Tabel 4.2 Sampel Perusahaan Indeks LQ-45 tahun 2005-2010
No Nama Perusahaan
1 PT. Astra Agro Lestari Tbk
2 PT. Aneka Tambang Persero Tbk
3 PT. Astra International Tbk
4 PT. International Nickel Ind .Tbk
5 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
6 PT. Indosat Tbk
7 PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
8 PT. Semen Cibinong Tbk Holcim
9 PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
10 PT. United Tractors Tbk
4.4. Metode Pengumpulan Data
Semua data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber. Data-data yang berkaitan dengan variabel-
variabel yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari laporan keuangan perusahaan, data perubahan harga saham dan index IHSG dengan cara download dari
website www.idx.co.id, www.e-bursa.com serta Pusat Informasi Pasar Modal PIPM.
4.5. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu defenisi yang diberikan kepada variabel dengan cara memberikan arti atau menspesifikasi kegiataan, ataupun memberikan
suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut Nasir, 1999. Pemberian definisi operasional dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan
keraguan atau bias yang mungkin terjadi.
Universitas Sumatera Utara
Berikut variabel–variabel yang terkait dalam penelitian ini beserta proxy yang digunakan untuk masing-masing variabel :
a. Variabel Dependen. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah nilai
perusahaan. Nilai perusahaan dalam penelitian ini diartikan sebagai ekspektasi nilai investasi para pemegang saham harga pasar ekuitas sebagai reaksi
terhadap informasi yang diberikannya yang mencakup harga pasar saham dan volume saham yang beredar. Pengukuran menggunakan skala rasio. Nilai
perusahaan diukur dengan nilai buku saham Price to Book Value yang dihitung dengan rumus sebagai berikut:
PBV =
ℎ���� ����� ��ℎ�� ��� ������ ����� ���� ��ℎ�� ��� ������
b. Variabel Independen :
1. Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional adalah komposisi saham perusahaan yang dimiliki oleh pihak institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, dana pensiun atau
perusahaan lain. Kepemilikan institusional investor institusional dapat memonitor tim manajemen secara lebih efektif dan dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Variabel ini diukur berdasarkan persentase jumlah saham yang dimiliki institusi dari seluruh modal saham yang beredar. Pengukurannya menggunakan skala rasio.
2. Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial adalah proporsi kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham yang dikelola. Variabel ini diukur berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
persentase jumlah saham yang beredar yang dimiliki pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang beredar dan diukur dengan menggunakan skala rasio.
3. Komposisi Dewan Komisaris Independen
Komposisi dewan komisaris independen adalah jumlah anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya
dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau
bertindak semata-mata demi kepentingan perusahaan. Komposisi dewan komisaris independen diukur berdasarkan persentase jumlah anggota dewan komisaris
independen dari keseluruhan jumlah dewan komisaris perusahaan dan diukur dengan menggunakan skala rasio.
4. Jumlah Dewan Komisaris Independen
Jumlah dewan komisaris merupakan jumlah anggota dewan komisaris perusahaan. Dewan komisaris bertangungjawab dan berwenang mengawasi tindakan
manajemen dan memberikan nasehat kepada manajemen jika dipandang perlu oleh dewan komisaris. Jumlah dewan komisaris diukur dengan menggunakan jumlah
anggota dewan komisaris suatu perusahaan dan diukur berdasarkan skala rasio. 5.
Komite Audit Komite audit adalah suatu komite yang terdiri dari tiga atau lebih anggota yang bukan
merupakan bagian dari manajemen atau perusahaan untuk melakukan pengujian dan penilaian atas kewajaran laporan yang dibuat perusahaan. Keberadaan komite audit
diukur berdasarkan persentase jumlah komite audit yang berasal dari komisaris
Universitas Sumatera Utara
independen dari seluruh jumlah anggota komite audit dan diukur dengan menggunakan skala rasio.
6. Kualitas Audit
Variabel ini merupakan variabel dummy nilai 1 untuk auditor yang diasumsikan berkualitas tinggi dan termasuk dalam big four dan nilai 0 untuk auditor
yang diasumsikan berkualitas rendah dan tidak termasuk dalam big four. Kualitas auditor diukur berdasarkan marketshare artinya auditor yang memiliki marketshare
yang besar diasumsikan sebagai auditor berkualitas tinggi dan sebaliknya. Auditor yang dipergunakan adalah auditor yang terdaftar di Bapepam
sehingga auditor yang berkualitas tinggi dan independent adalah auditor yang marketshare yang besar pada perusahaan yang terdaftar di BEI sebagai sampel
penelitian ini. c.
Variabel Moderating : Manajemen Laba merupakan suatu intervensi oleh pihak manajemen dengan
maksud tertentu terhadap proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan untuk memperoleh beberapa keuntungan pribadi. Penggunaan discretionary accruals
sebagai proksi manajemen laba dihitung dengan mengunakan Modified Jones Model Dechow et.al 1995.
TAit = Nit – CFOit…............……………………………………………..1 Nilai total accrual TA yang diestimasi dengan persamaan regresi OLS
sebagai berikut: TAitAit-
1= β11Ait-1 + β2∆Revt Ait-1 + β3PPEtAit-1 + e…............2
Universitas Sumatera Utara
Dengan menggunakan koefisien regresi diatas nilai non discretionary accruals NDA dapat dihitung dengan rumus :
NDAit = β11Ait-1+β2∆RevtAit-1-∆RectAit-1+β3PPEtAit-1……...3 Selanjutnya discretionary accrual DA dapat dihitung :
Dait = TAitAit-1 – NDAit…………………………………………….........4 Keterangan :
DAit : Discretionary Accrual perusahaan i pada periode ke t NDAit : Non Discretionary Accrual perusahaan i pada periode ke t
TAit : Total Akrual perusahaan i pada periode ke t Nit
: Laba bersih perusahaan i pada periode ke t CFOit : Aliran kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada periode ke t
Ait-1 : Total aktiva perusahaan i pada periode ke t-1 ∆Revt : Perubahan pendapatan perusahaan i pada periode ke t
PPEt : Aktiva tetap perusahaan pada periode ke t ∆Rect : Perubahan piutang perusahaan i pada periode ke t
e : error
Pengukuran menggunakan skala rasio. Definisi dan pengukuran variabel dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional
Indikator Skala
Nilai Perusahaan
Y Perbandingan antara harga pasar
perlembar saham terhadap nilai buku ekuitas per lembar saham
Perbandingan nilai buku ekuitas per lembar saham
Rasio
Kepemilikan Institusional
KI Komposisi saham perusahaan
yang dimiliki oleh pihak intitusi atau lembaga seperti perusahaan
asuransi, dana pensiun atau perusahaan lain.
Persentase jumlah saham yang dimiliki institusi dari
seluruh modal saham yang beredar
Rasio
Kepemilikan Manajerial
KM Proporsi kepemilikan saham oleh
pihak manajemen dari seluruh modal saham yang dikelola.
persentase jumlah saham yang beredar yang dimiliki
pihak manajemen dari seluruh modal saham
perusahaan yang beredar Rasio
Komposisi Dewan
Komisaris KDK
Anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan
manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang
saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau
hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya
untuk bertindak independen atau bertindak
semata-mata demi kepentingan perusahaan.
Persentase jumlah anggota dewan komisaris
independen dari keseluruhan jumlah dewan komisaris
perusahaan Rasio
Jumlah Dewan
Komisaris JDK
Dewan Komisaris bertanggung jawab dan berwenang mengawasi
tindakan manajemen dan
memberikan nasehat kepada manajemen jika dipandang perlu
oleh dewan komisaris Jumlah anggota dewan
komisaris suatu perusahaan Rasio
Komite Audit KA
Suatu komite yang terdiri dari tiga atau lebih anggota yang bukan
merupakan bagian dari manajemen atau perusahaan untuk
melakukan pengujian dan penilaian atas kewajaran laporan
yang dibuat perusahaan. Persentase jumlah komite
audit yang berasal dari komisaris independen dari
seluruh jumlah anggota komite audit
Rasio
Universitas Sumatera Utara
Kualitas Audit
KuA Auditor yang digunakan adalah
auditor yang terdaftar di Bapepam sehingga auditor yang berkualitas
tinggi dan independen. Kualitas auditor diukur
berdasarkan marketshare
artinya auditor yang memiliki marketshare yang
besar diasumsikan sebagai auditor berkualitas tinggi
dan sebaliknya. Variabel dummy nilai 1
untuk auditor yang diasumsikan berkualitas
tinggi dan termasuk dalam big four dan nilai 0 untuk
auditor yang diasumsikan berkualitas rendah dan tidak
termasuk dalam big four. Nominal
Manajemen Laba
M Suatu intervensi oleh pihak
manajemen dengan maksud tertentu terhadap proses pelaporan
keuangan eksternal dengan tujuan untuk memperoleh beberapa
keuntungan pribadi. Discretionary
accruals sebagai proksi manajemen
laba dihitung dengan mengunakan Modified
Jones Model Dechow et.al 1995.
Rasio
4.6. Metode Analisis Data 4.6.1. Analisis data