Tinjauan Pustaka TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa http;ktsp.diknas.go.id diakses tanggal 2 Februari 2010. Pendekatan tematik merupakan salah satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema Sutirjo 2005. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan Poerwadarminta 1983. Pembelajaran tematik menjadi menarik karena tiap tema memberikan variasi kegiatan belajar. Pendekatan Tematik adalah pendekatan holistik untuk belajar. Pendekatan tematik dimulai dengan tema, yang kemudian menjadi media untuk semua displin ilmu untuk berinteraksi Miller 1997. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Tema dapat ditinjau dari berbagai mata pelajaran seperti fisika, biologi, kimia dan matematika. Lebih luas lagi, tema-tema itu dapat ditinjau dari bidang studi lain, seperti IPS, bahasa dan seni Asri Budiningsih 2007, diacu dalam Puji Astuti 2008. Dalam menentukan tema yang bermakna perlu memperhatikan beberapa persyaratan sebagai berikut Trianto 2007. 1. Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat digunakan untuk memadukan banyak mata pelajaran. 2. Tema harus bermakna, maksudnya ialah tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya. 3. Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis anak. 4. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi di dalam rentang waktu belajar. 9 5. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang berlaku. 6. Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar. a. Landasan Pembelajaran Tematik Menurut Masnur Muslich 2007 landasan pembelajaran tematik mencakup hal-hal berikut. 1 Landasan Filosofi Landasan filosofi dalam pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh tiga aliran filsafat yaitu : a Progresivisme Proses pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan kreativitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah natural, dan memperhatikan pengalaman siswa. b Konstruktivisme Anak mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya. c Humanisme Melihat siswa dari segi keunikan atau kekhasannya, potensi dan motivasi yang dimilikinya. 2 Landasan Psikologis Landasan psikologis dalam pembelajaran tematik terutama berkaitan dengan psikologi perkembangan siswa dan psikologi belajar. a Psikologi perkembangan untuk menentukan isimateri pembelajaran tematik yang diberikan kepada siswa agar tingkat keluasan dan kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik. b Psikologi belajar untuk menentukan bagaimana isi materi pelajaran disampaikan kepada siswa dan bagaimana pula siswa harus mempelajarinya. 10 3 Landasan Yuridis Landasan Yuridis tersebut adalah UU No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. b. Arti Penting Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam belajar secara aktif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajari. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkan dengan konsep lain yang telah dipahami. Teori pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu learning by doing. Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur- unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antarmata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Selain itu, dengan penerapan pembelajaran tematik di sekolah akan sangat membantu siswa, karena sesuai dengan tahap perkembangan siswa yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhanholistis Masnur Muslich 2007. Pendekatan tematik memiliki manfaat bagi siswa karena memiliki kekuatan untuk memanfaatkan pengetahuan dunia nyata siswa, pengalaman dan meningkatkan hasil kognitif dan afektif Handal Bois 2004. c. Karakteristik Pembelajaran Tematik Menurut Tim Pengembang PGSD 2001 Pembelajaran tematik sebagai suatu proses memiliki beberapa karakteristik yaitu: 11 1 Holistik Suatu gejala atau fenomena yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran tematik diamati dan dikaji dari beberapa bidang kajian sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak. Pembelajaran tematik memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena dari segala sisi, sehingga akan membuat siswa menjadi arif dan bijak dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada di depan mereka. 2 Bermakna Pengkajian suatu fenomena dengan banyak membentuk jalinan antar konsep-konsep yang berhubungan menghasilkan skemata. Hal ini akan berdampak pada kebermaknaan dari materi yang dipelajari. Rujukan yang nyata dari segala konsep yang diperoleh, dan kebermaknaan yang dipelajari. Selanjutnya hal ini akan mengakibatkan pembelajaran fungsional. Siswa mampu menerapkan perolehan untuk memecahkan masalah-masalah yang muncul di dalam kehidupan. 3 Otentik Pembelajaran tematik memungkinkan siswa memahami secara langsung prinsip dan konsep yang ingin dipelajari melalui kegiatan belajar secara langsung. Dengan memahami dari hasil belajar sendiri, bukan pemberitahuan guru. Informasi dan pengetahuan yang diperoleh siswa melalui kegiatan eksperimen. Guru lebih banyak bersifat sebagai fasilitator dan katalisator, sedang siswa bertindak sebagai aktor pencari informasi dan pengetahuan. Guru membimbing, mengarahkan, dan memberikan fasilitas seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan tersebut. 4 Aktif Pembelajaran tematik dikembangkan dengan berdasar kepada pendekatan diskoveri inkuiri dimana siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga proses evaluasi. 12 d. Implikasi Pembelajaran Tematik Menurut Masnur Muslich 2007 pembelajaran tematik mempunyai berbagai implikasi antara lain : 1 Implikasi bagi guru Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreatif baik dalam menyiapkan kegiatanpengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengatur agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh. 2 Implikasi bagi siswa a Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja, baik secara individual, pasangan, kelompok kecil, ataupun klasikal. b Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara aktif, misal melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana, dan pemecahan masalah. 3 Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar, dan media a Pembelajaran tematik pada hakikatnya menekankan pada siswa, baik secara individual maupun kelompok untuk aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistis dan autentik. b Pembelajaran ini perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar, baik yang sifatnya desain secara khusus untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran by design , maupun sumber belajar yang tersedia di lingkungan yang dapat dimanfaatkan by utilization. c Pembelajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi. d Penerapan pembelajaran tematik di sekolah masih dapat menggunakan buku ajar yang sudah ada saat ini untuk masing-masing mata pelajaran dan dimungkinkan pula untuk menggunakan buku suplemen khusus yang memuat buku ajar yang terintegrasi. 13 4 Implikasi terhadap pengaturan ruangan a Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah. b Peserta didik tidak selalu duduk di kursi, tetapi dapat duduk di tikarkarpet. c Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat dilaksanakan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. d Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya peserta didik. e Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga memudahkan peserta didik untuk menggunakan dan menyimpan kembali. 5 Implikasi terhadap pemilihan metode Sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematik, maka dalam pembelajaran yang dilakukan perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan menggunakan multi metode. Misalnya, percobaan, bermain peran, tanya jawab, demonstrasi, dan bercakap-cakap. e. Keuntungan dan kekurangan pembelajaran tematik Pembelajaran tematik memiliki keuntungan antara lain Asri Budiningsih 2007, diacu dalam Puji Astuti 2008: 1 Bagi guru a Tersedia waktu lebih banyak untuk pembelajaran. b Hubungan antar mata pelajaran dan topik dapat diajarkan secara logis dan alami c Dapat ditunjukkan bahwa belajar merupakan kegiatan yang kontinyu, tidak terbatas pada buku paket, jam pelajaran, atau bahkan empat dinding kelas. d Guru bebas membantu siswa melihat masalah, situasi, atau topik dari berbagai sudut pandang. e Pengembangan masyarakat belajar terfasilitasi. 2 Bagi siswa a Bisa lebih memfokuskan diri pada proses belajar, daripada hasil belajar. 14 b Menghilangkan batas semu antar bagian-bagian kurikulum dan menyediakan pendekatan proses belajar yang integratif. c Menyediakan kurikulum yang berpusat pada siswa yang dikaitkan dengan minat, kebutuhan, dan kecerdasan; mereka didorong untuk membuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab pada keberhasilan belajar. d Merangsang penemuan dan penyelidikan mandiri di dalam dan diluar kelas. e Membantu siswa membangun hubungan antara konsep dan ide, sehingga meningkatkan apresiasi dan pemahaman. Menurut Trianto 2007 pembelajaran tematik memiliki kelemahan atau kekurangan, antara lain : 1. Aspek guru Guru harus berwawasan luas, memiliki kreativitas tinggi, ketrampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengemas dan mengembangkan materi, bersedia mengembangkan diri untuk terus menggali informasi ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan dan banyak membaca buku agar penguasaan bahan ajar tidak terfokus pada bidang kajian tertentu. 2. Aspek siswa Pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar siswa yang relatif baik, dalam kemampuan akademik maupun kreatifitas karena dalam pembelajaran tematik menekankan pada kemampuan analitik mengurai, kemampuan asosiatif menghubung-hubungkan, kemampuan eksploratif, dan elaboratif menemukan dan menggali. 3. Aspek sarana dan sumber pembelajaran Pembelajaran tematik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, termasuk juga fasilitas internet untuk menunjang, memperkaya, dan mempermudah pengembangan wawasan. 15 4. Aspek kurikulum Harus luas berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik bukan pada target pencapaian materi. 5. Aspek penilaian Pembelajaran tematik membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh komprehensif dalam menetapkan keberhasilan peserta didik dengan penilaian yang bervariasi serta berkoordinasi dengan guru lain, bila materi pelajaran berasal dari guru yang berbeda. f. Langkah-langkah menyiapkan pembelajaran tematik Menurut Trianto 2007 langkah-langkah menyiapkan pembelajaran tematik adalah sebagai berikut. 1 Menetapkan bidang kajian yang akan dipadukan. Pada saat menetapkan beberapa bidang kajian yang akan dipadukan dikaitkan dengan pencapaian Standar Kompetensi. 2 Mempelajari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dari bidang kajian yang akan dipadukan dan melakukan pemetaan pada semua Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. 3 Menentukan tema pemersatu antar Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Tema yang dipilih harus relevan dengan kompetensi yang telah ditetapkan. 4 Membuat matrik keterhubungan kompetensi dasar dan tematopik pemersatu. Tujuannya untuk menunjukkan kaitan antara tematopik dengan kompetensi dasar yang dipadukan. 5 Menjabarkan kompetensi-kompetensi dasar ke dalam indikator pencapaian hasil belajar yang nantinya digunakan untuk penyusunan silabus. 6 Menyusun silabus pembelajaran yang dikembangkan dari berbagai indikator menjadi beberapa kegiatan belajar konsep keterpaduan atau keterkaitan menyatu antar beberapa bidang kajian. 7 Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. 16 Gambar 1 Alur Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Tematik Sumber: Trianto 2007 g. Penilaian pembelajaran tematik Objek dalam penilaian pembelajaran tematik mencakup penilaian terhadap proses dan hasil belajar. Dalam penilaian proses belajar upaya pemberian nilai terhadap kegiatan pembelajaran dilakukan guru dan siswa, sedangkan dalam penilaian hasil belajar proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai menggunakan kriteria-kriteria tertentu. Hasil belajar tersebut pada hakikatnya merupakan pencapaian kompetensi- kompetensi yang mencakup aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kompetensi tersebut dapat dikenali melalui sejumlah hasil belajar dan indikatornya yang dapat dilakukan, diukur dan diamati. Penilaian proses dan hasil belajar itu saling berkaitan satu dengan yang lainnya, hasil belajar merupakan akibat dari suatu proses belajar Agus Sudrajat 2007. Mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar bidang kajian Menetapkan bidang kajian yang akan dipadukan Membuat matrik atau hubungan KD dan tema atau topik pemersatu Merumuskan indikator pembelajaran Memilihmenetapkan tematopik pemersatu Menyusun silabus pembelajaran Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran 17 Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi hasil belajar ranah kognitif berupa skor tes materi sistem pernapasan manusia di akhir pembelajaran, ranah psikomotorik berupa ketrampilan siswa dalam melakukan kegiatan praktikum pada setiap pertemuan dengan bantuan dari observer, ranah afektif berupa sikap siswa selama pembelajaran berlangsung pada setiap pertemuan dengan bantuan dari observer. Pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai pendekatan pembelajaran tematik, menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian Puji Astuti 2008 yang berjudul Pembelajaran Tematik Berbasis Lingkungan Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa Kelas VII E Semester Genap SMP Negeri I Matesih Tahun Pelajaran 20072008 menunjukkan bahwa penggunaan pembelajaran tematik berbasis lingkungan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang dapat dilihat dari peningkatan motivasi belajar dan partisipasi siswa yang berdampak pada peningkatan penguasaan konsep. Hal ini terlihat dari peningkatan skor rata-rata hasil belajar, motivasi belajar, dan partisipasi siswa dari sebelum dan sesudah diberi perlakuan pada setiap siklus pembelajarannya. Penelitian lain dari Indrawati 2009 yang berjudul Penerapan Pendekatan Pembelajaran Tematik Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Prestasi Belajar Siswa Kelas II SDIT Nurul Islam Tengaran menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan pembelajaran tematik dapat meningkatkan kualitas dan prestasi belajar siswa. Dipertegas lagi oleh penelitian Saleh Haji 2009 yang berjudul Dampak Penerapan Pendekatan Tematik Dalam Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaaan antara hasil belajar matematika yang diajar dengan pendekatan tematik dalam pembelajaran matematika dengan siswa yang diajar melalui pembelajaran konvensional. Rata- rata hasil belajar siswa yang diajar dengan pendekatan tematik dalam pembelajaran matematika sebesar 79,19 lebih baik daripada siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensionalpembelajaran yang biasa dilakukan guru sebesar 54,615. 18 OUTPUT Hasil belajar biologi tinggi sesuai dengan KKM Jadi bila pendekatan pembelajaran tematik diterapkan di SMP Negeri I Sulang Kabupaten Rembang dapat berpengaruh pada hasil belajar biologi siswa pada materi sistem pernapasan manusia.

B. Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning terhadap hasil belajar siswa kelas 5 pada sistem pernapasan manusia

1 38 151

Penggunaan media video animasi sistem pernapasan manusia untuk meningkatkan hasil belajar biologi

1 13 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI KELAS XI - IPA SMA NEGERI 3 MEDAN.

0 3 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN COLLEGE BALL MATERI SISTEM Peningkatan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Strategi Pembelajaran College Ball Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Pada Siswa Kelas VIII F SMP Negeri 1 N

0 1 13

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII D PADA POKOK BAHASAN “SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA” SMP NEGERI I JATINOM KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2008

0 1 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI POKOK MATERI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA MELALUI STRATEGI READING PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI POKOK MATERI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA MELALUI STRATEGI READING GUIDE DAN ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VIII C

0 0 15

PENGARUH PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN PADA Pengaruh Penggunaan Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Materi Sistem Pernafasan Pada Manusia Ditinjau dari Aktivitas BElajar Siswa Ke

0 3 18

(ABSTRAK) PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK MATERI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DI SMP NEGERI I SULANG KABUPATEN REMBANG.

0 0 2

Pemanfaatan Kartu Pembelajaran dan Styrofoam Chart Sebagai Media Belajar Materi Pokok Sistem Pernapasan Manusia di SMP Negeri 4 Pati.

0 0 46

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH KELAS X SMA NEGERI 1 SULANG KECAMATAN SULANG KABUPATEN REMBANG TAHUN 2008/2009.

0 1 103