2.1.5 Komposisi dewan komisaris independen
Dewan komisaris sebagai puncak dari sistem pengelolaan internal perusahaan memiliki peranan yang sangat penting dalam perusahaan, terutama dalam
pelaksanaan good corporate governance. Menurut Egon Zehnder 2000, dewan komisaris merupakan inti dari corporate governance yang ditugaskan untuk
menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan, serta mewajibkan terlaksananya akuntabilitas. Vafeas 2000 dalam
Siallagan 2006 mengatakan bahwa peranan dewan komisaris diharapkan dapat meningkatkan kualitas laba dengan membatasi tingkat manajemen laba melalui fungsi
monitoring atas pelaporan keuangan. Penelitian mengenai keberadaan dewan komisaris telah dilakukan oleh
Chtourou et al 2001 yang menemukan bahwa earnings management secara signifikan berhubungan dengan dewan komisaris. Hasil penelitian menunjukkan
income increasing earning management rendah pada perusahaan yang memiliki outside board members yang berpengalaman sebagai board members pada
perusahaan dan pada perusahaan yang lain. Berbeda dengan penelitian Veronica dan Utama 2005 yang meneliti
pengaruh proporsi dewan komisaris independen terhadap manajemen laba. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi dewan komisaris independen tidak
berkorelasi secara signifikan terhadap manajemen laba.
Universitas Sumatera Utara
2.1.6 Jumlah dewan komisaris
Selain kepemilikan manajerial, peranan dewan komisaris juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas laba dengan membatasi tingkat manajemen laba melalui
fungsi monitoring atas pelaporan keuangan. Pengaruh jumlah dewan komisaris terhadap kinerja perusahaan mendapatkan hasil yang beragam. Yermack 1996,
Eisenberg et al 1998 dan Jensen 1993, menyatakan bahwa makin banyak personil yang menjadi dewan komisaris dapat berakibat pada makin buruknya kinerja yang
dimiliki perusahaan. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan adanya masalah keagenan agency problem, yaitu dengan makin banyaknya anggota dewan komisaris maka
badan ini akan mengalami kesulitan dalam menjalankan perannya, kesulitan dalam berkomunikasi dan mengkoordinir kerja dari masing-masing anggota dewan itu
sendiri, kesulitan dalam mengawasi dan mengendalikan tindakan dari manajemen, serta kesulitan dalam pengambilan keputusan yang berguna bagi perusahaan.
Penelitian Midiastuty dan Machfoedz 2003 menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh positif secara signifikan terhadap indikasi manajemen
laba yang dilakukan oleh pihak manajemen. Hal tersebut berarti makin besar jumlah dewan komisaris maka makin banyak manajemen laba yang dilakukan perusahaan.
2.1.7 Komite audit