Total Dissolved Solid TDS Total Suspended Solid TSS

Intensitas cahaya yang diperoleh dari hasil penelitian pada tiga stasiun pengambilan sampel memiliki nilai rata-rata intensitas cahaya berkisar 1552 Lux. Intensitas cahaya yang tertinggi terdapat pada stasiun 3 yaitu sebesar 1981 Lux. Nilai terendah terdapat pada stasiun 2 dengan nilai sebesar 1336 Lux. Rendahnya intensitas cahaya pada stasiun 2 disebabkan oleh terdapatnya banyak kanopi dipinggiran sungai tersebut, sehingga menutupi cahaya yang masuk ke badan air. Menurut Valiela 1995, intensitas cahaya matahari di udara bervariasi dari waktu ke waktu. Variasi nilai- nilai ini dapat saja terjadi akibat adanya berbagai zat di udara yang menyerap maupun yang membaurkan seberkas cahaya yang melewatinya, letak lintang, posisi matahari di atas cakrawala, dan penutupan awan. Selanjutnya Tarumingkeng 2001, mengatakan bahwa antara penetrasi cahaya dan intensitas cahaya saling mempengaruhi. Semakin maksimal intensitas cahaya, maka semakin tinggi penetrasi cahaya. Jumlah radiasi yang mencapai permukaan perairan sangat dipengaruhi oleh awan, ketinggian dari permukaan air laut, letak geografis dan musiman.

c. Total Dissolved Solid TDS

Dari pengukuran yang telah dilakukan pada tiga stasiun pengambilan sampel, diperoleh nilai rata-rata padatan terlarut sebesar 197,33 mgl, dimana padatan terlarut tertinggi berada di stasiun 2, dan terendah di stasiun 3. Dengan kisaran TDS seperti ini dapat dikategorikan bahwa sungai Batang Toru masih layak untuk diminum sesuai dengan baku mutu air PP No.82 tahun 2001. Jumlah padatan tersuspensi pada perairan berpengaruh terhadap penetrasi cahaya. Semakin tinggi padatan terlarut berarti semakin menghambat penetrasi cahaya ke dalam perairan. Hal ini secara langsung akan berakibat terhadap penurunan aktivitas dari fotosintesis oleh organisme berklorofil yang terdapat pada perairan seperti hydrophita dan fitoplankton. Universitas Sumatera Utara Menurut Hutter 1990 dalam Barus 2004 perairan yang konsentrasi mineralnya sedikit mempunyai nilai total dissolved solid berkisar antara 50 mgl – 400 mgl, sementara pada perairan yang kaya akan mineral mempunyai nilai total dissolved solid pada kisaran antara 500 – 2000 mgl.

d. Total Suspended Solid TSS

Dari pengukuran yang telah dilakukan pada tiga stasiun pengambilan sampel, diperoleh nilai nilai rata-rata padatan tersuspensi sebesar 36,67 mgL, dimana padatan tersuspensi tertinggi berada di stasiun 2, dan terendah di stasiun 3. Kisaran TSS seperti ini dapat dikategorikan bahwa sungai Batang Toru masih layak untuk diminum sesuai dengan baku mutu air PP No.82 tahun 2001. Menurut Kristanto 2002, padatan tersuspensi adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut dan tidak dapat langsung mengendap, terdiri dari partikel-partikel yang ukuran maupun beratnya lebih kecil dari sedimen. Padatan tersuspensi akan mengurangi penetrasi sinar matahari ke dalam air sehingga akan mempengaruhi regenerasi oksigen serta fotosintesis. Selanjutnya Nybakken 1992 menyatakan bahwa pengaruh ekologi utama dari kekeruhan adalah penurunan penetrasi cahaya secara mencolok. Selanjutnya hal ini akan menurunkan fotosintesis fitoplankton dan tumbuhan bentik, yang mengakibatkan turunnya produktivitas.

e. pH Air