Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Batasan Operasional Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .1 Variabel Dependen

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Menurut Daulay 2010:10 Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan variabel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengaruh variabel independen yaitu: Return on Assets ROA, Net Profit Margin NPM, Debt to Equity Ratio DER dan Firm Size terhadap variabel dependen yaitu Indeks Perataan Laba.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Manufaktur Terbuka di Bursa Efek Indonesia pada periode pengamatan tahun 2011-2015, yang diteliti melalui media internet dengan menggunakan situs www.idx.co.id . Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bual April 2017.

3.3 Batasan Operasional

Untuk membatasi dan memperjelas ruang lingkup dalam penelitian ini, maka batasan-batasan operasional yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Return on Assets X 1 , Net Profit Margin X 2 , Debt to Equity Ratio X 3 , dan Firm Size X 4 . b. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Indeks Perataan Laba Y. 49 Universitas Sumatera Utara 2. Objek yang diteliti adalah Perusahaan Manufaktur Terbuka di Bursa Efek Indonesia selama periode Januari 2011- 31 Desember 2015. 3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.4.1 Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perataan laba. Perataan laba adalah tindakan manajemen dalam mengurangi fluktuasi laba agar laba yang dilaporkan terlihat stabil. Pada penelitian ini perataan laba diukur dalam bentuk indeks Eckel yang akan membedakan antara perusahaan yang melakukan praktik perataan laba dengan yang tidak melakukan perataan laba. Kelompok perusahaan yang melakukan tindakan perataan laba diberi nilai 1, sedangkan kelompok perusahaan yang tidak melakukan perataan laba diberi nilai 0. Berikut rumus yang digunakan untuk mengukur indeks perataan laba Eckel, 1981: Indeks Perataan Laba = di mana: = Perubahan Income laba dalam satu periode = Perubahan Sales penjualan dalam satu periode CV = Coefficient of variation koefisien variasi dari variabel, yaitu: standar deviasi dibagi dengan nilai yang diharapkan. CV = coefficient of variation koefisien variasi untuk perubahan laba. CV = coefficient of variation koefisien variasi untuk perubahan penjualan. Kriteria perusahaan yang melakukan tindakan perataan laba adalah: a. Perusahaan dianggap melakukan praktik perataan laba apabila indeks perataan lebih kecil daripada 1 CV CV 48 Universitas Sumatera Utara b. Perusahaan dianggap tidak melakukan praktik perataan laba apabila indeks perataan lebih besar sama dengan 1 CV CV Nilai CV dan CV dapat dihitung sebagai berikut: CV dan CV = atau CV dan CV = √ ∑ : X Keterangan: x = perubahan laba I atau penjualan S antara tahun n dengan n-1 X = rata-rata perubahan laba I atau penjualan S antara tahun n dengan n-1 n = banyaknya tahun yang diamati.

3.4.2 Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Return on Assets, Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio, dan Firm Size.

1. Return on Assets ROA

Return on Assets merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba setelah pajak dari total aset yang dimilikinya. Rumus yang digunakan untuk menghitung Return on Assets ROA adalah Brigham dan Houston, 2010, 148: Return on Assets = Universitas Sumatera Utara

2. Net Profit Margin

Net Profit Margin adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan yang diperolehnya. Seberapa besar tingkat keuntungan bersih perusahaan dari setiap penjualannya. Semakin besar Net Profit Margin menunjukan kinerja perusahaan yang produktif untuk memperoleh laba yang tinggi melalui tingkat penjualan tertentu serta kemampuan perusahaan yang baik dalam menekan biaya-biaya operasional. Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung NPM adalah Brigham dan Houston, 2010:146 Net Profit Margin =

3. Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio DER adalah rasio dalam mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya dengan ekuitas yang dimiliki perusahaan. Semakin besar rasio ini berarti semakin besar peranan utang dalam membiayai aset perusahaan. Rumus yang digunakan untuk pengukuran DER adalah Brigham dan Houston, 2010:143 Debt to Equity Ratio =

4. Firm Size atau Ukuran Perusahaan

Firm Size atau ukuran perusahaan menunjukan besarnya ukuran perusahaan yang dilihat dari total aset yang dimilikinya. Besar kecilnya suatu perusahaan dapat mempengaruhi kemampuan manajemen untuk mengoperasikan perusahaan dengan berbagai situasi dan kondisi yang dihadapinya. Rumus yang digunakan untuk mengukur Firm Size atau ukuran perusahaan adalah Ashari, 1994: Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Ukur Perataan Laba Income Smoothing Suatu tindakan manajemen dalam mengurangi fluktuasi laba agar laba yang dilaporkan terlihat stabil. Indeks Eckel = Rasio Return on Assets X 1 Mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba setelah pajak dari total aset yang dimilikinya. ROA = Rasio Net Profit Margin X 2 Mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan yang diperolehnya. NPM = Rasio Debt to Equity Ratio X 3 Mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar hutang- hutangnya dengan ekuitas yang dimiliki perusahaan. DER = Rasio Firm Size atau Ukuran Perusahaan X 4 menunjukan besarnya ukuran perusahaan yang dilihat dari total aset yang dimilikinya. Firm Size = Ln Total Assets Rasio 3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2015:148. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur terbuka di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015 yaitu sebanyak 142 perusahaan.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, dengan kata lain sampel adalah bagian dari populasi. Universitas Sumatera Utara Perusahaan yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur terbuka di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015 dan akan dipilih berdasarkan metode populasi sasaran dengan kriteria-kriteria tertentu: 1. Perusahaan manufaktur terbuka di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. 2. Perusahaan yang memiliki laba bersih positif selama masa penelitian yaitu lima tahun berturut-turut dari tahun 2011-2015. 3. Perusahaan manufaktur yang menyajikan laporan keuangan yang telah diaudit secara lengkap selama periode 2011-2015. 4. Perusahaan yang tidak melakukan Delisting atau Relisting selama periode penelitian. Tabel 3.2 Jumlah Sampel Berdasarkan Kriteria Penarikan Sampel No. Kriteria Jumlah 1. Perusahaan manufaktur terbuka di Bursa Efek Indonesia periode 2011- 2015 142 2. Perusahaan yang tidak memiliki laba bersih positif selama masa penelitian yaitu lima tahun berturut-turut dari tahun 2011-2015. 72 3. Perusahaan manufaktur yang tidak menyajikan laporan keuangan yang telah diaudit secara lengkap selama periode 2011-2015. 10 4. Perusahaan yang melakukan Delisting atau Relisting selama periode penelitian. 9 Jumlah Sampel 49 Berdasarkan kriteria tersebut, jumlah sampel penelitian diperoleh adalah sebanyak 49 perusahaan. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian No. Kode Nama Perusahaan Tanggal Listing 1. AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 11-Juni-1997 2. AKPI Argha Karya Unggul Tbk 18-Desember-1992 3. ALDO Alkindo Naratama Tbk 12-Juli-2011 4. AMFG Asahimas Flat Glass Tbk 18-Desember-2000 5. ARNA Arwana Citra Mulia 17-Juli-2001 6. ASII Astra Internasional Tbk 04-April-1990 7. BATA Sepatu Bata Tbk 24-Maret-1982 8. BRAM Indo Kordsa Tbk 05-September-1990 9. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk 18-Maret-1991 Lanjutan Tabel 3.3 No. Kode Nama Perusahaan Tanggal Listing 10. DVLA Delta Djakarta Tbk 19-November-1994 11. EKAD Ekadharma Internasional Tbk 14-Agustus-1990 12. FASW Fajar Surya Wisesa Tbk 01-Desember-1994 13. GGRM Gudang Garam Tbk 27-Agustus-1990 14. HMSP HM Sampoerna Tbk 15-Agustus-1990 15. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 07-Oktober-2010 16. IGAR Champion Pasific Indonesia Tbk 05-November-1990 17. INAI Indal Aluminium Industry Tbk 05-Desember-1994 18. INDF Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 14-Juli-1994 19. INDS Indospring Tbk 10-Agustus-1990 20. INKP Indah Kiat Pulp Paper Tbk 16-Juli-1990 21. INTP Indocement Tunggal Perkasa Tbk 05-Desember-1989 22. JECC Jembo Cable Company Tbk 18-November-1992 23. JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk 23-Oktober-1989 24. KAEF Kimia Farma Persero Tbk 04-Juli-2001 25. KBLI Sumi Indo Kabel Tbk 06-Juli-1992 26. KLBF Kalbe Farma Tbk 30-Juli-1991 27. KBLM Kabelindo Murni Tbk 01-Juni-1992 28. LION Lion Metal Works Tbk 20-Agustus-1993 29. MYOR Mayora Indah Tbk 04-Juli-1990 30. NIPS Nippres Tbk 31-Juni-1991 31. PRAS Prima Alloy Stell Universal Tbk 12-Juli-1990 32. RICY Ricky Putra Globalindo Tbk 22-Januari-1998 33. ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk 28-Juni-2010 34. SKLT Sekar Laut Tbk 08-September-1993 35. SMCB Holcim Indonesia Tbk 10-Agustus-1977 Universitas Sumatera Utara 36. SMGR Semen Indonesia Tbk 08-Juli-1991 37. SMSM Selamat Sempurna Tbk 02-Januari-2007 38. SRSN Indo Acitama Tbk 11-Januari-1993 39. STTP Sinar Top Tbk 16-Desember-1996 40. TALF Tunas Alfin Tbk 12-Februari-2001 41. TCID Mandom Indonesia Tbk 30-September-1993 42. TOTO Surya Toto Indonesia Tbk 20-Oktober-1990 43. TRIS Trisula Internasional Tbk 28-Juni-2012 44. TRST Trias Sentosa Tbk 02-Juli-1990 45. TSPC Tempo Scan Pacific Tbk 17-Juni-1994 46. ULTJ Ultra Jaya Milk Industry and Trading Company Tbk 02-Juli-1990 47. UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk 18-April-2002 48. UNVR Unilever Indonesia Tbk 11-Januari-1982 49. WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk 18-Desember-2012

3.6 Jenis dan Sumber Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return On Assets (Roa), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2013

8 121 96

Analisis Pengaruh Return On Equity, Return On Assets Dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Retail Di Bursa Efek Indonesia

1 79 97

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP RENTABILITAS MODAL SENDIRI Pengaruh Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin Dan Return On Assets Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek I

0 3 16

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP RENTABILITAS MODAL SENDIRI Pengaruh Debt To Equity Ratio, Net Profit Margin Dan Return On Assets Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek I

0 2 14

Pengaruh Return On Assets, Net Profit Margin, Debt To Equity Ratio, Dan Firm Size Terhadap Praktik Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Terbuka Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Return On Assets, Net Profit Margin, Debt To Equity Ratio, Dan Firm Size Terhadap Praktik Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Terbuka Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Return On Assets, Net Profit Margin, Debt To Equity Ratio, Dan Firm Size Terhadap Praktik Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Terbuka Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Return On Assets, Net Profit Margin, Debt To Equity Ratio, Dan Firm Size Terhadap Praktik Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Terbuka Di Bursa Efek Indonesia

0 1 37

Pengaruh Return On Assets, Net Profit Margin, Debt To Equity Ratio, Dan Firm Size Terhadap Praktik Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Terbuka Di Bursa Efek Indonesia

0 2 4

Pengaruh Return On Assets, Net Profit Margin, Debt To Equity Ratio, Dan Firm Size Terhadap Praktik Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Terbuka Di Bursa Efek Indonesia

0 0 21