 3.000.000.000,00 tiga miliar rupiah. Pada Pasal 103, setiap orang yang menghasilkan limbah B3 dan tidak melakukan pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, dipidana dengan pidana denda paling sedikit Rp 1.000.000.000,00 satu miliar rupiah dan paling banyak Rp 3.000.000.000,00 tiga miliar rupiah. Di dalam Pasal 104 mengatakan bahwa setiap orang yang melakukan dumping limbah danatau bahan ke media lingkungan hidup tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60, dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp 3.000.000.000,00 tiga miliar rupiah. Menurut Pasal 105 bahwa Setiap orang yang memasukkan limbah ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat 1 huruf c dipidana dengan pidana denda paling sedikit Rp4.000.000.000,00 empat miliar rupiah dan paling banyak Rp 12.000.000.000,00 dua belas miliar rupiah. Sedangkan Pasal 106 mengatur tentang orang yang memasukkan limbah B3 ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat 1 huruf d, dipidana dengan pidana denda paling sedikit Rp 5.000.000.000,00 lima miliar rupiah dan paling banyak Rp 15.000.000.000,00 lima belas miliar rupiah. Universitas Sumatera Utara

4. Undang-undang No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika

Dokumen yang terkait

GRATIFIKASI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

0 3 18

PENEGAKAN...HUKUM....PIDANA…TERHADAP ..TINDAK.. .PIDANA GRATIFIKASI. MENURUT. UNDANG.UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 JO UNDANG .UNDANG .NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

0 5 21

PENDAHULUAN PENEGAKAN HUKUM UNDANG-UNDANG No. 31 TAHUN 1999 Jo. UNDANG-UNDANG No. 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DAN KONVENSI PBB MENGENAI KORUPSI, 2003 TERHADAP PENGEMBALIAN ASET NEGARA.

1 4 16

PENUTUP PENEGAKAN HUKUM UNDANG-UNDANG No. 31 TAHUN 1999 Jo. UNDANG-UNDANG No. 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DAN KONVENSI PBB MENGENAI KORUPSI, 2003 TERHADAP PENGEMBALIAN ASET NEGARA.

0 2 9

Eksistensi Pidana Denda dalam Pemidanaan Berdasarkan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi

0 0 8

Eksistensi Pidana Denda dalam Pemidanaan Berdasarkan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi

0 0 1

Eksistensi Pidana Denda dalam Pemidanaan Berdasarkan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi

0 1 28

Eksistensi Pidana Denda dalam Pemidanaan Berdasarkan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi

0 0 36

Eksistensi Pidana Denda dalam Pemidanaan Berdasarkan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi

0 0 3

Pembuktian Terbalik Oleh Jaksa Penuntut Umum Dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

0 0 14