berbagai seting kultural
21
Adanya aktivitas pemasaran atau perdagangan dan sistem pertukaran produk-produk kerajinan tangan dalam pendekatan ini. Pendekatan formalis
melihat hal ini sebagai peristiwa ekonomi karena dalam proses pertukaran tersebut, dorongan kebutuhan ekonomi itu yang nampak dari adanya transaksi
ekonomi barang-barang kebutuhan hidup antar partisipasinya. Tujuan pendekatan formalis adalah untuk mencapai pemahaman yang akurat tentang keragaman dan
kompleksitas tingkah laku sosial yang diobservasi . Hubungan-hubungan sosial
sebagai gejala proses pemanfaatan sumber daya ekonomi dapat dilihat misalnya dalam hubungan patron-klien,
hubungan persahabatan, jaringan kekerabatan, dan hubungan-hubungan yang lain, yang terpola menurut
pranata-pranata dalam lembaga-lembaga yang hidup di masyarakat. Dalam hal ini dideskripsikan dengan cara
memperlihatkan secara eksplisit tentang motif-motif ekonomi yang muncul dalam proses interaksi sosial
tersebut. Seperti halnya Kelompok Berkah Lidi ini yang merupakan proses interaksi sosial dalam masyarakat
sederhana yang menggambarkan proses pemanfaatan sumber daya ekonomi.
22
Selesai mewawancarai Bu Gina, penulis langsung bertanya kepada Pak Kasirin tentang masyarakat sekitar yang mencari bahan baku lidi kelapa sawit.
Pak Kasirin berkata hanya ada beberapa masyarakat saja yang berminat mencari lidi kelapa sawit ini. Penulis langsung diantar oleh Pak Kasirin ke rumah
tetangganya yang mencari lidi kelapa sawit, rumahnya di belakang rumah Pak kasirin tidak begitu jauh. Kami pun beramai-ramai datang ke rumah tetangga Pak
Dirman untuk mewawancarai secara langsung. Sampai di depan rumah tetangga .
3.1.3. Bu Irma Wati
21
Seting kultural adalah penggambaran suasana atau budaya yang melatarbelakangi terjadinya suatu peristiwa www.artikelsiana.com.
22
Ibid Hal 17
Universitas Sumatera Utara
Pak Kasirin tersebut, kami melihat pintu tertutup, penulis mendengar suara anak kecil dari samping rumah, langsung berjalan menuju anak kecil tersebut. Ternyata
di pemilik rumahnya berada di samping sedang memasak, mencuci piring dan anaknya bermain di samping rumah.
Bu Gina memanggil pemilik rumah lalu mengenalkan penulis kepada tetangganya tersebut. Penulis pun langsung memperkenalkan diri kepada ibu
pemilik rumah ini dan menjelaskan maksud dan tujuan penulis mewawancarai beliau. Ibu pemilik rumah ini bernama Bu Irma Wati atau sering di panggil
dengan Bu Irma, lahir di Kotapinang tanggal 13 Desember 1986. Bu Irma adalah seorang ibu rumah tangga. Suami beliau bekerja sebagai pemanen di perkebunan
Desa Sisumut ini, dahulu Bu Isrma bekerja ke lapangan Bersama suaminya, karena Bu Irma melahirkan dan anknya masih kecil, beliau di rumah saja dan
tidak bekerja. Setelah anaknya berusia dua tahun selesai ASI, Bu Irma bekerja lagi
bersama suaminya yang bernama Pak Parmen. Maka dari itu untuk mengisi waktu luang, Bu Irma mencari lidi kelapa sawit ini, awalnya hanya mengisi waktu luang
saja namun bisa untuk membantu ekonomi keluarga. Pak Parmen sambil bekerja mengambil lidi kelapa sawit kemudian dibawa pulang ke rumah untuk dibersihkan
oleh Bu Irma. Terkadang, Pak Parmen bersama anaknya sore hari kalau tidak ada kerjaan mengambil lidi kelapa sawit juga, terkadang juga Bu Irma juga mencari
lidi kelapa sawit sendiri di belakang rumahnya.
Universitas Sumatera Utara
Foto 12 Bu Irma Sedang Membersihkan Lidi Kelapa Sawit
Sumber : Dokumentasi pribadi tahun 2016
Lidi yang diambil Bu Irma adalah lidi yang sudah dijatuhkan oleh pekerja perkebunan ini yang anak beliau yang kecil dijaga tetangga atau kakaknya. Bu
Irma menjelaskan beliau membersihkan lidi kelapa sawit ini pada waktu luang saja, beliau satu hari bisa mendapat 5 kg lidi kelapa sawit yang sudah bersih. Pak
Kasirin hanya memesan lidi yang basah atau baru sibersihkan kepada Bu Irmauntuk anyaman lidi kelapa sawit. Bu Irma menjual lidinya kepada Pak
Kasirin seharga Rp. 2.000, namun jika Pak Kasirin tidak memesan, Bu Irma menjemur lidinya sampai kering lalu meyimpannya di rumah sampai
banyak.Dikarenakan ada mobil pick up akan datang seminggu sekali ke Desa Sisumut ini membeli lidi kelapa sawit yang kering untuk antinyamuk dengan
harga Rp 1.800. Belakangan ini, Bu Irma lebih sering menjual ke mobil Pick up karena Pak Kasirin tidak memesan. Bu Irma dalam seminggu bisa menghasilkan
paling sedikit Rp 60.000, beliau mengatakan lumayan lah untuk jajan anak sekolah.
Universitas Sumatera Utara
Menurut penuturan Bu Irma semakin banyak anak atau keluarga yang membantu mencari dan membersihkan lidi kelapa sawit ini, maka hasilnya akan
betambah banyak, paling sedikit penghasilan beliau seminggu bisa mencapai Rp. 100.000. Lidi kelapa sawit yang dikeringkan terlebih dahulu, dalam 1 kg apabila
dikeringkan beratnya akan menyusut, setelah kering biasanya berat lidi yang tadinya 1 kg menjadi 7 ons, udah gitu mengeringkannya juga lumayan lama
sekitar dua sampai tiga hari belum lagi kalau hujan akan lebih lama keringnya. Bu Irma juga mencari lidi ini tidak setiap hari, terkadang kalau beliau malas atau
capek, beliau tidak mencari lidi, menurut beliau cari lidi ini hanya sebagai matapencaharian tambahan bukan matapencaharian pokok, jadi beliau tidak
terlalu sering mencari lidinya.Dengan demikian, menurut pengakuan Bu Irma bahwa pekerjaan mencari lidi kelapa sawit sebagai mata pencaharian tambahan
sangat membantu perkonomian keluarga.
3.1.4. Bu Marini