pada regresi logistik merupakan variabel dikotomi 0 dan 1, sehingga residualnya tidak memerlukan ketiga pengujian tersebut. Namun pengujian multikolinearitas
perlu dilakukan dalam analisis regresi logistik, karena pengujian multikolinearitas hanya melibatkan variabel-variabel bebas untuk melihat korelasi dari variabel
bebas yang diteliti. Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari empat variabel
independen yaitu kondisi Return on Assets, Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio dan Firm Size. Model regresi logistik yang digunakan untuk menguji
hipotesis penelitian adalah sebagai berikut: Ln
= α +β
1
ROA + β
2
NPM + β
3
DER + β
4
FIRMSIZE + ɛ
dimana: IS
= Praktik perataan laba. α
= Konstanta β
1,
β
2,
β
3,
β
4
= Koefisien regresi ROA
= Return on Assets NPM
= Net Profit Margin DER
= Debt to Equity Ratio FIRMSIZE
= Firm Size atau Ukuran Perusahaan ɛ
= Residual
a. Pengujian Kelayakan Model Regresi
Pengujian kelayakan model regersi logistik dapat dinilai dengan menggunakan
Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test yang diukur dengan nilai Chi-Square.
Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model tidak ada
Universitas Sumatera Utara
perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit. Hipotesis dalam pengujian kelayakan model regersi, adalah:
H : Model tidak dapat memprediksi nilai observasinya.
H
1
: Model mampu memprediksi nilai observasinya atau dengan kata lain model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya,
Dasar pengambilan keputusan pengujian kelayakan model adalah : 1.
Jika probabilitas 0,05 maka H diterima
2. Jika probabilitas 0,05 maka H
ditolak
b. Menilai Keseluruhan Model
Uji ini digunakan untuk menilai model yang telah dihipotesiskan suadah fit atau tidak dengan data. Pengujian dilakukan dengan uji Overall Model Fit dengan
melihat Likelihood Value -2LL. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2Likelihood Value pada awal block number = 0 dengan nilai -
2likelihood value pada akhir block number = 1. Dengan keputusan apabila adanya pengurangan nilai antara -2LL awal initial -2LL fuction dengan nilai -
2LL pada langkah berikutnya -2LL akhir menunjukan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data.
c. Menilai Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
merupakan pengujian untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen dalam menerangkan variabel dependen
Ghozali, 2013:209. Pengujian koefisien determinasi pada regersi logistik dengan menggukan
Nagelkerke’s R Square. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kombinasi variabel independen yaitu Return on Assets,
Universitas Sumatera Utara
Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio, dan Firm Size mampu menjelaskan variasi variabel dependen yaitu Indeks Perataan Laba.
3.8.4 Uji Serentak Omnibus Test of Model Coefficient
Uji serentak adalah uji yang mempunyai fungsi dimana untuk mengetahui signifikan parameter pada konstanta secara keseluruhan. Pengujian ini dapat
dilakukan dengan Omnibus Test of Model Coefficient. Dengan hipotesis sebagai berikut:
Ho : β
1
= β
2
= β
3
= β
4
= 0 H
1
: paling tidak ada satu β
j
≠ 0
3.8.5 Pengujian Hipotesis
Pengujian dengan model regresi logistik digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen. Dimana kriteria pengujian ini adalah sebagai berikut: a.
Tingkat k epercayaan yang digunakan adalah sebesar 95 atau taraf nyata signifikansi 5 α = 0,05.
b. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis didasarkan pada signifikansi
P-Value . Dengan perumusan hipotesisnya adalah:
H : b
1
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel Return on Assets terhadap variabel praktik perataan laba.
H
a
: b
1
≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan dari variabel Return on Assets terhadap variabel praktik perataan laba.
H : b
2
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel Net Profit
Universitas Sumatera Utara
Margin terhadap variabel praktik perataan laba. H
a
: b
2
≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan dari variabel Net Profit Margin terhadap variabel praktik perataan laba.
H : b
3
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel Debt to Equity
Ratio terhadap variabel praktik perataan laba. H
a
: b
3
≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan dari variabel Net Profit Margin terhadap variabel praktik perataan laba.
H : b
4
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel Firm Size terhadap variabel praktik perataan laba.
H
a
: b
4
≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan dari variabel Firm Size terhadap variabel praktik perataan laba.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 1. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk AISA