Kerangka Konseptual Kerangka Konseptual dan Hipotesis

terhadap kinerja manejerial sedangkan motivasi memberikan pengaruh positif terhadap kinerja manejerial. Penelitian ini hampir sama dengan penelitian terdahulu Wicaksono 2009 yang menguji pengaruh partisipasi anggaran, kejelasan tujuan anggaran, umpan balik anggaran, evaluasi anggaran dan kesulitan tujuan terhadap kinerja manajerial. Perbedaan penelitian ini menggunakan lima variabel independen yang salah satunya mengenai umpan balik tujuan anggaran, oleh karena itu penelitian sebelumnya dilakukan pada 45 SKPD pada Pemko Binjai dengan menyerahkan kuesioner kepada 95 pegawai, peneliti ingin menguji ulang pengaruh umpan balik tujuan anggaran terhadap kinerja SKPD Provinsi Sumatera Utara, agar bisa melihat konsistensi hasil penelitian sebelumnya.

2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis

2.3.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari kejadian teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan tuntunan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis dan merupakan tempat penelitian serta merumuskan hipotesis dan merupakan tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal- hal yang berhubungan dengan variabel ataupun masalah yang ada dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara Penelitian ini merupakan suatu kajian yang berangkat dari berbagai konsep teori umpan balik anggaran menggambarkan seberapa jauh tujuan anggaran yang dinyatakan secara spesifik dan dimengerti oleh pihak yang bertanggungjawab tercapai Kenis 1979 dalam Suyanto 2011:2 dan kajian penelitian yang mendahuluinya. Penelitian ini menggunakan satu variabel dependen yaitu kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara serta satu variabel independen yaitu umpan balik anggaran. Berikut ini gambar kerangka konseptual dari penelitian yang saya lakukan. Gambar 2.1 Kerangka konseptual penelitian Secara teoritis umpan balik anggaran dimaksud adalah berkenaan dengan sejauh mana sasaran anggaran telah tercapai. Umpan balik merupakan variabel motivasi yang penting untuk diketahui para anggota organisasi. Jika anggota organisasi tidak mengetahui hasil dari usahanya, berarti mereka tidak punya dasar untuk menentukan usahanya sukses atua gagal. Dengan demikian tidak akan mendorong anggota organisasi untuk meningkatkan prestasinya. Kemungkinan lain para anggota organisasi akan merasa tidak puas Dalimunthe dan Siregar, 1994:79. Adanya umpan balik anggaran mempunyai pengaruh yang kuat terhadap prestasi kerja, mengatur perilaku, dan kepuasan kerja. Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah UMPAN BALIK TUJUAN ANGGARAN X KINERJA SKPD PEMPROVSU Y Universitas Sumatera Utara dilakukan sebelumnya bahwa umpan balik anggaran berpengaruh positif terhadap prestasi kerja dan kepuasan kerja. Dengan demikian, kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Y itu sendiri dapat dipengaruhi oleh umpan balik tujuan anggaran X, dan dari alasan-alasan logis bahwa umpan balik anggaran adalah dimana tujuan anggaran tersebut harus disampaikan dan dianalisis hasil kerjanya oleh pihak yang bertindak terhadap pencapaian tujuan anggaran. Tanpa adanya umpan balik akan sulit bagi manajer untuk memperbaiki atau meningkatkan prestasinya, sebab manajer tidak tahu sudah sampai sejauh mana hasil kerjanya. Dengan umpan balik manajer pusat pertanggungjawaban dapat menganalisis hasil kerjanya dengan membandingkan realisasi dengan anggaran. Dengan umpan balik manajer dapat mengetahui kemajuan kerjanya. Bagi manajer pusat, umpan balik merupakan pengakuan atas prestasinya, tanpa pengakuan akan menyebabkan ketidakpuasan bagi atasan.

2.3.2 Hipotesis Penelitian