36. SMGR
Semen Indonesia Tbk 08-Juli-1991
37. SMSM
Selamat Sempurna Tbk 02-Januari-2007
38. SRSN
Indo Acitama Tbk 11-Januari-1993
39. STTP
Sinar Top Tbk 16-Desember-1996
40. TALF
Tunas Alfin Tbk 12-Februari-2001
41. TCID
Mandom Indonesia Tbk 30-September-1993
42. TOTO
Surya Toto Indonesia Tbk 20-Oktober-1990
43. TRIS
Trisula Internasional Tbk 28-Juni-2012
44. TRST
Trias Sentosa Tbk 02-Juli-1990
45. TSPC
Tempo Scan Pacific Tbk 17-Juni-1994
46. ULTJ
Ultra Jaya Milk Industry and Trading Company Tbk
02-Juli-1990 47.
UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk
18-April-2002 48.
UNVR Unilever Indonesia Tbk
11-Januari-1982 49.
WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk
18-Desember-2012
3.6 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder. Data sekunder adalah data yang sudah dibuat oleh perusahaan dan telah diolah oleh
pihak lain yang diperoleh dalam bentuk jadi, yaitu berupa laporan keuangan perusahaan sektor manufaktur yang terbuka di Bursa Efek Indonesia, buku-buku
referensi, internet dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan topik bahasan penelitian.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan menggunakan metode studi pustaka. Metode studi pustaka yaitu metode yang digunakan dengan memahami literature yang
membuat pembahasan yang berkaitan dengan melakukan klasifikasi dan kategori bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian dengan
mempelajari dokumen-dokumen atau data yang diperlukan, dilanjutkan dengan pencatatan dan perhitungan. Selain itu dalam penelitian ini digunakan juga
Universitas Sumatera Utara
metode dokumentasi dengan mengumpulkan data sekunder yang dikumpulkan dari website resmi Bursa Efek Indonesia yaitu
www.idx.co.id ,
3.8 Teknik Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode analisis yang menggunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik. Analisis regresi
logistik adalah suatu metode matematik yang digunakan untuk mempelajari hubungan satu atau beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen
yang bersifat dikotomi binary. Variabel binary adalah variabel yang hanya memiliki dua nilai, dalam penelitian ini yaitu; perusahaan melakukan perataan
laba dan perusahaan yang tidak melakukan perataan laba.
3.8.1 Statistik Deskriptif
Menurut Erlina 2008:88, statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah dipahami dan
diinterprestasikan. Statistik deskriptif umumnya digunakan untuk memberi informasi mengenai variabel penelitian yang utama. Ukuran yang digunakan
berupa: frekuensi, tendensi, sentral rata-rata, median, modus dispersi deviasi standar, variance dan pengukur-pengukur bentuk measures of shape.
Dalam penelitian ini statistik deskriptif akan memberikan gambaran mengenai perusahaan-perusahaan sektor manufaktur terbuka di Bursa Efek
Indonesia yang akan diteliti.
3.8.2 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya hubungan linear yang sempurna atau eksak diantara diantara variabel-variabel bebas dalam model
Universitas Sumatera Utara
regresi Situmorang dan Lufti, 2014:147. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Bila ada variabel independen
saling berkorelasi maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antara sesama variabel
independen sama dengan nol .Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari besaran Variance Inflation factor VIF
dengan pedoman sebagai berikut: a.
Jika Variance Inflation Factor VIF 5 maka artinya terdapat persoalan multikolinearitas diantara variabel bebas.
b. Jika Variance Inflation Factor VIF 5 maka artinya tidak terdapat
persoalan multikolinearitas diantara variabel bebas. Batas Tolerance value atau nilai Variance Inflastion Factor VIF adalah 0,1:
a. Tolerance value 0,1 atau VIF 10 = terjadi multikolinearitas.
b. Tolerance value 0,1 atau VIF 10 = tidak terjadi multikolinearitas.
3.8.3 Analisis Regresi Logistik
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis regresi logistik karena variabel dependen yang bersifat dikotomi, yaitu perusahaan
melakukan perataan laba dengan perusahaan yang tidak melakukan perataan laba. Regresi logistik bertujuan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya
variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya Ghozali, 2013. Analisis regersi logistik dilakukan dengan bantuan program SPSS. Menurut
Ghozali, 2013:225 analisis regresi logistik tidak memerlukan asumsi normalitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi, dikarenakan variabel terikat yang terdapat
Universitas Sumatera Utara
pada regresi logistik merupakan variabel dikotomi 0 dan 1, sehingga residualnya tidak memerlukan ketiga pengujian tersebut. Namun pengujian multikolinearitas
perlu dilakukan dalam analisis regresi logistik, karena pengujian multikolinearitas hanya melibatkan variabel-variabel bebas untuk melihat korelasi dari variabel
bebas yang diteliti. Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari empat variabel
independen yaitu kondisi Return on Assets, Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio dan Firm Size. Model regresi logistik yang digunakan untuk menguji
hipotesis penelitian adalah sebagai berikut: Ln
= α +β
1
ROA + β
2
NPM + β
3
DER + β
4
FIRMSIZE + ɛ
dimana: IS
= Praktik perataan laba. α
= Konstanta β
1,
β
2,
β
3,
β
4
= Koefisien regresi ROA
= Return on Assets NPM
= Net Profit Margin DER
= Debt to Equity Ratio FIRMSIZE
= Firm Size atau Ukuran Perusahaan ɛ
= Residual
a. Pengujian Kelayakan Model Regresi