Dakwaan Tuntutan Fakta-Fakta Hukum

akibat perbuatan terdakwa FAHMI RIZAL LUBUS bersama dengan saksi Ir.Albert Pangaribuan, Edward Silitonga, Ir. Robert Manyuzar, Ir Drs Ferdinand Ritonga MSi,Mdiv, Ir. Ermawan Arief Budiman S.Si dan Yuni telah menimbulkan kerugian keuangan Negara dalam hal ini PT PLN persero Pembangkitan Sumatera bagian utara sektor Pembangkitan Belawan sebesar Rp.23.616.001.500,00 Dua Puluh Tiga Milyar enam ratus enam belas juta seribu lima ratus rupiah atau setidaktidaknya sekitar jumlah itu.

b. Dakwaan

Penuntut Umum menyusun dakwaan secara subsidair: PRIMAIR Bahwa perbuatan Terdakwa sebagaimana diancam pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat 1 Jo Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah menjadi UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. SUBSIDAIR Bahwa perbuatan Terdakwa telah melanggar ketentuan sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 3 Jo Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah menjadi UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Universitas Sumatera Utara

c. Tuntutan

1 Menyatakan Terdakwa Ir. FAHMI RIZAL LUBIS secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal 2 Ayat 1 Jo. pasal 18 Undang-undang No. 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang No. 20 Tahun 2001 sebagaimana dalam Dakwaan Primair; 2 Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Ir. FAHMI RIZAL LUBIS berupa Pidana Penjara selama 9 sembilan tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan, dan ditambah dengan denda sebesar Rp. 700.000.000,- tujuh ratus juta rupiah subsidair 6 enam bulan kurungan. 3 Menyatakan barang bukti diserahkan kepada Pengadilan Negeri. 4 Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- lima ribu rupiah.

d. Fakta-Fakta Hukum

1 Keterangan Saksi a Saksi: Efendi Butar-Butar, saksi menerangkan bahwa: Saksi tidak ikut membuat HPS, namun setelah dibuat saksi ada menandatangani HPS untuk disahkan oleh General Manager. Panitia pengadaan tidak dibebas tugaskan dari pekerjaan untuk melaksanakan pekerjaan sebagai panitia pengadaan, maka tidak mungkin menyusun HPS secara bersama-sama. Universitas Sumatera Utara Panitia Pengadaan memilih referensi Fax dari PT. Siemens Indonesia Nomor : 105PGSIII2007, tanggal 27 Maret 2007. Ada pemotongan harga Rock Bottom Price sebesar 3,75 dari referensi harga penawaran PT. Siemens Indonesia. Besar HPS adalah Rp. 23.980.000.000, termasuk PPN 10. Saksi ada menandatangani HPS, selanjutnya disetujui dan disahkan oleh General Manager. Pelelangan pengadaan flame tube dilaksanakan dengan cara pelelangan umum. Saksi tidak tahu menahu apa peranan terdakwa Fahmi Rizal Lubis. Saksi tidak bertemu dengan Direktur atau wakil dari perusahaan yang mendaftar. Panitia mengusulkan CV. Sri Makmur sebagai calon pemenang lelang dengan harga penawaran sebesar Rp.23.942.490.000,- dua puluh tiga miliar sembilan ratus empat puluh dua juta empat ratus sembilan puluh ribu rupiah. Saksi tidak tahu apakah barang yang diadakan oleh Penyedia barang sudah sesuai atau tidak. Saksi tidak ada dipaksa Ir. Robert Manyuzar selaku Ketua Panitia untuk menandatangani HPS maupun lainnya. b Saksi:Syarifudin Damanik, saksi menerangkan bahwa: Panitia pengadaan tidak dibebas tugaskan dari pekerjaan untuk melaksanakan pekerjaan sebagai panitia pengadaan, maka tidak mungkin menyusun HPS secara bersama-sama. Besar HPS adalah Rp. 23.980.000.000, termasuk PPN 10 dan usulan HPS dari Panitia disetujui. Saksi tidak ikut pada saat menyusun jadwal lelang tetapi saksi ikut hadir pada kegiatan aanwizjing. Saksi tidak tahu apakah barang yang diadakan oleh Universitas Sumatera Utara Penyedia barang sudah sesuai atau tidak. Saksi tidak ada dipaksa Ir. Robert Manyuzar selaku Ketua Panitia untuk menandatangani HPS maupun lainnya. Tidak ada rapat panitia pengadaan untuk memutuskan siapa calon pemenang lelang. c Saksi:Ir. Jonni Hutajulu, saksi menerangkan bahwa: Pada tahun 2007, saksi diangkat sebagai supervisor kesejahteraan pegawai bagian administrasi SDM. Benar pada tahun 2007, PT. PLN ada melakukan kegiatan pengadaan barang flame tube GT.1.2 Belawan. Pada kegiatan pengadaan barang tersebut saksi diangkat sebagai Sekretaris Panitia Pemeriksa Mutu Barang berdasarkan Surat Keputusan General Manager. Saksi melakukan pemeriksaan pada tanggal 19 Desember 2007, bertempat di Belawan, bersama regu pemeliharaan PLTGU hasil pemeriksaan secara visual kondisi baik dan tidak cacat dilengkapi sertifikat keaslian barang. Saksi melihat fisik dan jumlahnya dengan acuan kontrak. Secara tehnik saksi tidak memahami tentang spesifikasi barang karena saksi hanya sebagai kepegawaian, saksi hanya memeriksa keaslian barang, bebas dari cacat dan dapat dipasang serta dapat digunakan. Saksi tidak paham tentang tugas pemeriksaan barang dan saksi tidak tahu menahu tentang design, tentang adanya perbedaan design. Saksi tidak tahu ada laporan pemberitahuan adanya perbedaan flame tubeperubahan design. Berita Acara Penerimaan Barang tidak ditandatangani pada tanggal 19 Desember 2007, akan tetapi saksi tandatangani setelah tanggal Universitas Sumatera Utara 19 Desember dan saksi tidak ingat lagi tanggalnya. Atas kemauan sendiri saksi menandatangani Berita Acara dan Bon Penerimaan Barang. d Saksi:Zainal Arifin saksi menerangkan bahwa: Saksi mengatakan benar pada tahun 2007, PT. PLN ada melakukan kegiatan pengadaan barang flame tube GT.1.2 Belawan. Pada kegiatan pengadaan barang tersebut saksi diangkat sebagai Anggota Tim Pemeriksa Mutu Barang berdasarkan Surat Keputusan General Manager. Saksi melakukan pemeriksaan pada tanggal 19 Desember 2007, bertempat di Belawan, bersama regu pemeliharaan PLTGU hasil pemeriksaan secara visual kondisi baik dan tidak cacat dilengkapi sertifikat keaslian barang. Secara tehnik saksi tidak memahami tentang spesifikasi barang karena saksi hanya sebagai kepegawaian, saksi hanya memeriksa keaslian barang, bebas dari cacat dan dapat dipasang serta dapat digunakan. Saksi tidak tahu ada laporan pemberitahuan adanya perbedaan flame tubeperubahan design. Berita Acara Penerimaan Barang tidak ditandatangani pada tanggal 19 Desember 2007, akan tetapi saksi tandatangani setelah tanggal 19 Desember dan saksi tidak ingat lagi tanggalnya atas kemauan sendiri saksi menandatanganinya. e Saksi : Risman Tambunan, saksi menerangkan bahwa: Saksi tidak ikut melakukan pemeriksaan bersama dengan Panitia Pemeriksa Mutu Barang, karena ada pekerjaan penting yang tidak dapat ditinggalkan. Universitas Sumatera Utara Pada tanggal 19 Desember 2007, ada pemeriksaan barang berupa flame tube di Belawan, akan tetapi saksi tidak ingat berapa orang yang datang untuk melakukan pemeriksaan. Setahu saksi rekanan yang melaksanakan pekerjaan pengadaan flame tube adalah CV. Sri Makmur. Pada tanggal saksi ingat lagi akan tetapi dalam bulan Desember 2007, saksi memerintahkan Zulkarnain D. Husain untuk memeriksa kembali material flame tube GT 10530. Hasil pemeriksaan Zulkarnain D. Husain dilaporkan secara lisan kepada saksi, yang menyatakan bahwa flame tube yang datang tidak sesuai dengan flame tube yang lama, tidak sesuai dengan existing dan ada perubahan design. Saksi tidak ingat rincian perbedaan flame tube salah satunya adalah adanya perubahan design pada batu penahan api, batu penahan api yang baru datang lebih kecil daripada batu penahan api yang lama. Selanjutnya saksi membuat surat ditujukan kepada PT. Siemens Indonesia, CV. Sri Makmur dan Panitia Pemeriksa Mutu Barang untuk rapat mengenai adanya perubahan designperbedaan flame tube. Ada upaya saksi untuk menolak barang yang diterima karena tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan dan saksi tidak tahu menahu lagi mengenai pemasangan flame tube karena saksi sudah dimutasikan. f Saksi : Syafi’i, saksi menerangkan bahwa: Saksi mengatakan benar pada tanggal 19 Desember 2007, ada diserahkan 2 dua unit flame tube di Gudang Sektor Belawan dan Ferdinand Ritonga belum ada digudang. setelah barang masuk, saksi hanya mencocokkan DG- nya dan selanjutnya saksi memberitahukan kepada Milvan selaku Supervisor Universitas Sumatera Utara untuk diperiksa. Saksi tidak tahu adanya perbedaan flame tube. Setahu dan seingat saksi IRC 2 BeritaAcara Penerimaan Barang ditandatangani bulan Maret 2008. Saksi mengatakan benar pada tanggal 7 Desember 2009, flame tube dikeluarkan untuk dipakai. g Saksi : Zulkarnean Dt. Husen, saksi menerangkan bahwa: Saksi tidak tahu menahu mengenai pengadaan flame tube dan saksi tidak tahu pengusulan flame tube. Saksi hanya mengetahui bahwa flame tube dipasang sekitar bulan Oktober 2009. Pada Nopember 2010, dilakukan pemeriksaan flame tube dan setahu saksi masih bagus. Saksi mengetahuinya setelah pindah tugas. h Saksi : Ir. Ermawan Arief Budiman, saksi menerangkan bahwa: Saksi yang mengusulkan agar diadakan pergantian Flame Tube GT.1.2 ke Manager Kitsbu Sumut, dan selanjutnya ditindak lanjuti. Saksi mengatakan tidak ikut dalam pelelangan dan anweizing sehubungan dengan flame tube tersebut. Saksi mengetahui setelah saya masuk kerja ada menerima laporan dari asistennya, bahwa terdapat perbedaan dengan barang yang lama yaitu pada Brick, protection sheet dan brik holder. Pada awalnya saksi menyatakan menolak atas perbedaan desain flame tube GT.12 tersebut tetapi pada akhirnya saksi menerima flame tube tersebut oleh karena ada jaminan dari Siemens, bahwa barang itu dapat dipakai dimana-mana. Universitas Sumatera Utara i Saksi : Suwarno, saksi menerangkan bahwa: Saksi mengatakan benar kalau dia mengecek adanya permintaan tertulis dari Manager Sektor Belawan yang ditujukan kepada General Manager, setelah didisposisi lalu turun ke Manager Produksi dan usulan diteruskan ke Manager Perencanaan dan saksi ikut membahas surat permintaan akan tetapi saksi tidak ingat lagi flame tube nomor berapa. Bahwa sektor belawan mengusulkan goor yang lama ada 11 lingkaran sedangkan yang baru ada 12 lingkaran panjangnya sama akan tetapi dimensinya berbeda dan akan ada potensi yang mungkin terjadi dengan adanya perbedaan design apabila dipasangkan akan menimbulkan dampak. Setahu saksi ada surat dari Sektor Belawan tentang adanya perbedaan design barang yang lama dengan yang baru, dengan surat tembusan tertanggal 22 Januari 2008, yang ditujukan kepada Manager Produksi, Ketua Panitia Pemeriksa Mutu Barang. Flame tube yang berbeda design, akan menimbulkan adanya 4 kemungkinan yang di khawatirkan akan menimbulkan kerusakan mesin. j Saksi : Ir. Misbachul Muni, saksi menerangkan bahwa: Saksi mengatakan benar ada pengadaan flame tube di PT. PLN Persero Sektor Belawan tahun 2007 dan flame tube tersebut telah terpasang di sektor Belawan. Sebelum pemasangan flame tube selesai, saksi sudah dimutasi pindah tugas pada bulan Januari 2010. Saksi mengatakan benar bahwa saksi yang menyetujui pembayaran atas pekerjaan pengadaan flame tube tetapi setahu saksi yang mengajukan permohonan pembayaran adalah Yuni selaku Direktur CV. Sri Makmur dan Universitas Sumatera Utara saksi tidak bertemu dengan Yuni. Jumlah uang yang saksi setujui untuk dibayarkan kepada rekanan adalah sebesar Rp. 23.616.001.500,- dua puluh tiga miliar enam ratus enam belas juta seribu lima ratus rupiah. Saksi tidak tahu mengenai adanya rapat, karena saksi baru mulai bertugas tanggal 4 April 2008 dan tidak ada pihak baik dari Sektor Belawan, dari Tim Panitia maupun dari Manager Produksi, Manager Perencanaan yang memberitahukan kepada saksi tentang adanya rapat dan tentang apa isi rapat. Setahu dan seingat saksi biaya pemasangan flame tube adalah sebesar Rp. 4 miliar lebih. k Saksi : Ir. Rodi Cahyawan, saksi menerangkan bahwa: Pada waktu saksi menjabat, flame tube sudah terpasang sebanyak 2 dua buah. Saksi tidak tahu kapan flame tube dipasang. Saksi menerima laporan dari Engineering yang menyatakan bahwa ada vibrasi getaran di flame tube GT 12 Sektor Belawan, tidak tahu apa penyebab vibrasi getaran tersebut dan penghentian operasi harus ada izin dari otoritas yaitu General Manager. Akan tetapi ketika saksi meminta izin, untuk mematikan mesin vibrasi pada flame tube, tidak ada jawaban dari General Manager. Setahu saksi jika flame tube baru, maka umurnya berkisar 8 sampai 10 tahun. Sejak tanggal 12 Oktober 2012, flame tube tidak dapat beroperasi. Ada dibuat Berita Acara Pembongkaran GT 12 tertanggal 14 Oktober 2012. Setelah flame tube diturunkan, saksi ada melihat ada 2 dua lubang sebesar kepalan tangan pada flame tube. Universitas Sumatera Utara l Saksi : Ir. Drs. Ferdinand Ritonga, Msi.Mdiv, saksi menerangkan bahwa: Pada tahun 2007, ada kegiatan pengadaan flame tube GT 12 Sektor Belawan yang didalam pengadaan tersebut, saksi diangkat sebagai Ketua Panitia Pemeriksa Mutu Barang, berdasarkan Surat Keputusan General Manager. Bahwa hasil pemeriksaan saksi bersama tim terhadap flame tube tersebut : kondisi fisik baik, jumlah fisik cukup, spesifikasi teknik sesuai dengan yang diminta dalam kontrak, ada berita acara dan bon penerimaan barang ICR2, sertifikat garansi ada, sertifikat manufacture ada. Saksi tidak tahu kriteria barang flame tube yang saksi ketahui posisi batu tahan api didalam. Saksi tahu adanya surat tertulis dari Rohkmad Riyadi tertanggal 22 Januari 2008, perihal adanya perbedaan design dan dampak yang ditimbulkan apabila flame tube dipasang. Saksi baru tahu adanya perbedaan design setelah adanya rapat tanggal 22 Februari 2008. Saksi menandatangani Berita Acara Pemeriksaan Mutu Barang setelah rapat kedua tanggal 14 Maret 2008 akan tetapi tidak ada paraf saksi pada Berita Acara Serah Terima Barang. Setahu saksi flame tube sudah beroperasi selama ± 32 bulan dan telah menghasilkan uang sebesar Rp. 4.203 triliun. m Saksi : Ir. Albert Pangaribuan, saksi menerangkan bahwa: Sektor Belawan yang mengajukan usulan penggantian flame tube kepada saksi selaku General Manager dan ada 22 item kegiatan yang harus diganti untuk pengadaan listrik dan sudah saatnya flame tube diganti. Pengadaan yang diadakan adalah pengadaan 2 dua flame tube dilakukan dengan proses Universitas Sumatera Utara pelelangan umum dengan nilai pengadaan sebesar Rp. 23.942.490.000,-. Saksi menetapkan CV. Sri Makmur sebagai pemenang lelang pengadaan flame tube GT 12 Sektor Pembangkitan Belawan tetapi saksi tidak tahu kapan barangnya berupa flame tube diantar oleh CV. Sri Makmur. Panitia Pemeriksa Mutu Barang tidak pernah dan tidak ada memberikan laporan kepada saksi tentang hasil pemeriksaan mutu barang dan saksi tidak ada menerima laporan secara tertulis tertanggal 22 Januari 2008, baik dari manager Sektor Belawan maupun dari Rokhmad Riyadi mengenai adanya adanya perbedaan design dan mengenai adanya dampak yang akan ditimbulkan akibat adanya perbedaan design karena pada tanggal 22 Januari 2008 mengikuti rapat di Jakarta dari tanggal 22 Januari 2008 sampai dengan tanggal 24 Januari 2008. Saksi baru mengetahui adanya perbedaan design pada flame tube setelah ditetapkan sebagai tersangka. Saksi mengatakan bahwa benar dia menandatangani Berita Acara Penerimaan Barang pada tanggal 19 Desember 2007 karena telah dengan hasil pemeriksaan barang, yang mana hasil pemeriksaan barang menyatakan kondisi fisik baik, jumlah fisik baik, spesifikasi tehknik, Berita Acara, Bon Penerimaan Barang ICR2, dan sertifikat. n Saksi : Rokhmad Riyadi, ST., saksi menerangkan bahwa: Saksi mengatakan bahwa benar pada tahun 2007, ada kegiatan pengadaan flame tube di PT. PLN Persero KITSBU sebanyak 2 dua unit dan barang itu datang di Sektor Belawan, yang ditunjuk sebagai penyedia barang adalah CV. Sri Makmur. Saksi tidak melihat spesifikasi barang. Universitas Sumatera Utara Saksi membuat dan menandatangani surat tertanggal 21 Januari 2008, selaku Pelaksana Harian Manager Sektor Belawan yang ditujukan kepada General Manager, CV. Sri Makmur dan kepada Panitia Pengadaan Barang dan Jasa. Ada tindak lanjut surat tersebut yaitu dengan dilakukannya rapat membahas adanya perbedaan design yang dilaksanakan di Sektor Belawan. Dengan adanya perbedaan design tidak berdampak secara langsung akan tetapi secara perlahan dan lama akan menimbulkan dampak. Pemeliharaan dilakukan secara periodik, yaitu flame tube sudah beroperasi selama 4.000 jam, maka harus distop untuk dilihat kondisinya seperti apa. Saksi mengatakan bahwa memang benar pada saat saksi menjabat sebagai PLH Sektor Belawan, saksi pernah menandatangani ICR2 akan tetapi saksi tidak ingat kapan saksi tandatangani. Saksi tidak mengetahui apa yang menjadi penyebab rusaknya flame tube dan setahu saksi tidak terjadi kerusakan dan setelah ± 2,5 tahun flame tube mengalami kerusakan yang mana yang melakukan pemasangan adalah PT. PJBS. o Saksi : Ir. Bernandus Sudarmanta, MM., saksi menerangkan bahwa: Pada tahun 2008, PT. PJBS menandatangani kontrak untuk pekerjaan jasa Life Time Extention LTE antara M. Rasul selaku Dirut PT. JBS dengan General Manager PT. PLN Persero KITSBU. Pekerjaan pemasangan dilaksanakan pada tahun 2009. Saksi tidak tahu adanya perbedaan design flame tube. Saksi baru tahu adanya perbedaan ketika ada proses penyidikan bahwa flame tube yang diterima berbeda dengan flame tube yang existing. Universitas Sumatera Utara Total kontrak pemasangan sebesar Rp. 4.9 miliar lebih termasuk PPN dan sudah dibayarkan PT. PLN Persero kepada PT. PJBS. Saksi mengatakan tidak ada hubungan antara flame tube dengan vibrasi getaran. Menurut saksi Kerusakan bukan disebabkan karena pemasangan, atau karena adanya perbedaan design bisa saja karena faktor operasionalnya. p Saksi : Ir. Ompang Reski Hasibuan, saksi menerangkan bahwa: Saksi membenarkan pada tahun perusahaan PT. PJBS menandatangani kontrak untuk pekerjaan Life Time Extention LTE Sektor Belawan yang pemasangan flame tube nya berdasarkan Surat Perintah Kerja Nomor : 031611SBLW2009, tanggal 30 Oktober 2009. Saksi mengatakan bahwa benar flame tube yang baru ada perbedaan dengan flame tube yang lama. Flame tube tidak ada hubungannya dengan vibrasi. Pada waktu saksi melakukan pekerjaan pemasangan flame tube, saksi melihat keadaan flame tube adalah baru dan asli akan tetapi tidak lengkap. Dengan kondisi tersebut flame tube tidak bisa difungsikan atau tidak bisa dipasang pada GT 12 Belawan. Saksi sudah memberitahukan kepada Sektor Belawan tentang adanya 11 sebelas item yang tidak ada pada flame tube yang baru tetapi Sektor Belawan tetap bertahan untuk dilakukan pemasangan. Terhadap masalah flame tube yang baru saksi melakukan penyelesaian sebagai berikut : 1 Tidak ada lifting support, penyelesaiannya saksi melakukan pemindahan lifting support dari flame tube lama ke flame tube yang baru. Universitas Sumatera Utara 2 Tidak ada pipa flame detector, penyelesaiannya saksi memindahkan pipa flame detector dari flame tube lama ke flame tube yang baru. 3 Tidak ada base plate dan kedudukan nozzle, penyelesaiannya saksi melakukan pemotongan dan pemasangan holder base plate dan dudukan nozzle dari yang lama ke yang baru. 4 Tidak ada pipa line DP, penyelesaiannya saksi melakukan pemotongan dan pemasangan pipa line DP dari yang lama ke yang baru. 5 Tidak ada sliding support, penyelesaiannya pemotongan dan pemasangan slidong support dari yang lama ke yang baru. 6 Tidak ada lubang untuk pin base plate, penyelesaiannya saksi buat lobang untuk pin base plate yang baru. 7 Tidak ada lubang untuk lock castle nut center bolt, penyelesaiannya saksi buat lobang castele nut center bolt flame tube. 8 Tidak ada lubang untuk lock castle nut burner inside, penyelesaiannya saksi buat lobang untuk lock castle nut burner inside. 9 Tidak ada lock stopper base plate, penyelesaiannya saksi buat lock stopper base plate yang baru. 10 Base plate dan kedudukan swirller belum diadjust, penyelesaiannya saksi lakukan adjusting base plate dan kedudukan swirlier. 11 Base plate yang baru belum ada lubang untuk pin, peyelesaiannya saksi mengebor base plate diameter 36 mm dan bor bolt center plate diameter 6 mm. q Saksi : Ir.Janto Dearmando, saksi menerangkan bahwa: Universitas Sumatera Utara Saksi tidak kenal dengan terdakwa tetapi saksi tahu pengadaan di GT 12 ada beberapa paket pekerjaan yaitu diantaranya pengadaan flame tube. Setahu saksi ada anggaran Rp. 200 Miliar untuk pekerjaan LTE dan pekerjaan pengadaan flame tube dilaksanakan dengan 3 tiga tahun anggaran. Setahu saksi pengadaan flame tube dilakukan dengan lelang terbuka akan tetapi harus ada mendapat surat dukungan dari PT. Siemens. Setahu saksi untuk mendapatkan surat dukungan dari PT. Siemens haruslah sebagai bisnis partner. Saksi tidak tahu apakah CV. Sri Makmur merupakan bisnis partner dari PT. Siemens. Akan tetapi setahu saksi CV. Sri Makmur tidak memiliki kemampuan dasar perusahaan, sehingga belum bisa menang atas lelang tersebut dan tidak memenuhi syarat sebagai bisnis partner. Setahu saksi berdasarkan aturan dari PT. PLN anggaran dibawah Rp. 100 miliar merupakan kewenangan General Manager KITSBU. Saksi tidak tahu apa penyebab kerusakan flame tube. Saksi hanya mengetahui GT 12 mengalami penurunan daya karena getaran vibrasi, yang saksi ketahui dari membaca Berita Acara Historical Report yang dibuat Manager Belawan. Setahu saksi yang melakukan pemasangan flame tube adalah PT. PJBS. r Saksi : Ir. Mohammad Rosul, saksi menerangkan bahwa: Saksi mengatakan bahwa benar saksi selaku Direktur Utama PT. PJBS yang menandatangani kontrak pekerjaan pemasangan flame tube berdasarkan kontrak Nomor : 107.PJ61KITSU2008, tanggal 27 Nopember 2008, dengan masa kerja selama 60 enam puluh hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 4.890.541.000,- empat miliar delapan ratus sembilan puluh juta lima Universitas Sumatera Utara ratus empat puluh satu ribu rupiah. Saksi hanya tahu sebatas kontrak akan tetapi saksi tidak mengetahui tentang pelaksanaan kontrak, karena belum ada waktu untuk melaksanakan pekerjaan. Benar bahwa saksi yang menandatangani kontrak, akan tetapi pekerjaan belum dilaksanakan karena terhitung tanggal 28 Agustus 2009, saksi pindah tugas ke PT. PJB, dan yang menggantikan saksi sebagai Direktur Utama PT. PJBS adalah Ir. Bernadus Sudarmanta. s Saksi : Christoph S.M. Silalahi, saksi menerangkan bahwa: Flame tube yang diminta CV. Sri Makmur sudah berbeda design, dan flame tube yang lama sudah supersedded tidak diproduksi lagi 5 tahun yang lalu. PT. Siemens Indonesia tidak ada memberitahukan kepada CV. Sri Makmur tentang adanya perbedaan design, karena adanya perbedaan design tidak semuanya diinformasikan ke Indonesia. Saksi tidak tahu cara pengoperasian flame tube. Saksi ada ikut rapat pada tanggal 22 Februari 2008, untuk menjelaskan adanya perbedaan design flame tube. Didalam rapat tanggal 22 Februari 2008, Ferdinand Ritonga dan Ermawan Arif Budiman menolak dan tidak mau terima flame tube yang diserahkan CV. Sri Makmur, maka saksi melakukan klarifikasi. Saksi memberikan klarifikasi didalam rapat tanggal 22 Februari 2008 : flame tube dalam RKS sudah superseded sejak 5 tahun yang lalu. Walaupun ada perbedaan design akan tetapi fungsi lebih baik dari pada yang awal, pada akhirnya flame tube tidak ditolak. t Saksi : Petrus Suhartono, saksi menerangkan bahwa: Universitas Sumatera Utara Saksi mengetahui ada perbedaan flame tube yang baru dengan flame tube yang lama yaitu adanya perbedaan Design. Pada bulan Februari dan Maret 2008, saksi dipanggil untuk membicarakan secara teknis apakah flame tube tersebut bisa dipakai atau tidak. Pada rapat tanggal 22 Februari 2008, PT. Siemens menjelaskan adanya perbedaaan design, flame tube bisa dipasang, adanya jaminan dari PT. Siemens bisa berfungsi dengan baik dan PT. Siemens bersedia membantu pemasangan flame tube secara free of charge gratis. Pada rapat tanggal 14 Maret 2008, masih ada permasalahan perbedaan design flame tube dan PT. Siemens menyampaikan bahwa barang tersebut bisa dipakai, PT. Siemens menyampaikan buletin mengenai flame tube yang sudah terpasang bisa berfungsi dengan baik dan PT. Siemens bertanggungjawab untuk pemasangan. 2 Keterangan Ahli Penuntut Umum dipersidangan telah mengajukan 6 enam orang ahli, yaitu: a Ahli : Rugito Yohannes, saksi menerangkan bahwa: Hasil pemeriksaan ahli dilapangan ditemukan gambar flame tube didalam kontrak tidak sama dengan flame tube yang baru. Flame tube mengalami kerusakan pada brick holder akibat over heating sehingga mengakibatkan terlepasnya keramik batu tahan api yang terbawa keturbin menghantam blade turbin akibatnya semua blade turbin baik rotor dan stator rusak. Sejak flame tube dioperasikan tanggal 17 Februari 2010 sampai dengan rusaknya flame tub tanggal 12 Oktober 2012, flame tube telah beroperasi selama 32.244 jam Universitas Sumatera Utara EOH dan daya yang dihasilkan tidak pernah mencapai 130 MW. Flame tube yang baru tidak sesuai spesifikasi dengan flame tube yang lama sehingga pada saat pelaksanaan LTE banyak perubahan dan penambahan bagian peralatan yang diambil dari flame tube yang lama. Jika lifting support, pipe flame detector, holder base plate dan dudukan nozzle, pipe line, base plate dan dudukan swiller tidak ada maka flame tube yang baru tidak akan dapat dipasang. b Ahli : Rubiyanto, saksi menerangkan bahwa: Hasil pemeriksaan ahli dilapangan ditemukan gambar flame tube didalam kontrak tidak sama dengan flame tube yang baru. Ada perbedaan flame tube yang baru dengan flame tube yang existing yang terpasang yaitu : 1 Posisi Brick Holder 2 Protection Sheet Berdasarkan keterangan dari PT. PJBS, pada saat pemasangan flame tube dan mixing chamber, tidak ada beberapa alat yang mensupport pemasangan flame tube dan mixing chamber. Flame tube yang baru tidak sesuai spesifikasi dengan flame tube yang lama sehingga pada saat pelaksanaan LTE banyak perubahan dan penambahan bagian peralatan yang diambil dari flame tube yang lama. c Ahli : Hari Yurismono, saksi menerangkan bahwa: Perbedaan yang ahli temukan pada flame tube yang lama dan flame tube yang baru adalah adanya perbedaan posisi brick holder pada flame tube yang baru terletak ditengah sedangkan flame tube yang lama brick holder terletak Universitas Sumatera Utara diatas. Pada waktu ahli turun kelokasi melihat kondisi flame tube yang baru, ahli menemukan : bahwa flame tube yang baru tidak dalam keadaan set dan komplit yaitu ahli menemukan adanya barang atau part dari flame tube yang lama dipasang ke flame tube yang baru yaitu lifting support, pipa flame detector, base plate dan dudukan nozzle, sliding support, pipa line DP. Karena flame tube yang baru tidak dalam keadaan set dan komplit maka tidak bisa dipasang secara langsung dan harus dimodifikasi. Ada garansi terhadap flame tube selama 1 satu tahun, akan tetapi flame tube sudah dimodifikasi, maka garansi sudah pasti tidak ada lagi. Kerusakan pada flame tube juga mengakibatkan kerusakan pada susu-sudu turbin statis dan sudu-sudu turbin dinamis. Temuan ahli : ada benda asing atau ada benda material flame tube yang masuk keturbin sehingga mengakibatkan flame tube rusak. d Ahli : Toorsilo Hartadi, saksi menerangkan bahwa: Pada waktu ahli datang kelokasi, flame tube sudah dibongkar dan dinyatakan rusak. Ahli melihat ada perbedaan flame tube yang diadakan CV. Sri Makmur dan perbedaan yang ahli temukan adalah adanya perbedaan posisi brick holder pada flame tube yang baru terletak ditengah sedangkan flame tube yang lama brick holder terletak diatas. Pada waktu ahli turun kelokasi melihat kondisi flame tube yang baru, ahli menemukan : bahwa flame tube yang baru tidak dalam keadaan set dan komplit yaitu ahli menemukan adanya barang atau part dari flame tube yang lama dipasang ke flame tube yang baru. Karena flame tube yang baru tidak dalam keadaan set dan komplit maka tidak Universitas Sumatera Utara bisa dipasang secara langsung, dan harus dimodifikasi. Modifikasi tersebut membuat garansi terhadap Flame tube tersebut. Kerusakan pada flame tube juga mengakibatkan kerusakan pada susu-sudu turbin statis dan sudu-sudu turbin dinamis. Temuan ahli : ada benda asing atau ada benda material flame tube yang masuk keturbin sehingga mengakibatkan flame tube rusak. e Ahli : Cahyadi, saksi menerangkan bahwa: Pada waktu ahli datang kelokasi, flame tube sudah dibongkar dan dinyatakan rusak. Ahli melihat ada perbedaan flame tube yang diadakan CV. Sri Makmur dengan gambar detail material pada lampiran kontrak. Perbedaan yang ahli temukan adalah adanya perbedaan posisi brick holder pada flame tube yang baru terletak ditengah sedangkan flame tube yang lama brick holder terletak diatas. Pada waktu ahli turun kelokasi melihat kondisi flame tube yang baru, ahli menemukan : bahwa flame tube yang baru tidak dalam keadaan set dan komplit yaitu ahli menemukan adanya barang atau part dari flame tube yang lama dipasang ke flame tube yang baru. Karena flame tube yang baru tidak dalam keadaan set dan komplit maka tidak bisa dipasang secara langsung, dan harus dimodifikasi. Modifikasi tersebut membuat garansi terhadap Flame tube tersebut. Kerusakan pada flame tube juga mengakibatkan kerusakan pada susu-sudu turbin statis dan sudu-sudu turbin dinamis. Temuan ahli : ada benda asing atau ada benda material flame tube yang masuk keturbin sehingga mengakibatkan flame tube rusak. Universitas Sumatera Utara f Ahli : Joko Supriyanto, saksi menerangkan bahwa: Metode yang ahli pergunakan adalah metode total loss yaitu berdasarkan fakta kronologis dan dokumen bukti dilakukan penghitungan jumlah yang dibayarkan berdasarkan kontrak dikurangi PPh dan barang yang dihasilkan. Data yang digunakan sebanyak 51 dokumen terlampir dalam lampiran. Ahli tidak melihat adanya addendumperubahan atau perbaikan atas pengadaan barang padahal jika barang tidak sesuai atau menyalahi kontrak seharusnya tidak diterima. Jika barang yang tidak sesuai dengan kontrak dipaksakan untuk dioperasikan ternyata menimbulkan kerusakkan terhadap barang yang lain maka itu termasuk kerugian negara. Berdasarkan hasil penghitungan ahli ditemukan kerugian negara atas pekerjaan pengadaan flame tube GT 12 sebesar Rp. 23.616.001.500,- dua puluh tiga miliar enam ratus enam belas juta seribu lima ratus rupiah. Bahwa Terdakwa dan Penasehat Hukumnya mengajukan 4 empat orang ahli sebagai berikut: a Ahli : Ir. Beton Karosekali, saksi menerangkan bahwa: Spesifikasi flame tube yang di Muara Tawar adalah sama dengan flame tube yang di Belawan. Bahwa Nozzle, lifting support, pipa flame DP dan lainnya bukan bagian dari flame tube, akan tetapi merupakan bagian dari Combestion Chamber. Nozzle dan lainnya masih bisa dipasang untuk flame tube yang baru sepanjang masih dalam keadaan bagus. Flame tube dapat Universitas Sumatera Utara menahan panas 1070ºC. Saksi tidak dapat menjawab over heating karena flame tube di Muara Tawar belum pernah mengalami over heating. Saksi tidak tahu perbedaan flame tube yang baru dengan flame tube yang existing atau yang terpasang. Flame tube di Muara Tawar pernah rusak dan flame tube di Muara Tawar mencapai daya sebesar 143 MW. Penyebab flame tube tidak dapat mencapai daya maksimal adalah 80 disebabkan oleh saluran udara, kompresor yang kotor. Flame tube yang baru tidak dapat langsung dipasang harus ada pemeriksaan secara mendetail , jika ada yang harus diadjusmen. b Ahli : Matthias Bottger, saksi menerangkan bahwa: Saksi adalah Pegawai PT. Siemens AG Jerman sejak tahun 1997 sampai dengan sekarang. Benar Flame Tube asli dibuat di Berlin 1 satu set terdiri atas 2 unit dan benar pada tanggal 22 Februari 2008, saksi membuat surat yang berisikan: perbedaan antara flame tube yang dikirim dan flame tube sebelumnya di GT 1.2 Belawan pada prinsipnya sama. Saksi tidak tahu siapa pemenang lelang pengadaan flame tube. Nozzle yang lama bisa dipasang untuk flame tube yang baru, dan tidak ada pengaruh akan tetapi nozzle pemakaiannya tidak optimal. c Ahli: Prof. Dr. Nur Basuki Minarno, SH.M.Hum., saksi menerangkan bahwa: Pada prinsipnya design tidak masalah, asal bisa terpasang, bisa berfungsi sudah tidak ada masalah. Jika sudah tahu ada perbedaan design, maka sudah Universitas Sumatera Utara melakukan perbuatan melawan hukum. Mengenai design, didalam perjalan waktu design bisa saja berubah. Didalam Hukum Pidana tidak mengenal tanggung jawab renteng. Kerusakan salah satu flame tube bukanlah tanggung jawab terdakwa tetapi harus diteliti apa penyebab. Apabila kerusakan terkait masalah operasional maka terdakwa tidak dipersalahkan. BPKP menghitung kerugian negara secara Total Loss Only TLO adalah salah dan keliru. Salah satu flame tube rusak dan sudah difungsikan selama 2 tahun 8 bulan, maka harus dihitung yang telah difungsikan tidak boleh hitung secara TLO. d Ahli : Dr. Dian Puji Nugraha Simatupang, saksi menerangkan bahwa: Pasal 2 Peraturan BUMN Nomor : 12 Tahun 2012, menyebutkan : pengadaan barang di BUMN bisa dilakukan dengan SK Direksi, hal ini berarti dibenarkan adanya penyimpangan didalam pengadaan barang dan jasa. Mengenai design adalah tidak sama dengan spekulasi. Pasal 13 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004, untuk menghitung adanya kerugian negara haruslah dibuat investigasi secara menyeluruh. Menurut ketentuan Undang-Undang Nomor : 15 Tahun 2006, BPK yang diberikan kewenangan untuk kerugian negara. e Ahli : Dr. Ir. Toto Hardianto, saksi menerangkan bahwa: Hasil inspeksi lapangan ahli melihat batu tahan api terlepas pada bagian bawah dan bagian atas pada flame tube. Ketahanan bahan material flame tube yang seharusnya adalah sebesar 1500 º C sedangkan flame tube yang baru sebesar 1070 º C. Kerusakan flame tube kemungkinan besar dikarenakan Universitas Sumatera Utara sebab lain yang mengakibatkan rusak mekanik karena getaran vibrasi. Efek bisa tidak sinergis, bisa dianalisis pada saat flame tube belum dicopot atau dibongkar. Ahli tidak ada menganalisis data data pemeliharaan flame tube, karena sudah diluar skop pekerjaan ahli. f Ahli : Dr. Ir. Husaini Ardy, saksi menerangkan bahwa: Ahli melakukan pemeriksaan laboratorium dan melihat batu tahan api hanya 107 º C sedangkan seharusnya material batu tahan api minimal 1500 º C. Ahli menyimpulkan karena beban external yang mengakibatkan batu tahan api lepas. Timbul pertanyaan deposit kerak datang darimana, setelah ahli melakukan pemeriksaan dan menganalisa, diambil kesimpulan batu tahan api di dinding flame tube yang hancur menjadi serbuk terbawa panas dan masuk ke Turbin. 3 Keterangan Terdakwa Tugas terdakwa didalam pengadaan flame tube adalah membuat syarat teknis yaitu flame tube DG 10530 sebanyak 2 dua unitberdasarkan katalog 3.6- 0175. Pengadaan flame tube adalah atas adanya permintaan dari Manager Sektor Belawan ditujukan ke General Manager, usulan mana diteruskan dan didisposisi kepada terdakwa. Terdakwa membuat spesifikasi teknis berdasarkan acuan instruction book tahun 1990-an dan tidak ada perubahan instruction book. Spesifikasi yang terdakwa buat, selanjutnya diserahkan kepada Manager Perencanaan untuk dievaluasi tentang spesifikasi apakah sudah termasuk dalam RKAP. Terdakwa tidak pernah berkomunikasi dengan PT. Siemens sebagai pabrikan. Universitas Sumatera Utara Terdakwa tahu flame tube datang ke sektor Belawan tanggal 19 Desember 2007, dari ICR2 dan Berita cara Pemeriksaan Mutu Barang dan terdakwa tidak ada peranan mengenai kedatangan flame tube. Pada saat itu terdakwa tidak tahu ada perbedaan design. Terdakwa diundang sebagai Manager Produksi untuk ikut rapat tanggal 14 Maret 2008 dan pada saat itulah terdakwa baru mengetahui adanya perbedaan design pada saat terdakwa ikut rapat tersebut. Terdakwa tidak mengetahui adanya surat dari Rokhmad Riyadi tertanggal 22 Januari 2008, mengenai ditemukannya perbedaan design. Terdakwa tidak ikut rapat tanggal 22 Februari 2008. Bahwa terdakwa ikut rapat tanggal 14 Maret 2008 dan pada saat itu sudah selesai administrasi penerimaan yang terdakwa lihat dari Berita Acara. Bahwa rapat tanggal 14 Maret 2008, dengan hasil kesimpulan rapat : 1 PT. Siemens Indonesia memberikan jaminan dan mensupervisi proses pemasangan flame tube di GT 12 Belawan dengan free of charge dan mengirimkan service buletin berisi gambar dan spesifikasi material. 2 Pihak suplier diminta segera mengurus proses administrasi penerimaan flame tube sesuai tanggal penyerahan flame tube di PT. PLN Persero Sektor Pembangkitan Belawan. Hasil rapat tanggal 14 Maret 2008 pada angka 2, berarti flame tube yang berbeda design diterima dan ICR2 serta Berita Acara Pemeriksaan Mutu Barang dibuat dan ditandatangani setelah rapat anggal 14 Maret 2008. Terdakwa ada melakukan paraf pada Berita Acara Serah Terima Barang karena merupakan Universitas Sumatera Utara tupoksi terdakwa. Terdakwa tidak ada meninjau lokasi untuk melihat flame tube yang berbeda design. Pada tanggal 3 Nopember 2009, terdakwa sudah pindah tugas. Terdakwa tahu hasil rapat tanggal 21 April 2011 yaitu : vibrasi getaran terjadi akibat flame tiube tidak memenuhi syarat standar pabrikan dan untuk itu mempersiapkan bahan material yang telah standar. 4 Surat Surat yang termasuk alat bukti adalah ”surat resmi” yang dibuat “pejabat umum” yang berwenang untuk membuatnya, tapi agar surat resmi yang bersangkutan dapat bernilai sebagai alat bukti dalam perkara pidana, surat resmi itu harus memuat keterangan tentang kejadian atau keadaan yang didengar, dilihat atau dialami si pejabat, serta menjelaskan dengan tegas alasan keterangan yang dibuatnya. Alat bukti surat dalam kasus ini terdiri dari 30 tiga puluh alat bukti yang sah yang sesuai dengan aturan mengenai alat bukti yang tertera dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana yang mengkategorikan alat bukti surat yang dapat dinyatakan sah. 5 Petunjuk Menurut Pasal 188 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, petunjuk adalah perbuatan, kejadian atau keadaan, yang karena persesuaiannya, baik antara yang satu dengan yang lain, maupun dengan tindak pidana itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi suatu tindak pidana dan siapa pelakunya. Universitas Sumatera Utara Dalam kasus ini yang merupakan persesuaian yang dapat ditangkap dari fakta-fakta hukum yang berupa keterangan terdakwa, keterangan saksi ataupun surat adalah CV. Sri Makmur memenangkan pelelangan mengenai pemasangan flame tube sektor Belawan dengan harga penawaran sebesar Rp.23.942.490.000, dua puluh tiga miliar sembilan ratus empat puluh dua juta empat ratus sembilan puluh ribu rupiah. Akan tetapi adanya perbedaan dalam flame tube dengan flame tube yang lama dan tidak dalam keadaan set dan komplit yaitu adanya barang atau part dari flame tube yang lama dipasang ke flame tube yang baru. Karena flame tube yang baru tidak dalam keadaan set dan komplit maka tidak bisa dipasang secara langsung, dan harus dimodifikasi. Modifikasi tersebut membuat garansi terhadap Flame tube tersebut. Kerusakan flame tube terjadi setelah adanya pemasangan selama 2,5 tahun.

e. Pertimbangan Hakim

Dokumen yang terkait

GRATIFIKASI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

0 3 18

PENEGAKAN...HUKUM....PIDANA…TERHADAP ..TINDAK.. .PIDANA GRATIFIKASI. MENURUT. UNDANG.UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 JO UNDANG .UNDANG .NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

0 5 21

PENDAHULUAN PENEGAKAN HUKUM UNDANG-UNDANG No. 31 TAHUN 1999 Jo. UNDANG-UNDANG No. 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DAN KONVENSI PBB MENGENAI KORUPSI, 2003 TERHADAP PENGEMBALIAN ASET NEGARA.

1 4 16

PENUTUP PENEGAKAN HUKUM UNDANG-UNDANG No. 31 TAHUN 1999 Jo. UNDANG-UNDANG No. 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DAN KONVENSI PBB MENGENAI KORUPSI, 2003 TERHADAP PENGEMBALIAN ASET NEGARA.

0 2 9

Eksistensi Pidana Denda dalam Pemidanaan Berdasarkan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi

0 0 8

Eksistensi Pidana Denda dalam Pemidanaan Berdasarkan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi

0 0 1

Eksistensi Pidana Denda dalam Pemidanaan Berdasarkan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi

0 1 28

Eksistensi Pidana Denda dalam Pemidanaan Berdasarkan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi

0 0 36

Eksistensi Pidana Denda dalam Pemidanaan Berdasarkan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Pemberantasan Korupsi

0 0 3

Pembuktian Terbalik Oleh Jaksa Penuntut Umum Dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

0 0 14