Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Variabel Penelitian Rancangan Penelitian Prosedur Penelitian

20

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri I Sulang Kabupaten Rembang semester gasal tahun pelajaran 20102011, penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 November – 25 November 2010.

B. Populasi dan Sampel

a. Populasi Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sulang Kabupaten Rembang semester gasal tahun pelajaran 20102011 yang terdiri dari 8 kelas dengan jumlah 257 siswa. b. Sampel Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik purposive sampling, adapun kelas yang dijadikan sebagai sampel yaitu kelas VIII A, VIII B, dan VIII C. Alasan dipilihnya kelas tersebut karena diampu oleh guru yang sama. Besar sampel yaitu 0,2 x 257 x 1,195 = 61,4 dibulatkan menjadi 62 siswa. Namun, dalam pelaksanaan sampel yang dipakai sebanyak 104 siswa. Perhitungan mengacu pada Sugiyono 2009

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian meliputi sebagai berikut. 1. Variabel Bebas adalah variabel yang mempengaruhi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penerapan pendekatan pembelajaran tematik pada materi sistem pernapasan. 2. Variabel terikat adalah variabel yang tergantung pada variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar aspek kognitif hasil skor tes, 21 aspek psikomotorik ketrampilan siswa, aspek afektif sikap siswa pada materi sistem pernapasan manusia.

D. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan design one shot case study , yang dirancang dengan 3 tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengamatan pengambilan data Arikunto 2006. Adapun pola rancangannya adalah sebagai berikut: keterangan: X = treatment atau perlakuan pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran tematik O = hasil observasi sesudah treatment hasil belajar siswa pada kelas perlakuan

E. Prosedur Penelitian

1. Persiapan a. Melakukan observasi awal untuk identifikasi masalah melalui wawancara dengan guru mata pelajaran biologi. b. Mengambil 3 kelas sebagai kelas perlakuan yaitu kelas VIII A, VIII B, dan VIII C serta 1 kelas untuk kelas uji instrumen tes. Kelas uji instrumen tes diambil dari kelas VIII E. c. Merancang desain pembelajaran pendekatan pembelajaran tematik. Dalam hal ini mata pelajaran yang dipadukan yaitu mata pelajaran biologi dan kimia. Adapun Standar Kompetensi yang ditetapkan untuk mata pelajaran biologi adalah 2.Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia, Kompetensi Dasar yang harus dicapai adalah 2.3 Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Sedangkan untuk mata pelajaran kimia Standar Kompetensi yang ditetapkan adalah 5.Memahami kegunaan X O 22 bahan kimia dalam kehidupan. Kompetensi Dasar yang harus dicapai adalah 5.5.Menghindarkan diri dari pengaruh zat adiktif dan psikotropika. Setelah itu menetapkan tema topik pemersatu yang ada kaitannya dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan, adapun tema yang dibuat adalah “ROKOK dan KESEHATAN”. d. Menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi penyusunan silabus dan RPP, kisi-kisi soal, LKPD, lembar observasi afektif siswa, lembar observasi psikomotor siswa serta angket tanggapan siswa terhadap penerapan pendekatan pembelajaran tematik. e. Penyusunan instrumen Instrumen adalah alat bantu yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian. Instrumen yang digunakan berupa instrumen tes dan instrumen non tes. 1 Instrumen tes Instrumen tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar kognitif siswa pada konsep sistem pernapasan manusia. Instrumen tes yang digunakan adalah tes obyektif sebanyak 30 soal. Langkah-langkah penyusunan instrumen tes dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1 Menentukan pokok materi 2 Menentukan batas waktu untuk mengerjakan soal 3 Membuat kisi-kisi soal 4 Menentukan tipe soal 5 Menentukan jumlah butir soal yang akan diujikan 6 Uji coba instrumen soal Tujuan uji coba adalah untuk mengetahui apakah instrumen yang telah disusun layak digunakan sebagai alat pengambil data atau tidak. Indikatornya adalah dengan menghitung validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Uji coba soal dilaksanakan di kelas VIII E. 23 7 Analisis hasil instrumen soal. Analisis hasil instrumen soal meliputi uji sebagai berikut. a Validitas butir soal Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi Product Moment dengan angka kasar Arikunto 2002. r xy = } } { { ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N Keterangan : r xy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y X = Skor item setiap nomor soal Y = Skor total setiap peserta N = Banyaknya peserta tes Setelah didapat nilai r xy kemudian disesuaikan dengan nilai r tabel . Apabila harga r hitung r xy r tabel maka soal dikatakan valid. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 Hasil Uji Validitas Soal Uji Coba Uji Validitas Nomor Soal Jumlah Valid 1, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39 32 Tidak valid 2, 3, 4, 7, 17, 26, 33, 40 8 sumber : lampiran 23 24 b Reliabilitas Uji ini dilakukan untuk memperoleh soal yang dapat ajeg memberikan data sesuai kenyataan, artinya soal tersebut dapat dipercaya dan diandalkan sebagai alat pengumpul data. Rumus yang digunakan adalah teknik korelasi K-R. 21 yang dikemukakan oleh Kuder dan Ricardson Arikunto 2002. 11 r = ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ −1 k k ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − − t V k M k M . 1 Keterangan : r 11 = Reliabilitas tes k = Banyaknya butir soal M = Skor rata-rata Mean V t = Varians total Kriteria reliabilitas soal adalah sebagai berikut : r11 = 0.8000 – 1.000 = Reliabilitas sangat tinggi 0.6000 – 0.799 = Reliabilitas tinggi 0.4000 - 0.599 = Reliabilitas cukup 0.2000 – 0.399 = Reliabilitas rendah 0.2000 = Reliabilitas sangat jelek Arikunto 2002 Harga r 11 yang diperoleh dibandingkan r tabel Product Moment dengan ά = 5. Instrumen dikatakan reliabel jika r 11 hitung r tabel dan jika sebaliknya r 11 hitung r tabel maka soal tersebut tidak reliabel Arikunto 2002. Berdasarkan perhitungan reliabilitas uji coba soal, untuk seluruh item soal termasuk ke dalam kategori reliabilitas sangat tinggi, karena nilai koefisien korelasinya dengan taraf signifikan 5 dan n = 29 adalah r11=0,892 r tabel = 0.367 pada interval 0,8-1,0. Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 23. 25 c tingkat kesukaran Indeks kesukaran merupakan bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal. Menurut Arikunto 2002 besarnya tingkat kesukaran dihitung dengan rumus : JS B P = Keterangan : P = Indeks kesukaran B = Jumlah siswa yang menjawab benar JS = Jumlah siswa peserta tes Kriteria indeks kesukaran soal adalah sebagai berikut : P = 0.00 : sangat sukar 0.00 P _ 0.30 : sukar 0.31 P _ 0.70 : sedang 0.71 P _ 1.00 : mudah P = 1.00 : sangat mudah Arikunto 2002 Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran soal maka soal yang diuji cobakan ada yang termasuk dalam kategori sukar, sedang, dan mudah. Hasil uji tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba Tingkat Kesukaran Nomor Soal Jumlah Sukar Sedang Mudah 7, 8, 10, 11, 13, 17, 18, 26, 30, 33 1, 2, 3, 5, 6, 12, 15, 16, 20, 21, 22, 23, 24, 27, 28, 31, 32, 34, 36, 37, 40 4, 9, 14, 19, 25, 29, 35, 38 10 22 8 sumber : lampiran 23 26 d Daya Pembeda Soal Daya Pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan rendah Arikunto 2002. Nilai Daya Pembeda diperoleh dengan menggunakan rumus Indeks Diskriminasi D yaitu : B A B B A A P P J B J B D − = − = Keterangan : D = Daya pembeda Indeks Diskriminasi J = Jumlah peserta tes J A = Jumlah peserta kelompok atas J B = Jumlah peserta kelompok bawah B A = Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar B B = Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar B B A J B P = = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar A A B J B P = = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Kriteria daya pembeda soal adalah sebagai berikut : D : 0,00 – 0,20 : jelek D : 0,20 – 0,40 : cukup D : 0,40 – 0,70 : baik D : 0,70 – 1,00 : baik sekali D = negatif : sangat jelek Arikunto 2002 Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda soal maka soal yang diuji cobakan ada yang termasuk dalam kategori jelek, cukup, baik dan sangat baik. 27 Hasil uji daya pembeda soal dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Uji Coba Daya Pembeda Nomor Soal Jumlah Jelek Cukup Baik Sangat baik 2, 3, 7, 26, 33, 40 4, 9, 11, 13, 14, 17, 19, 20, 22, 24, 25, 29, 34, 35, 37, 38 1, 5, 6, 8, 10, 12, 15, 18, 21, 23, 27, 28, 30, 31, 32, 36, 39 6 6 16 17 1 sumber : lampiran 23 Dari hasil analisis, validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal, soal yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang dinyatakan valid, reliabel, mempunyai daya beda dengan kriteria cukup, baik dan sangat baik. Soal yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4 Butir soal evaluasi yang digunakan tidak digunakan No Jenis soal No butir soal Digunakan Tidak digunakan 1 Pilihan ganda 1, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22 , 23, 24 ,25 ,27 ,28 ,29 , 30, 31 ,32 ,34 ,35 ,36 ,37 ,38,39 2, 3, 4, 7, 17 ,26 ,33 ,40 Jumlah 32 8 Soal tidak digunakan sebagai soal evaluasi Butir soal evaluasi yang digunakan dan tidak digunakan berdasarkan hasil analisis validitas, tingkat kesukaran daya pembeda untuk tes evaluasi adalah sebagai berikut: hasil seleksi soal pilihan ganda yang digunakan berjumlah 32 soal namun yang digunakan untuk tes evaluasi hanya 30 soal. 28 2 Instrumen non tes Instrumen non tes meliputi sebagai berikut. a. Angket tanggapan siswa Angket tanggapan siswa digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran tematik dilakukan oleh siswa di kelas. b. Lembar observasi afektif siswa Lembar observasi afektif digunakan untuk mengetahui sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. c. Lembar observasi psikomotor siswa Lembar observasi psikomotor siswa digunakan untuk mengetahui kegiatan siswa dalam melakukan percobaan, pengamatan, diskusi dan presentasi. Untuk lembar observasi dan angket sudah divalidasi ke dosen pembimbing. 2. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sulang Rembang tahun pelajaran 20102011 pada semester gasal dari tanggal 9 November 2010 sampai 25 November 2010. Peneliti bertindak sebagai guru, sebab guru yang bersangkutan menyerahkan kepada peneliti dengan alasan metode pembelajaran yang diterapkan merupakan metode baru. Tahap-tahap pelaksanaan penelitian sebagai berikut. a. Melaksanakan pembelajaran tematik berdasarkan silabus dan RPP yang telah di susun untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan Kompetensi Dasar dan Indikator. b. Menerapkan pembelajaran tematik materi sistem pernapasan pada manusia dengan mengambil tema “Rokok dan Kesehatan”. Penelitian ini dilaksanakan 3 kali pertemuan. Dua pertemuan untuk pelaksanaan pembelajaran tematik dan satu pertemuan untuk pelaksanaan evaluasi. c. Melaksanakan pengamatan yang dilakukan oleh observer. Observer bertugas mengamati dan menilai aktivitas siswa saat proses pembelajaran berlangsung. 29 d. Melaksanakan evaluasi dengan memberikan soal tes pada akhir proses pembelajaran. e. Pengisian angket tanggapan siswa yang dilakukan oleh siswa guna memperoleh data tentang motivasi siswa. 3. Tahap laporan penelitian Setelah selesai penelitian, dilakukan analisis seluruh data dan pembahasan untuk mengambil kesimpulan dan merupakan jawaban dari hipotesis.

F. Sumber Data dan Metode Pengambilan Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning terhadap hasil belajar siswa kelas 5 pada sistem pernapasan manusia

1 38 151

Penggunaan media video animasi sistem pernapasan manusia untuk meningkatkan hasil belajar biologi

1 13 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI KELAS XI - IPA SMA NEGERI 3 MEDAN.

0 3 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN COLLEGE BALL MATERI SISTEM Peningkatan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Strategi Pembelajaran College Ball Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Pada Siswa Kelas VIII F SMP Negeri 1 N

0 1 13

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII D PADA POKOK BAHASAN “SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA” SMP NEGERI I JATINOM KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2008

0 1 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI POKOK MATERI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA MELALUI STRATEGI READING PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI POKOK MATERI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA MELALUI STRATEGI READING GUIDE DAN ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VIII C

0 0 15

PENGARUH PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN PADA Pengaruh Penggunaan Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Materi Sistem Pernafasan Pada Manusia Ditinjau dari Aktivitas BElajar Siswa Ke

0 3 18

(ABSTRAK) PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK MATERI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DI SMP NEGERI I SULANG KABUPATEN REMBANG.

0 0 2

Pemanfaatan Kartu Pembelajaran dan Styrofoam Chart Sebagai Media Belajar Materi Pokok Sistem Pernapasan Manusia di SMP Negeri 4 Pati.

0 0 46

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH KELAS X SMA NEGERI 1 SULANG KECAMATAN SULANG KABUPATEN REMBANG TAHUN 2008/2009.

0 1 103