Fitoplankton Hubungan Nilai Produktivitas Primer Fitoplankton dengan Klorofil a dan Faktor Fisika Kimia Air di Sungai Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan

penggantian Mg dengan H + di pusat struktur kimia klorofil Salisbury dan Ross, 1995.

2.4 Fitoplankton

Plankton merupakan organisma yang berukuran sangat renik yang hidup melayang-layang dalam air dan memiliki kemampuan gerak yang sangat lemah sehingga perpindahannya sangat dipengaruhi oleh pergerakan massa air. Plankton yang berukuran mikroskopis meliputi tumbuhan dan hewan. Golongan dari tumbuhan disebut fitoplankton dan dari hewan disebut zooplankton Odum, 1971; Nybakken, 1992. Pengelompokan plankton biasanya didasarkan pada ukuran net dan net-net plankton, habitat haliplankton dan limnoplankton dan daur hidup holoplankton dan meroplankton. Berdasarkan ukurannya, Levinton 1982 dan Nybakken 1992 mengelompokkan plankton atas ultraplankton 2µm, nanoplankton 2-20 μm, mikroplankton 20-200 μm, makroplankton 0,2-2mm, dan megaplankton 2mm. Menurut Levinton 1982, komponen-komponen fitoplankton terutama terdiri dari Diatom kelas Bacillariophyceae, Dinoflagellata, Cocolithopore dan alga coklat emas lainnya kelas Heptophyceae, Blue green alga kelas Cyanophyceae disebut juga Cyanobacteria, alga hijau kelas Chlorophyceae dan Flagellata Cryptomonas kelas Cryptophyceae. Masing-masing komponen tersebut memiliki ukuran tubuh serta bentuk-bentuk sel yang berbeda dan menyumbangkan komposisi yang bervariasi pula terhadap struktur komunitas fitoplankton, serta kehadirannya dapat mencirikan kondisi lingkungan tertentu. Menurut Kennish 1990, Mallin 1994, dan Thoha 2003, fluktuasi kondisi lingkungan perairan seperti musim dan zat makanan menyebabkan fitoplankton membelah dengan laju yang bervariasi, akibatnya produktivitas primer berbeda dari Universitas Sumatera Utara satu wilayah geografi dengan wilayah geografi lainnya, serta berbeda menurut musim di wilayah geografi yang sama. Faktor alam dan antropogenik dapat mengatur faktor lingkungan yang akhirnya mempengaruhi kelimpahan dan suksesi fitoplankton di perairan Kepel et al. 1999. Hubungan antara keragaman fitoplankton dan faktor kualitas air memperlihatkan bahwa keragaman fitoplankton memiliki keterkaitan dengan alkalinitas dan bahan organik terlarut BOT Pirzan et al. 2008.

2.5 Faktor Fisik Kimia Perairan