Faktor Biologi a. Produktivitas Primer

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap nilai fosfat pada tiga stasiun pengambilan sampel maka diperoleh rata-rata nilai fosfat sebesar 0,18 mgl, nilai tertinggi terdapat pada stasiun 3 yakni 0,212 mgl. Nilai nitrat terendah terdapat pada stasiun 1 yakni 0,0153 mgl. Dengan kisaran fosfat seperti ini dapat dikategorikan bahwa sungai Batang Toru masih layak untuk diminum sesuai dengan baku mutu air PP No.82 tahun 2001. Menurut Joshimura dalam Simanjuntak 2006 menyatakan tingkat kesuburan suatu perairan dapat ditinjau dari kadar fosfat dengan kisaran 0,07 – 1,61 μg Al adalah kategori perairan cukup subur. Menurut Wetzel 1977, bahwa fitoplankton dapat menggunakan unsur fosfor dalam bentuk fosfat yang sangat penting bagi pertumbuhannya. Fosfor dalam bentuk ikatan fosfat dipakai fitoplankton untuk menjaga keseimbangan kesuburan perairan.

4.1.2. Faktor Biologi a. Produktivitas Primer

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai produktivitas primer dari ketiga stasiun diperoleh nilai rata-rata produktivitas primer sebesar 140,13 mg Cm 3 hari. Nilai tertinggi terdapat pada stasiun 1 dan 3 yaitu sebesar 150,14mg Cm 3 hari, dan terendah terdapat pada stasiun 2 dengan nilai 120,16 mg Cm 3 hari. Tingginya nilai produktivitas primer pada stasiun 1 dan 3 disebabkan karena faktor klorofil-a dan jenis fitoplankton yang mampu melakukan fotosintesis serta intensitas cahaya yang cukup dan ketersediaan oksigen terlarut yang cukup tinggi. Menurut Eden, 1990 oksigen merupakan hasil sampingan dari fotosintesis sehingga ada hubungan erat antar produktivitas dengan oksigen yang dihasilkan. Oksigen yang terlarut digunakan oleh organisme untuk melakukan proses pembakaran bahan makanan dan proses tersebut menghasilkan energi untuk keperluan aktivitas organisme. Odum, 1993 mengatakan kebutuhan oksigen terlarut pada organisme sangat bervariasi tergantung jenis, stadia dan aktivitasnya. Universitas Sumatera Utara Umumnya fotosintesis bertambah sejalan dengan peningkatan intensitas cahaya sampai pada suatu nilai optimum tertentu cahaya saturasi. Di atas nilai tersebut cahaya merupakan penghambat bagi fotosintesis cahaya inhibisi, sedangkan di bawah nilai optimum merupakan cahaya pembatas sampai pada suatu kedalaman di mana cahaya tidak dapat menembus lagi Sunarto et al., 2004. Selanjutnya Wetzel 1983, mengatakan bahwa produktivitas primer fitoplankton ini merupakan salah satu dari sebagian besar sumber penting dalam pembentukan energi di perairan. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi primer laju fotosintesis antara lain: cahaya matahari, suhu, nutrient, serta struktur komunitas dan kelimpahan fitoplankton yang mampu beradaptasi di ekosistem perairan. Salah satu ukuran kualitas suatu ekosistem adalah terselenggaranya proses produksi atau produktivitas primer yang mempersyaratkan adanya cahaya untuk keberlangsungannya. Semakin tinggi nilai produktivitasnya maka semakin besar pula dayadukungnya bagi kehidupan komunitas penghuninya. Sebaliknya produktivitas primer yang rendah menunjukkan daya dukung yang rendah pula. Produktivitas primer dapat didefinisikan sebagai laju penyimpanan energi radiasi matahari melalui aktivitas fotosintesis yang dilakukan produser primer yang mampu memanfaatkan zat- zat anorganik dan merubahnya menjadi bahan organik Sunarto et al., 2004.

b. Konsentrasi Klorofil-a