Hasil pengujian hipotesis kedua

signifikansinya lebih besar dari α0,05 dengan demikian dinyatakan bahwa KDK tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan proxy PBV. Variabel JDK memperoleh nilai Fhitung -2,325 dengan signifikansi sebesar 0,024. Nilai thitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai t0,05; 53 1,6745 dan nilai signifikansinya lebih kecil dari α0,05 dengan demikian dinyatakan bahwa JDK berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan proxy PBV. Variabel KA memperoleh nilai Fhitung -0,714 dengan signifikansi sebesar 0,479. Nilai thitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai t0,05; 53 1,6745 dan nilai signifikansinya lebih besar dari α0,05 dengan demikian dinyatakan bahwa KA tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan proxy PBV. Variabel KuA memperoleh nilai Fhitung -2,836 dengan signifikansi sebesar 0,006. Nilai thitung yang diperoleh lebih kecil dari nilai t0,05; 53 1,6745 dan nilai signifikansinya lebih kecil dari α0,05 dengan demikian dinyatakan bahwa KuA berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan proxy PBV.

5.3.2. Hasil pengujian hipotesis kedua

Hipotesis kedua berbunyi komponen Manajemen laba dapat memperkuat atau memperlemah berpengaruh mekanisme corporate governance, yang meliputi kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komposisi dewan komisaris independen, ukuran dewan komisaris, keberadaan komite audit dan kualitas audit terhadap nilai perusahaan PBV pada perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ- 45. Hasil Pengujian model a yang menggambarkan pengaruh KI, KM, KDK, JDK, Universitas Sumatera Utara KA, KuA terhadap nilai perusahaan dengan manajemen laba sebagai variabel moderating, dapat dilihat pada Tabel 5.8. berikut ini. Tabel 5.8 Hasil Pengujian Pengaruh KI, KM, KDK, UDK, KA, KuA terhadap Manajemen Laba Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.166 .141 -1.183 .242 KI .073 .071 .140 1.028 .309 KM 3.616 4.985 .090 .725 .471 KDK -.077 .140 -.071 -.545 .588 JDK .003 .005 .097 .629 .532 KA -.016 .008 -.291 -2.081 .042 KuA .213 .069 .372 3.074 .003 a. Dependent Variable: M Model a yang dapat dibangun dari hasil penelitian hipotesis kedua adalah: M = - 0,166 + 0,073 KI + 3,616 KM – 0,077 KDK + 0,003 JDK - 0,016 KA + 0,213 KuA Dari model di atas dapat disimpulkan bahwa KI, KM, KDK, JDK, KA, KuA berpengaruh positif dan negatif terhadap variabel moderating Manajemen Laba. Dari Tabel 5.8, dapat disimpulkan bahwa variabel independen KI, KM, KDK dan JDK yang diuji pada model a tidak berpengaruh signifikan pada manajemen laba. Hal ini ditunjukkan oleh angka signifikansi yang lebih besar dari 0,05. Model a untuk hipotesis kedua bertujuan untuk mendapatkan nilai residual dari variabel moderating. Nilai residual dari model a digunakan sebagai variabel dependen pada model b. Dari hasil uji model b akan diperoleh kesimpulan apakah Universitas Sumatera Utara variabel manajemen laba bisa dikatakan sebagai variabel moderating atau tidak. Sebuah variabel dikatakan sebagai variabel moderating jika memiliki nilai koefisien yang negatif dan berpengaruh signifikan. Hasil pengujian model b dapat dilihat pada Tabel 5.9. berikut ini. Tabel 5.9. Hasil Pengujian Variabel Moderating Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .045 .015 2.991 .004 Y -.012 .003 -.414 -3.463 .001 a. Dependent Variable: Unstandardized Residual Model b dapat dibangun dari hasil pengujian adalah: | ε | = 0,045 - 0,012 PBV Dari hasil pengujian model b secara simultan diperoleh nilai signifikan dari manajemen laba lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,001 dan nilai koefisien -0,414. Dimana sebuah variabel dikatakan variabel moderating jika memiliki koefisien yang negatif dan berpengaruh signifikan. Dengan demikian disimpulkan bahwa variabel manajemen laba secara simultan dan parsial merupakan variabel moderating.

5.4. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1 74 88

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba dengan Profitabilitas sebagai variabel moderating Pada Perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 46 80

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ 45 Tahun 2004-2008 di Bursa Efek Indonesia)

0 4 20

PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

7 49 63

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2

11 57 144

ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KUALITAS LABA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIO

0 2 26

ANALISIS MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK YANG Analisis Mekanisme Corporate Governance Dan Manajemen Laba Pada Perusahaan Go Publik Yang Terdaftar Pada Index LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 14

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 14

PROPOSAL PENELITIAN PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN; STUDI PADA PERUSAHAAN YANG TERGABUNG INDEKS LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 73

Pengaruh Keputusan Keuangan dan Mekanisme Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Perusahaan Sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 17