Tanggapan Disperindag Labusel Peemberian Dana Sebagai Bentuk Dukungan dari Pemerintah

membuat anyaman lidi kelapa sawit menjadi produk unggulan Labusel dan hal ini sebagai contoh yang baik dan menjadi motivasi untuk orang lain.

2.3.1. Tanggapan Disperindag Labusel

Pada tanggal 15 April 2016, penulis kembali datang ke Rumpin untuk mencari data atau informasi dari pihak perwakilan Disperindag Labusel terhadap pelatihan anyaman lidi kelapa sawit Berkah Lidi. Pak Dirman menunujuk Bu Aminah selaku Kepala Bidang KABID Disperindag Labusel dan membantu penulis untuk bertemu dengan beliau. Penulis memperkenalkan diri dan langsung mewawancarai beliau. Tanggapan Bu Aminah terhadap pelatihan ini sangat baik, beliau berkata bahwa sebenarnya pelatihan ini adalah usulan dari Disperindag Labusel kepada Disperindag Provinsi. Sebelumnya Disperindag Labusel melihat dan menampung potensi atau bakat yang ada mengenai UKM pada masyarakat Labusel. Kemudian dari beberapa kerajinan yang mereka tampung yang terpilih adalah anyaman lidi kelapa sawit Berkah Lidi. Lalu mereka usulkan kepada pihak Disperindag Provinsi, kemudian Disperindag Provinsi mensortir lagi dari 33 Kabupaten Kota yang terpilih anyaman mulik Pak Dirman, Bu Aminah mengatakanbahwa: “Pak Dirman selaku anak daerah Labusel memilki potensi yang bagus.Lidi kelapa sawit yang tadinya hanya sebagai limbah di daerah Labusel dimanfaatkan oleh Pak Dirman sebagai kerajinan anyaman dalam bentuk alat perlengkapan rumah tangga, seperti piring, tempat sendok, parsel dan lainnya”. Bu Aminah juga melihat bahwa ada suatu manfaat besar dari kegiatan Kelompok Berkah Lidi ini dalam memberdayakan ekonomi. Terbentuknya Universitas Sumatera Utara kelompok ini dapat mengurangi pengangguran dan membuka lapangan pekerjaan. Kelompok ini juga menggunakan jasa pada masyarakat sekitar Labusel dalam hal mencari bahan baku lidi kelapa sawit yang kemudian dijual kepada Pak Dirman dengan harga Rp. 2.000 per kg yang basah. Ada juga pihak lainnya yang datang membeli lidi kelapa sawit dengan harga Rp. 1.800 per kg setelah di keringkan. Dengan Kelompok Berkah Lidi ini membeli bahan baku lidi kelapa sawit dengan harga Rp. 2.000 per kg artinya masyarakat setempat yang menjual kepada pak Dirman memiliki untung yang lebih. Dengan memberdayakan masyarakat setempat, kelompok ini juga mendapat keuntungan yakni pemasukan bahan baku yang tetap untuk keberlangsungan kegiatannya agar terus berjalan, jadi mereka sama-sama untung. Saat ini produk anyaman Kelompok Berkah Lidi ini menjadi produk unggulan di Labuhanbatu Selatan. Bentuk dukungan dari Disperindag Provinsi dan Disperindag Labusel adalah pelatihan kerajinan lidi kelapa sawit yang diadakan di Rumpin. Pelatihan ini diadakan dari kerjasama Disperindag Provinsi dan Disperindag Labusel dalam penumbuhan UKM baru Kabupaten Kota. Bu Aminah mengatakan: “Mudah-mudahan selesai dilakukan pelatihan ini, akan tumbuh wirausahaUKM baru agar bisa menyerap tenaga kerja dan meningkatkan keterampilan daripada peserta yang mengikuti acara pelatihan ini”. Bu Aminah menambahkan bahwa pihak LONSUM Sei Rumbia sangat mendukung pak Dirman dalam pengembangan kerajinan lidi kelapa sawit ini. Dapat terlihat dari pihak perusahaan menyediakan tempat untuk acara pelatihan Universitas Sumatera Utara ini dan menejernya pun ikut berpartisipasi dalam pembuakaan pelatihan lalu memberikan arahan dan motivasi kepada para peserta. Bu Aminah juga berkata: “Saya bangga kepada Pak Dirman selaku putra daerah bisa membanggakan nama Labusel dari potensi dan kreativitas yang beliau miliki. Begitu juga pihak perusahaan, saya bangga karena dari perusahaan sangat mendukung Pak Dirman dalam mengembangkan kerajinan lidi kelapa sawit ini”. Pada akhirnya Bu Aminah juga berharap kedepannya ada sentra keterampilan yang merupakan wadah untuk Kelompok Berkah Lidi ini. Dikarenakan terhimpunnya mereka dalam suatu wadah, bantuan dari pemerintah lebih mudah didapatkan dan mudah-mudahan pihak perusahaan bisa menyediakan wadah tersebut untuk para karyawan yang memiliki bakat dan potensi seperti Pak Dirman.

2.4.3. Tanggapan Pesertaanggota Pelatihan

Dokumen yang terkait

Kehidupan Petani Salak di Desa Parsalakan Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan (1970 – 200)

10 134 104

Strategi Peningkatan Pendapatan Petani Karet Rakyat Di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Studi Kasus : Kelurahan Langgapayung, Kecamatan Sungai Kanan)

9 110 114

Etek Dalam Kebudayaan Mandailing Di Desa Marisi, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan

2 93 108

Evaluasi Kesesuaian Lahan Desa Sihiong Kecamatan Bonatua Lunasi Kabupaten Toba Samosir untuk Tanaman Anggur, Stroberi, Apel dan Jambu Biji

5 89 45

Kelompok Berkah Lidi (Studi Etnografi Terhadap Kelompok yang Mengelola Ekonomi Kreatif di Desa Sei Rumbia Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

0 0 19

Kelompok Berkah Lidi (Studi Etnografi Terhadap Kelompok yang Mengelola Ekonomi Kreatif di Desa Sei Rumbia Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

0 0 1

Kelompok Berkah Lidi (Studi Etnografi Terhadap Kelompok yang Mengelola Ekonomi Kreatif di Desa Sei Rumbia Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

0 1 29

Kelompok Berkah Lidi (Studi Etnografi Terhadap Kelompok yang Mengelola Ekonomi Kreatif di Desa Sei Rumbia Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

0 2 61

Kelompok Berkah Lidi (Studi Etnografi Terhadap Kelompok yang Mengelola Ekonomi Kreatif di Desa Sei Rumbia Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

0 0 3

Kelompok Berkah Lidi (Studi Etnografi Terhadap Kelompok yang Mengelola Ekonomi Kreatif di Desa Sei Rumbia Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan)

0 0 2