5. Anggaran Eksekutif dan Anggaran Legislatif Anggaran eksekutif adalah anggaran yang di susun oleh lembaga
eksekutif, dalam hal ini pemerintah, sedangkan anggaran legislatif adalah anggaran yang di susun oleh lembaga legislatif tanpa
keterlibatan pihak eksekutif.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian ini mendapat ide dan pengetahuan dari penelitian terdahulu.
Penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1
Peneliti Variabel Peneliti
Hasil Penelitian
Agus Andi Setiawan
2010 Variabel Independen:
Umpan Balik dan Kejelasan Sasaran
Anggaran Variabel Dependen:
Kinerja Manajerial 1. Terdapat pengaruh positif umpan balik
anggaran terhadap kinerja manajerial di Pemerintah Kabupaten Sukoharjo.
2. Kejelasan sasaran anggaran mempunyai
pengaruh positif signifikan terhadap kinerja manajerial.
Dimas Baifulis
Wicaksono 2009
Variabel Independen: Partisipasi Anggaran,
Kejelasan Tujuan Anggaran, Umpan
Balik Anggaran, Evaluasi Anggaran dan
Kesulitan Tujuan Anggaran
Variabel Dependen: Kinerja Manajerial
1. Ada pengaruh
antara variabel partisipasi anggaran terhadap kinerja
aparatur daerah. 2. Ada pengaruh yang sangat berarti
variabel kejelasan tujuan anggaran terhadap kinerja aparatur daerah.
3. Ada pengaruh yang sangat berarti umpan balik anggaran terhadap
kinerja aparatur daerah. 4. Ada pengaruh yang sangat berarti
evaluasi anggaran terhadap kinerja aparatur daerah.
5. Ada pengaruh yang sangat berarti kesulitan tujuan anggaran terhadap
kinerja aparatur daerah. Ilham
Rajasa Nasution
2006 Variabel Independen:
Partisipasi Anggaran dan Motivasi Pegawai
Variabel Dependen: Kinerja Manajerial
1. Partisipasi anggaran berpengaruh negatif dengan kinerja manajerial.
2. Motivasi anggaran berpengaruh positif dengan kinerja manajerial.
Universitas Sumatera Utara
Peneliti Setiawan 2010 melakukan studi empiris pada Pejabat Eselon III dan IV di Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini menghubungkan dua
variabel independen yaitu umpan balik dan kejelasan sasaran anggaran dengan satu variabel dependennya kinerja manajerial. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara umpan balik anggaran dan kinerja manajerial secara langsung dan terdapat pengaruh kejelasan
sasaran anggaran terhadap hubungan antara umpan balik anggaran dan kinerja manajerial.
Wicaksono 2009 melakukan penelitian pada Aparat Pemerintah di Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan variabel
independen yaitu partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran dan kesulitan tujuan dan variabel dependen kinerja
manajerial. Teknik pengambilan sampelnya dengan cara Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada pertimbangan tertentu yaitu tidak
hanya pada lamanya responden aparatur pemerintah daerah Semarang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi anggaran, kejelasan tujuan
anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran dan kesulitan tujuan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja aparatur daerah.
Nasution 2006 melakukan penelitian pada pegawai SKPD Pemerintah Kota Binjai. Penelitian ini menghubungkan dua variabel independennya yaitu
partisipasi anggaran dan motivasi pegawai dengan satu variabel dependennya kinerja manajerial, bahwa partisipasi anggaran mempunyai pengaruh negatif
Universitas Sumatera Utara
terhadap kinerja manejerial sedangkan motivasi memberikan pengaruh positif terhadap kinerja manejerial.
Penelitian ini hampir sama dengan penelitian terdahulu Wicaksono 2009 yang menguji pengaruh partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan
balik anggaran, evaluasi anggaran dan kesulitan tujuan terhadap kinerja manajerial. Perbedaan penelitian ini menggunakan lima variabel independen yang
salah satunya mengenai umpan balik tujuan anggaran, oleh karena itu penelitian sebelumnya dilakukan pada 45 SKPD pada Pemko Binjai dengan menyerahkan
kuesioner kepada 95 pegawai, peneliti ingin menguji ulang pengaruh umpan balik tujuan anggaran terhadap kinerja SKPD Provinsi Sumatera Utara, agar bisa
melihat konsistensi hasil penelitian sebelumnya.
2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis