Metoklopramida HCl .1 Uraian bahan Superdisintegrants

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Metoklopramida HCl 2.1.1 Uraian bahan Rumus bangun : Rumus molekul : C 14 H 22 ClN 3 O 2. HCl.H 2 O Berat molekul : 354,3 Nama kimia : 4-amino-5-kloro-N-[2-dietilaminoetil]-2- metoksibenzamida hidroklorida Pemerian : Serbuk putih atau hampir putih Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol, agak sukar larut dalam kloroform, praktis tidak larut dalam eter Titik Lebur : 182,5º - 184ºC Moffat, et al., 2011. pKa : 9,3 Moffat, et al., 2011

2.1.2 Farmakologi metoklopramida HCl

Antiemetika digolongkan sesuai afinitasnya terhadap reseptor-reseptor dari neurotransmitter.Misalnya metoklopramida, berguna terhadap mual dan muntah akibat statis di bagian atas saluran pencernaan atau pada keadaan metastasis hati Tjay dan Rahardja, 2007. Universitas Sumatera Utara Metoklopramida HCl berkhasiat entiemetik kuat berdasarkan pertama- tama blokade reseptor dopamin di CTZ.Di samping itu, zat ini juga memperkuat pergerakan dan pengosongan lambung.Efektif pada semua jenis muntah, termasuk akibat kemoterapi dan migrain; pada mabuk darat obat ini tidak ampuh.Resorpsinyadari usus cepat, mulai kerjanya dalam 20 menit Tjay dan Rahardja, 2007.

2.1.3 Efek samping

Efek samping yang terpenting adalah sedasi dan gelisah.Efek samping lainnya berupa gangguan lambung-usus serta gangguan ekstrapiramidal, terutama pada anak kecil Tjay dan Rahardja, 2007.

2.1.4 Dosis

Biasanya diberikan secara oral dengan dosis 2-5 mg 3 kali sehari untuk anak-anak dan dewasa 10 mg 3 kali sehari dimana dosis tersebut juga diberikan secara intramuskular dan intravena Blacow, 1988.

2.2 Orally Disintegrating Tablet ODT

Selama dekade terakhir, perkembanganOrally Disintegrating TabletODT yang menawarkanmanfaat bagiorang yang mempunyaikesulitan dalammenelantelahintensmeningkatkarena efekyang luar biasapadakepatuhan pasien Que, et al., 2006. Bentuk sediaan ODT juga biasa dikenal sebagai fast melt, quick melt, fast disintegrating tablet, dan sistemorodispersible, yang memiliki sifat unik pada disintegrasi tablet dalam beberapa detik di mulut Vikas, et al., 2007. Dengan menggunakan tablet terdisintegrasi cepat, obat mencapai peningkatan bioavailabilitas penyerapan cepat melalui penyerapan pregastrik obat dari mulut, faring, kerongkongan dan bersama air liur terbawa ke bawah. Universitas Sumatera Utara Tablet terdisintegrasi cepat sangat nyaman digunakan dan sesuai untuk pasien penyandang cacat, pasien yang mengalami mual dan muntah, penderita stroke, pediatrik, geriatrik, dan orang-orang yang sulitmendapatkan air minum karena tablet tersebut dapat hancur di mulut dengan cepat dengan hanya menggunakan air liur saja.Rasa yang enak di mulut membantu untuk mengubah persepsi obat sebagai pil pahit, terutama pada pasien anak.Tablet terdisintegrasi cepat juga membantu menghindari risiko tersedak pada pasien yang mengalami kesulitan menelan Parkash, et al., 2011. Orally Disintegrating Tabletmemiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan daritablet ODT diantaranya adalah Bhowmik, et al., 2009: a. Dapat diberikan tanpa air. b. Mudah diberikan kepada pasien yang sulit menelan seperti penderita stroke, pasien geriatri dan pediatri. c. Keuntungan pada beberapa kasus seperti pada saat serangan alergi tiba-tiba, dan pada saat mabuk perjalanan, dimana onset obat yang sangat cepat dibutuhkan. d. Peningkatan bioavailabilitas pada obat-obat yang sukar larut dan hidrofobik, karena disintegrasi dan disolusi yang cepat dari sediaan ini. e. Rasa yang enak dimulut sehingga dapat mengurangi persepsi bahwa obat itu pahit untuk anak-anak dan dengan rasa yang enak tersebut dapat pula meningkatkan kepatuhan pasien. f. Absorbsi pra gastrik akan menghindari zat aktif dari metabolisme lintas pertama di hati, sehingga dapat meningkatan bioavailabilitas obat dan dosis obat dapat dikurangi; peningkatan terapi sebagai hasil pengurangan dari efek yang tidak diinginkan. Kekurangan dari tablet ODT diantaranya adalah: Universitas Sumatera Utara a. Tablet biasanya tidak mempunyai kekuatan mekanik yang cukup. Oleh karena itu penanganan yang hati-hati sangat dibutuhkan. b. Tablet mungkin meninggalkan rasa yang tidak enak dimulut jika tidak diformulasi dengan baik.

2.2.1 Karakteristik ideal ODT

Sediaan ODT berbeda dari tablet konvensional umumnya, maka menurut Seager, 1998; Dobetti, 2001; Chang, et al., 2000, sediaan ODT hendaknya memiliki beberapa karakteristik yang ideal diantaranya yaitu: a. Disintegrasi yang cepat. Secara umum, hal ini berarti bahwa disintegrasi tablet ODT harus terjadi dalam waktu kurang dari 1 menit. Namun demikian, akan lebih disukai bila disintegrasi terjadi secepat mungkin di dalam rongga mulut. ODT harus mengalami disintegrasi dengan sedikit atau tanpa meminum air sama sekali dan dimaksudkan untuk melarut dengan air ludah pasien sendiri. b. Penutupan rasa taste masking dari senyawa aktif. Hal ini dikarenakan obat ODT akan melarut atau mengalami disintegrasi di dalam mulut. Setelah melarut, sediaan diharapkan tidak atau sedikit meninggalkan residu.Rasa yang tidak enak di mulut kemudian menjadi persoalan yang kritis.Teknologi penutupan rasa yang ideal hendaknya mampu menghasilkan mouth-feel yang baik dan tidak memberikan sensasi berpasir grittiness di mulut. c. Kekerasan dan porositas tablet yang optimal. Oleh karena ODT dirancang memiliki waktu disintegrasidisolusi yang cepat, dibutuhkan zat tambahan excipients dengan derajat keterbasahan wettability yang tinggi dan struktur tablet dengan porositas yang tinggi guna memastikan absorpsi air yang cepat ke dalam tablet. Kekerasan tablet berbanding terbalik dengan porositasnya, maka adalah hal penting untuk mendapatkan porositas tablet dengan absorpsi Universitas Sumatera Utara air yang cepat tanpa mengurangi kekerasan tablet sehingga tidak mudah rusak selama pengemasan dan pendistribusian dalam blister atau botol tablet konvensional. d. Sensitifitas yang rendah terhadap kelembapan. ODT seringkali sensitif terhadap kelembapan, hal ini dikarenakan zat tambahan dengan kelarutan dalam air yang tinggi banyak digunakan dalam formulasi ODT.Untuk mengatasi hal ini, diperlukan strategi pengemasan yang baik untuk melindungi tablet dari berbagai pengaruh lingkungan. e. Sifat obat. UntukteknologiODT yangideal,sifatobatseharusnya tidaksignifikanmempengaruhisifattablet. Banyaksifatobat yang berpotensidapat mempengaruhikinerjaODT. Misalnyakelarutan, morfologikristal, ukuran partikel,higroskopisitas,kompresibilitas, dan bulk densitysecara signifikandapatmempengaruhikarakteristik akhir tablet, seperti kekuatantabletdandisintegrasi.Teknologi ODTharus cukupfleksibel untukmengakomodasisifat unik darimasing-masing obat.

2.2.2 Teknologi pembuatan Orally Disintegrating Tablet ODT

Berbagai teknologipembuatantelah dikembangkanatas dasarprinsip- prinsipyang berbeda, sifat ODT yang berbedasepertikekuatan mekanik, stabilitas,rasa di mulut,swallowability, profildisolusidanbioavailabilitas. Teknologi tersebut terbagi 2, yaitu teknologi paten dan teknologi konvensional.

2.2.2.1 Teknologi paten

Teknik paten adalah teknik yang sudah dipatenkan oleh beberapa industri farmasi dalam memproduksi Orally Disintegrating Tablet ODT. Berikut adalah teknologi paten dalam pembuatan ODT menurut Bhowmik, et al., 2009: a. Teknologi zydis Universitas Sumatera Utara FormulasiZydisadalahtablet beku-keringyang unik di manaobatsecara fisikdilarutkandalam matriksbahan pembawa tablet cepat larut. Ketikatabletdimasukkan kemulut, strukturbeku-keringhancurseketikadan tidak memerlukanairuntuk membantumenelan. Untuk memberikankekuatan danketahananselama penanganan, digunakan campuran polimer sepertigelatin, dekstranataualginat. b. Teknologi durasolv Durasolvadalahteknologi yang dipatenkandarilaboratoriumCIMA. Tabletyang dibuat olehteknologi initerdiri daribahan obat, pengisidanpelicin. Tabletdisusundengan menggunakanperalatantabletkonvensionaldanmemilikikekerasan yang baik. Tablet dikemasdalam kemasankonvensionalsepertiblister. c. Teknologi orasolv LaboratoriumCIMAtelah mengembangkanteknologi Orasolv.Dalam teknologi ini, tablet berisiagendisintegrasieffervescent.Tabletyang dibuatdengan teknikcetaklangsungpada kekuatankompresi rendahuntuk mempercepatwaktuhancur.Tabletyang dihasilkandengan teknologi ini rapuh. d. Teknologi wowtab TeknologiWowtabdipatenkan olehYamanouchiPharmaceuticalCo.Wowberartitanpa air. Dalam proses ini, kombinasisakaridayang berkemampuan cetakrendah dandisakaridayang berkemampuan cetaktinggi digunakanuntuk mendapatkantablet yang melelehdengan cepat. Bahan aktifdicampurdengansakaridaberkemampuan cetakrendah misalnya laktosa, glukosa, danmanitol dan Universitas Sumatera Utara digranulasidengansakarida berkemampuan cetaktinggimisalnyamaltosa, oligosakarida dandikompresike dalam tablet. e. Teknologi flashdose Teknologi flashdosetelah dipatenkan oleh fuisz. Nurofen meltlet, bentuk baru dari ibuprofen sebagai meleleh di tablet mulut disusun dengan menggunakan teknologi flash dosis adalah produk komersial pertama yang diluncurkan oleh perusahaan biovail. f. Teknologiflashtab Laboratorium Prographarm telah mematenkan teknologi Flash tab. Tablet terdiri dari bahan aktif dalam bentuk kristal mikro. Obat mikro granul dapat dibuat dengan menggunakan teknik ekstrusi.

2.2.2.2 Teknologi konvensional

a. Freeze drying Freeze drying memberikan disolusi yang segera dari tablet karena tingginya porositasnya dan menambah stabilitas obat, terutama pada bahan yang sensitif terhadap lembab, selain itu poros juga menyebabkan rendahnya resistensi fisik dan tingginya friabilitas. Pengemasan khusus dibutuhkan Kumari, et al.,2010.Keuntungan dari freeze drying adalah rasa yang enak di mulut karena kemampuan melelehnya yang cepat. Kerugiannya adalah mahal dan membutuhkan waktu yang lama dalam proses pembuatan Bagul, et al., 2006. b. Tablet molding Proses molding terbagi menjadi dua yaitu metode pelarut dan metode panas. Metode pelarut dilakukan dengan membasahi campuran massa dengan pelarut hidroalkohol kemudian dikompres dengan tekanan yang rendah. Tablet yang terbentuk kemudian dikeringkan untuk menghilangkan pelarut yang Universitas Sumatera Utara digunakan. Metode panas dilakukan dengan menyiapkan suspensi yang mengandung bahan obat, agar-agar, dan gula contohnya manitol atau laktosa lalu suspensi dituangkan ke dalam blister dan dibiarkan mengeras pada suhu kamar sehingga terbentuk jelly dan kemudian dikeringkan secara vakum pada suhu 30ºC Bhowmik, et al., 2009. c. Spray drying Pada teknik ini, gelatin dapat digunakan sebagai bahan pendukung dan sebagai matriks, maltodekstrin sebagai bahan pengisi dan crosscarmellosaserta crosspovidone digunakan sebagai superdisintegran.Tablet yang dibuat selama 20 detik dalam medium berair. Serbuk semprot kering ini yang dikompresi menjadi tablet menunjukkan disintegrasi secara cepat dan meningkatkan disolusi Bhowmik, et al., 2009. Spray dryingdigunakan untukpembuatanmikrosfer. Spray dryingbanyak digunakandalam pengolahanfarmasikarenahanya membutuhkansatu langkahprosesdandapat dengan mudah dikontroldanditingkatkan Giunchedi, et al., 2001; Alysson, et al., 2007. Spray dryingbanyak digunakan dalamfarmasidan bidangbiokimiadanukuran partikelakhirdikendalikan olehsejumlah faktortermasukukurannozzleyang digunakandalam pengolahan Donald, 2005. d. Sublimation sublimasi Untuk mendapatkan matriks berpori, bahan-bahan volatil ditambahkan pada formulasi yang kemudian akan diproses dengan sublimasi. Bahan yang sangat mudah menguap seperti ammonium bikarbonat, ammonium karbonat, camphora, dan urea dapat dikompresi bersama eksipien lainnya hingga membentuk tablet. Bahan volatil ini kemudian dihilangkan dengan sublimasi dan akan meningkatkan matriks yang berpori. Tablet yang dihasilkan dengan teknik Universitas Sumatera Utara ini dilaporkan biasanya terdisintegrasi dalam waktu 10-20 detik Bhowmik, et al., 2009.Proses sublimasi dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1. Proses sublimasi e. Direct compression cetak langsung Metode cetak langsung dapat digunakan untuk membuat sediaan ODT dengan cara memilih kombinasi bahan tambahan yang tepat, yang mana dapat menghasilkan disintegrasi cepat dan daya tahan fisik yang baik. Bahan tambahan yang dimaksudkan di sini adalah bahan penghancur disintegrant. Beberapa peneliti menggunakan bahan effervescent sebagai disintegrant, sementara yang lain mengkombinasi berbagai disintegrant yang ada Fu, et al., 2004. f. Mass extrusion Teknologi ini termasuk pencampuran aktif menggunakan campuran pelarut yang bercampur dengan air dari polietilen glikol Bhowmik, et al., 2009.

2.3 Superdisintegrants

Bahan penghancur atau superdisintegrants merupakan bahan utama dalam formulasi ODT.Superdisintegrants ditambahkan untuk memudahkan pecahnya atau hancurnya tablet saat kontak dengan air. Daya mengembang superdisintegrants sangat tinggi dan cepat sehingga mampu mendesak kearah luar secara cepat yang akan menyebabkan tablet cepat hancur. Terdapat 4 mekanisme Agen volatil kompresi Obat + Agen volatil + Bahan tambahan sublimasi Pori yang timbul akibat proses sublimasi Universitas Sumatera Utara umum yang digunakan oleh superdisintegrants dalam mendistegrasikan tablet, antara lain Bhowmik, et al., 2009: 1 Aksi kapiler wicking Tablet hasil pengempaan dari granul, memiliki pori-porikapiler. Pada saat tablet bersinggungan dengan medium air, maka air akan berpenetrasi masuk ke dalam pori-pori tablet. Akibatnya ikatan antar partikel menjadi lemah dan tablet akan pecah Bhowmik, et al.,2009. Proses aksi kapiler dapat dilihat pada Gambar 2.2. Gambar 2.2. Proses aksi kapiler wicking 2 Pengembangan swelling Beberapa bahan penghancur apabila terkena air maka akan mengembang, akibatnya partikel penyusun tablet akan terdesak dan pecah. Hancurnya tablet dengan mekanisme ini dipengaruhi oleh struktur pori-pori tablet Bhowmik, et al., 2009. Proses swelling dapat dilihat pada Gambar 2.3. Air menurunkan gaya tarik-menarik antar partikel Aksi Kapiler Air masuk ke dalam pori- pori tablet Air ditarik oleh superdisintegran Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3. Proses pengembangan swelling 3 Perubahan bentuk deformation Partikel yang mengalami penekanan pada proses pengempaan akan berubah bentuknya. Apabila tablet terkena air maka partikel yang membentuk tablet akan kembali ke bentuk asalnya, maka partikel tablet akan berdesakan sehingga tablet dapat hancur Bhowmik, et al., 2009. Proses perubahan bentuk dapat dilihat pada Gambar 2.4. Gambar 2.4. Proses perubahan bentuk deformation 4 Perenggangan repulsion Teori ini menerangkan bahwa partikel tidak mengembang tetapi dengan adanya air yang masuk melalui jaringan kapiler yang tersusun di dalam tablet maka partikel akan tolak menolak sehingga akan saling memisahkan diri kemudian lepas dari susunannya di dalam tablet. Proses ini akan membantu Pengembangan Partikel terdesak dan tablet pecah Superdisintegran mengembang saat terkena air Perubahan Bentuk Partikel tablet kembali ke bentuk semula saat terkena air Universitas Sumatera Utara terjadinya disintegrasi Bhowmik, et al., 2009. Proses peregangan dapat dilihat pada Gambar 2.5. Gambar 2.5. Proses perenggangan repulsion

2.4 Primogel