dorongan moral, adalah merupakan dasar hitam dimana kebusukan dan kejahatan berkembang dengan subur.
81
Oleh W.A. Bonger, bahwa tidak termasuk suatu gereja tertentu mendorong orang untuk berbuat jahat, tidak beralasan dengan menunjuk statistic kriminil
yang memperlihatkan hal yang sama sekali berlainan dari apa yang diterangkan oleh para penganut aliran spiritualis.
Hal ini adalah didasarkan kepada jumlah orang yang tidak termasuk dalam suatu gereja tertentu bertambah dan kejahatan juga
bertambah.
2. Faktor Ekonomi sebagai Penyebab Terjadinya tindak pidana Ditinjau dari segi Kriminologi
Faktor ekonomi sebagai salah satu pendorong terjadinya tindak pidana
yang sering terjadi dimanapun. Keadaan ekonomi merupakan faktor yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi pokok-pokok kehidupan
masyarakat. Plato mengemukakan bahwa disetiap negara dimana terdapat banyak orang miskin, dengan secara diam-diam terdapat banyak penjahat, pelanggar
agama dan penjahat dari bermacam-macam corak.
82
Keadaan ekonomi yang sulit akan membawa orang kepada tingkat pendidikan yang rendah dan akhirnya membawa kepada baik atau tidaknya
pekerjaan yang diperoleh. Secara umum, orang yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah cenderung mendapat pekerjaan yang tidak layak, keadaan yang
demikian menyebabkan seseorang dapat kehilangan kepercayaan diri dan
81
Mr. W.A. Bonger, Op. cit, hal.143.
82
Ridwan Hasibuan Ediwarman, Asas-asas Kriminologi, Medan: Penerbit USU Press, 1994, hal. 25.
Universitas Sumatera Utara
menimbulkan jiwa yang apatis, frustasi serta hilang perspeknya atas norma-norma yang ada disekitarnya.
Menurut M. Harvey Brenner mengidentifikasikan beberapa pandangan yang berbeda mengenai latar belakang tindak pidana dalam hubungannya dengan
pengaruh langsung ekonomi, yakni: a. Penurunan pendapatan nasional dan lapangan kerja akan menimbulkan
kegiatan-kegiatan industri illegal. b. Terdapatnya bentuk-bentuk inovasi sebagai akibat kesengajaan antara
nilai-nilai atau tujuan-tujuan sosial dengan sarana-sarana sosial untuk mencapainya. Dalam masa kemunduran ekonomi, banyak warga
masyarakat yang kurang mempunyai kesempatan mencapai tujuan-tujuan sosial dan menjadi innovator potensial yang cenderung mengambil bentuk
pelanggaran hukum.
c. Perkembangan karir tindak pidana terjadi sebagai akibat tersumbatnya kesempatan dalam sector-sektor ekonomi yang sah.
d. Pada beberapa tipe kepribadian tertentu, krisis ekonomi akan menimbulkan frustasi oleh karena adanya hambatan atau ancaman
terhadpa pencapaian cita-cita dan harapan yang pada gilirannya menjelma dalam bentuk-bentuk prilaku agresif.
e. Pada kelompok-kelompok tertentu yang mengalami tekanan terdapat kemungkinan besar bagi berkembangnya sub kebudayaan delinkuen.
f. Sebagai akibat krisis ekonomi yang menimbulkan pengangguran, sejumlah warga masyarakat yang menganggur dan kehilangan penghasilannya
cenderung untuk menggabungkan diri dengan teman-teman yang menjadi penganggur pula dengan begitu lebih memungkinkan dirancang dan
dilakukannya suatu tindak pidana.
83
B. Faktor Penyebab Terjadinya Tindak Pidana Korupsi