2.1.2 Umpan Balik Anggaran
Akuntansi keuangan pemerintahan daerah di Indonesia merupakan salah satu bidang dalam akuntansi sektor publik yang mendapatkan perhatian
besar dari berbagai pihak semenjak Reformasi Tahun 1998. Hal tersebut disebabkan oleh adanya kebijakan baru dari Pemerintah Republik Indonesia
yang “mereformasi” berbagai hal, termasuk pengelolaan keuangan daerah. Laporan kinerja sebaiknya dilengkapi dengan informasi umpan balik kepada
manajer atau atasan mengenai pencapaian kerjanya. Informasi umpan balik ini bukan merupakan akhir suatu proses yang berkesinambungan continous
process, karena informasi umpan balik tersebut digunakan sebagai masukan untuk perencanaan. Karyawan memiliki keinginan untuk mendapatkan
umpan balik. Begitu juga dengan manajer yang menjalankan organisasi dengan baik akan menindaklanjuti penetapan tujuan dengan program umpan
balik untuk memberikan landasan yang rasional untuk penyesuaian dan perbaikan. Umpan balik yang buruk atau tidak mencukupi adalah penyebab
utama dari prestasi yang tidak efisien. Umpan balik memiliki dua fungsi bagi orang-orang yang
menerimanya, yang pertama berkaitan dengan instruksi dan kedua adalah berkaitan dengan motivasi. Umpan balik memberikan instruksi pada saat
memperjelas peran atau melakukan sesuatu yang baru. Sebagai contoh, seorang asisten akuntan mungkin disarankan untuk menangani pemasukan
modal dari pada suatu item pengeluarannya. Di sisi lain, umpan balik memotivasi pada saat terdapat penghargaan atau menjanjikan suatu
Universitas Sumatera Utara
penghargaan. Dengan adanya pernyataan dari pimpinan Anda bahwa proyek sulit yang baru saja selesai Anda kerjakan dapat menjadi suatu berita
penghargaan. Sebagaimana yang dicatat dalam suatu penelitian, bahwa fungsi umpan balik yang berkaitan dengan motivasi dapat meningkatkan motivasi
secara signifikan bila tujuan yang khusus dan menantang akan mendapatkan umpan balik yang khusus. Semakin banyak umpan balik di dalam organisasi
maka semakin baik yang diterima oleh anggota. Umpan balik dalam berbagai bentuk memperlihatkan tanda positif atau
negatif. Secara umum, orang cenderung merasakan dan mengingat umpan balik positif secara lebih akurat daripada umpan balik negatif. Tetapi, umpan
balik yang negatif misalnya pemberitahuan bahwa prestasi seseorang di bawah rata-rata dapat memiliki pengaruh yang positif terhadap motivasi.
Bahkan, dalam suatu penelitian, seorang yang diberitahu bahwa mereka di bawah rata-rata pada suatu pengujian kreativitas berturut-turut tampaknya
menggunakan umpan balik negatif tersebut sebagai tantangan untuk menetapkan dan mengejar tujuan yang lebih tinggi. Orang yang menerima
umpan balik positif tampaknya kurang termotivasi untuk berbuat lebih baik. Umumnya setiap pekerja selalu ingin mengetahui sampai sejauh mana
hasil kerjanya dari waktu ke waktu. Begitu juga dengan manajer pusat pertanggungjawaban. Tanpa umpan balik sulit bagi manajer untuk
memperbaiki atua meningkatkan prestasinya, sebab manajer tidak tahu sudah sampai sejauh mana hasil kerjanya. Dengan umpan balik, manajer pusat
pertanggungjawaban dapat menganalisis hasil kerjanya dengan
Universitas Sumatera Utara
membandingkan realisasi dengan anggaran. Dengan umpan balik manajer dapat mengetahui kemampuan kerjanya. Bagi manajer pusat
pertanggungjawaban, umpan balik merupakan pengakuan atas prestasinya, tanpa pengakuan akan menyebabkan ketidakpuasan bagi manajer pusat
pertanggungjawaban. Kemajuan dan pengakuan merupakan unsur pemuas dalam teori ketidakpuasan Herzberg Hezberg: 1959 dalam Siregar dan
Dalimunthe 1994: 80. Proses penganggaran daerah dengan pendekatan kinerja dalam
Kepmendagri nomor 13 tahun 2006 membuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang dilaksanakan oleh tim anggaran eksekutif bersama-
sama unit organisasi perangkat daerah atau unit kerja. Secara umum dapat diterangkan bahwa anggaran daerah disusun berdasarkan rencana kerja
daerah yang telah disusun baik rencana kerja jangka panjang RPJP, rencana kerja jangka menengah RPJM, dan rencana kerja pembangunan daerah
RKPD. Pada tingkat SKPD, anggaran juga disusun berdasarkan rencana jangka menengah SKPD yang sering disebut renstra SKPD. Renstra SKPD
dan RKPD menjadi acuan bagi SKPD untuk menyusun rencana kerja renja SKPD. Renstra SKPD disusun dengan cara rapat para anggota SKPD serta
mengacu kepada RPJP dan RPJM baik nasional maupun daerah. Satuan kerja perangkat daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah
pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran atau pengguna barang.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Permendagri No. 59 tahun 2007 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, kepala SKPD selaku pejabat pengguna anggaran mempunyai
tugas-tugas yang terdapat pada Pasal 11 ayat 3a, yaitu: a. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban
anggaran belanja, b. melaksanakan anggaran anggaran unit kerja yang dipimpinnya,
c. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran, d. mengadakan ikatanperjanjian kerjasama dengan pihak lain dalam
batas anggaran yang telah ditetapkan, e. menandatangani SPM-LS dan SPM-TU,
f. mengawasi pelaksanaan unit kerja yang dipimpinnya, dan g. melaksanakan tugas-tugas kuasa pengguna anggaranpengguna barang
lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh pejabat pengguna anggaran.
Selanjutnya, pejabat pengguna anggaranpengguna barang dalam melaksanakan tugas-tugas
dapat melimpahkan sebagianseluruh kewenangannya kepada unit kerja pada SKPD selaku kuasa pengguna
anggarankuasa pengguna barang. Pelimpahan sebagian kewenangannya sebagaimana tersebut sebelumnya berdasarkan pertimbangan tingkatan
daerah, besaran SKPD, besaran jumlah uang yang dikelola, beban kerja, lokasi, komptensi danatau rentang kendali dan pertimbangan objektif
lainnya. Dokumen pelaksanaan anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat
DPA-SKPD adalah dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh
penggunaan anggaran. PPA adalah program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap program
sebagia acuan dalam penyusunan RKA-SKPD setelah disepakati dengan
Universitas Sumatera Utara
DPRD. Rencana kerja dan anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat RKA- SKPD adalah dokumen perencanan dan penganggarn yang berisi rencana
pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD. Pengguna anggaran adalah
pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya.
2.1.3 Pengaruh Umpan Balik Anggaran Terhadap Kinerja SKPD