Hal yang sama dijelaskan oleh F. Soe’oed 2012:90 bahwa keluarga besar berperan sebagai sistem sosial atau kelompok primer yang menjadi agen
sosialisasi. Mereka berperan penting dalam mentransmisikan nilai-nilai yang ada dalam keluarga kepada anggota-anggotanya. Keluarga yang sebgaian besar
anggotanya menjalankan kegiatan wirausaha akan mentransmisikan kegiatan yang sama pada anggotanya. Namun demikian, selain melalui bakat yang diturunkan
secara genetis faktor nature, profesi dan prilaku wirausaha juga dapat diperoleh melalui proses belajat faktor narture atau gabungan dari keduanya. Secara
tradisional, wirausahawan yang berhasil akan menurunkan profesi serta segala perangkatnya kepada anak atau saudara terdekat mereka. Dengan demikian, secara
tidak disadari proses sosialisai pekerjaan dari orang tua kepada anak. Atau antargenerasi, telah terjadi dalam keluarga. Itulah mengapa dukungan dari
keluarga bisa membentuk prilaku wirausaha yang berkualitas tinggi
23
23
Ibid Hal 14
.
3.2. Peralatan Pembuatan Anyaman
Saat pertama membuat kerajinan tangan semuanya masih serba manual, masih menggunakan peralatan seadanya. Seiring dengan perkembangan yang
dialami, pembuatan kerajinan tangan pun membutuhkan peralatan yang dapat membantu mempercepat proses pengerjaan kerajinan tangan agar dapat memenuhi
permintaan pasar. Alat manual yang digunakan sampai saat ini cukup sederhana seperti :
Universitas Sumatera Utara
a. Benang Foto 14
Sumber : pemilik anggotaperajin
Benang merupakan alat yang dignakan untuk mengikat lidi pada tahap pembuatan bagian dasar. Benang diikat pada pangkal lidi dengan kuat agar tidak lepas.
b. Gunting Foto 15
Sumber : Pemilik anggotaperajin
Gunting digunakan untuk pemotongan lidi yang tidak dipakai agar kelihatan rapi dan bagus dan untuk memotong lidi juga dan untuk mengikis lidi agar menyatu
dengan lidi yang telah disimpul.
Universitas Sumatera Utara
c. PengaitObeng Foto 16
Sumber : Pemilik anggotaperajin
Pengaitobeng digunakanu saat meyimpul lidi dengan cara mencungkilnya bila lidi menjorok ke dalam agar lebih rapi.
d. Meteran Foto 17
Sumber : Pemilik anggotaperajin Meteran digunakan untuk mengukur standar ukuran produk kerajinan sebelum
tahap akhir sebelum finishing.
Universitas Sumatera Utara
e. Kuas Foto 18
Sumber : Pemilik anggotaperajin
Kuas digunakan untuk mencat ayaman lidi yang sudah selesai agar kelihatan semakin bagus.
f. Cat Foto 19
Sumber : Pemilik anggotaperajin
Cat digunakan untuk tahap akhirfinishing atau untuk mempernis anyaman lidi kelapa sawit agar kelihatan bagus.Bahan bakunya lidi kelapa sawit :
Universitas Sumatera Utara
Foto 20
Sumber : Pemilik anggotaperajin 3.2.1. Tahapan Pembuatan Anyaman
Sebelum menjadi sebuah handycraft atau kerajinan tanganyang siap pakai, tentu ada tahapan-tahapan yang terlebih dahulu dilakukan dalam proses
pembuatannya. Tahapan dalam proses pembuatan handycraft ini penting untuk diketahui, karena melalui tahapan ini benda yang tadinya tidak memiliki nilai
dapat dirubah menjadi sebuah hasil kerajinan tangan yang memiliki nilai jual. Tahap awalnya adalah pengumpulan bahan baku dan peralatan. Bahan baku
yang digunakan kerajinan tangan ini adalah lidi kelapa sawit, sementara untuk peralatan yang digunakan, seperti yang telah disebutkan pada poin sebelumnya
.
Selanjutnya adalah membuat tahap dasar : 1.
Mengukur memilih jumlah dan ukuran lidi. Mengukur panjang lidi yaitu min-85 cm dari ujung ke pangkal lidi, jumlah 96 lidi,
kemudian 96 lidi tersebut dibagi menjadi 6 bagian.
Universitas Sumatera Utara
Foto 21
Sumber : Modul Berkah Lidi
2. Membuat lingkaranRing
Ambil 2 lidi kemudian keduanya kita lilitkan berlawanan arah, dan di bentuk menjadi lingkaran dengan diameter 14 cm, kemudian di ikat di Ikat dengan
benang nilon.
Foto 22
Sumber : Modul Berkah Lidi
3. Bila no 1 dan 2 selesai lanjut tahap pembuatan piring.
Dasar anyaman pertama :
Letakan lingkaran di depan kita, ambil bagian A lidi masukan kedalam lingkaran dari atas lingkaran sebelah kiri mengarah kekanan dibawah lingkaran.
Universitas Sumatera Utara
Foto 23
Sumber : Modul Berkah Lidi
Ambil bagian B lidi masukan kedalam lingkaran dari atas lingkaran sebelah depan mengarah kebelakang melewati lidi bagian 1 dibawah lingkaran.
Foto 24
Sumber : Modul Berkah Lidi
Ambil bagian C lidi masukan kedalam lingkaran dari atas lingkaran sebelah kiri dibawah bagian A melewati atas bagian B mengarah bawah lingkaran, dengan
cara ambil 4 jalur.
Universitas Sumatera Utara
Foto 25 Foto 26
Sumber : Modul Berkah Lidi Sumber : Modul Berkah Lidi
Foto 27 Foto 28
Sumber : Modul Berkah Lidi Sumber : Modul Berkah Lidi
Bila bagian C sudah masuk semua kebagian AB maka lingkaran diputar dan B dimasukkan kebagian A sesuai jalurnya.
Foto 29 Foto 30
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Modul Berkah Lidi Sumber : Modul Berkah Lidi
-Bagian A,B dan C sudah selesai, kita ulang-ulang supaya tidak lupa, dan dilanjutkan ketahap berikutnya.
Dasar anyaman kedua :
Letak daras anyaman pertama seperti segitiga, ambil bagian D masukan semua kedalam lingkaran, dari bagian belakang atas lingkaran melewati bagian B
bawah keluar dari tengah melintasi bagian C atas mengarah depan dibawah lingkaran, sejajar dengan bagian A.
Foto 31
Sumber : Modul Berkah Lidi
Kemudian kita putar sehingga bagian D menjadi diatas.
Foto 32
Sumber : Modul Berkah Lidi
Universitas Sumatera Utara
Ambil bagian E, 4 lidi masukan dari atas lingkaran menuju ke bagian D.
Foto 33 Foto 34
Sumber : Modul Berkah Lidi Sumber : Modul Berkah Lidi
Foto 35 Foto 36
Sumber : Modul Berkah Lidi Sumber : Modul Berkah Lidi
Bagian E sudah masuk semua, maka ambil bagian F, Sebelum memasukan bagian F, putar lagi sehingga bagian E menjadi disebelah atas, ambil 4 lidi dari bagian F,
masukan melalui jalur bagian D, menuju bagian E, sampai habis bagian F.
Foto 37 Foto 38
Foto 39
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Modul Berkah Lidi Foto 40
foto 41
Sumber : Modul Berkah Lidi Sumber : Modul Berkah Lidi
Bila sudah selesai semua,dan sudah lancar dasar pertama dan kedua, kita lanjut ketahap berikutnya. Dasar pertama dan kedua dinamakan TAFAK atau
PONDASI.
Cara Menganyam :
1. Sebelum melakukan anyaman, tafak yang sudah selesai lidi bagian
pangkalnya kita rapatkan dengan lingkaran, dengan jarak lebih kurang 3 cm dari lingkaran. Cara merapatkannya ditarik dari ujung lidi agar tidak
mengalami kesulitan dalam penarikan, triknya adalah menarik sesuai jalur keliling.
Foto 42
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Modul Berkah Lidi
Kalau sudah siap, mulai menganyam. Anyaman dimulai dari sisi kiri mengarah sisi kanan.
-Anyaman 6 langkah: dalam 1 langkah 2 jalur , langkahnya berkelang 3 diatas 3 dibawah.
-Pegang 1 jalur mengarah kekanan dibawah 1langkah,lalu 1langkah diatas,1langkah dibawah 1langkah diatas,1langkah dibawah, 1langkah diatas. Bila
sudah 6 langkah maka ujung lidi ditarik kebawah.
Foto 43 Foto 44
Sumber : Modul Berkah Lidi Sumber : Modul Berkah Lidi
Foto 45 Foto 46
Sumber : Modul Berkah Lidi Sumber : Modul Berkah Lidi
Universitas Sumatera Utara
Foto 47 Foto 48
Sumber : Modul Berkah Lidi Sumber : Modul Berkah Lidi
Lakukan kembali dari jalur ke2 seperti pada jalur ke1 dst, maka akan mendapat Kan hasil seperti di gambar.
Bila anyaman sudah siap maka, di lakukan penarikan merapikan anyaman .
Foto 49
Sumber : Modul Berkah Lidi
Untuk mendapatkan hasil yang standart dilakukan dengan meteran, ukuran piring standart adalah diameter 25 cm.
Universitas Sumatera Utara
Foto 50
Sumber : Modul Berkah Lidi
Bila ukuran sudah cukup, anyaman dibalik, pangkal lidi dipotong dengan gunting hingga rapat dengan lingkaran.
Foto 51 Foto 52
Sumber : Modul Berkah Lidi Sumber : Modul Berkah Lidi
Sudah terpotong semua,lalu rapatkan jalur-jalur yang masih belum rapat dengan lingkaran.
Universitas Sumatera Utara
Foto 53
Sumber : Modul Berkah Lidi
Menganyam bagian belakang piring, anyama 2 langkah yaitu ambil 2jalur1 langkah dari sisi kiri mengarah kekanan, 1langkah diatas, 1langkah dibawah dan
seterusnya.
Foto 54 Foto 55
Foto 56
Sumber : Modul Berkah Lidi
Kemudian dirapikan sampai rata, lalu di anyam lagi untuk penguncian. Ambil 1jalur sisi kanan melangkah dengan silang, jalur 1 melewati jalur 2 dari bawah
dan jalur 3 dari atas dan berhenti dijalur 4 bergabung, jalur 1 menjadi bagian jalur 4 dan seterusnya.
Universitas Sumatera Utara
Foto 57 Foto 58
Foto 59
Sumber : Modul berkah Lidi
Bila sudah dianyam semua maka dilakukan penguncian dibantu alat pengait
obeng. Foto 60
Foto 61
Sumber : Modul Berkah Lidi Sumber : Modul Berkah Lidi
Jalur – jalur tersebut harus masuk sesuai jalurnya agar Nampak indah, dan dipotong dirapikan bagian lidi yang sisa.
Universitas Sumatera Utara
Foto 62 Foto 63
Foto 64
Sumber : Modul Berkah Lidi
Produk piring dari anyaman lidi kelapa sawit sudah siap ditampilkan, untuk lebih menarik dilakukan pengecatan pernis.
Foto 65
Sumber : Modul Berkah Lidi
Universitas Sumatera Utara
3.3. Produk Anyaman yang Dihasilkan