Distribusi Karakteristik Responden Distribusi Mengenai Pengetahuan Ibu

4.2. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk melihat distribusi dari variabel atau besarnya proporsi masing-masing variabel yang diteliti.

4.2.1. Distribusi Karakteristik Responden

Distribusi karakteristik responden berdasarkan umur dan tingkat pendidikan. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1. di bawah ini: Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur dan Tingkat Pendidikan Ibu di Kecamatan Namorambe Tahun 2013 No. Karakteristik Responden Jumlah n Persentase

1. Umur Responden

20 – 29 29 34,1 30 – 39 51 60 40 – 49 5 5,9 Total 85 100 2. Tingkat Pendidikan 1. Tidak tamat SD 2 2,4 2. Tamat SDsederajat 15 17,6 3. Tamat SLTPsederajat 29 34,1 4. Tamat SLTAsederajat 36 42,4 5. Tamat D-3PT 3 3,5 Total 85 100 Tabel 4.1. di atas menunjukkan bahwa berdasarkan umur, proporsi umurresponden tertinggi pada kelompok umur 30 - 39 tahun yaitu sebanyak 51 orang 60 dan yang terendah pada kelompok umur 40 - 49 tahun yaitu sebanyak 5 orang 5,9. Umur ibu termasuk orang memiliki pengalaman dalam mengetahui tentang ISPA karena tidak tergolong pada usia muda. Berdasarkan tingkat pendidikan, Universitas Sumatera Utara proporsi tingkat pendidikan responden tertinggi adalah SLTA yaitu sebanyak 36 orang 42,4, 29 orang 34,1 tamat SLTP, 15 orang 17,6 tamat SD, dan terendah adalah tidak tamat sekolah yaitu sebanyak 2 orang 2,4. Oleh sebab itu diperkirakan sebagian responden belum memahami tentang penyakit ISPA.

4.2.2. Distribusi Mengenai Pengetahuan Ibu

Perilaku ibu berdasarkan pengetahuan. Hasil penelitian dapat dilihat di bawah ini: Tabel 4.2. Distribusi Mengenai Pengetahuan Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Namorambe Tahun 2013 No. Pertanyaan Jumlah 1 2 3 4 1. Menurut anda apa yang dimaksud dengan ISPA ? a. Penyakit infeksi saluran pernafasan akut selama 14 hari b. Penyakit infeksi saluran pernafasan 40 45 47,1 52,9 2. Menurut anda apa penyebab penyakit ISPA ? a. Mikroorganisme dan debu b. Cacing 47 38 55,3 44,7 3. Menurut anda bagaimana tanda-tanda penyakit ISPA ? a. Nafas tak teratur, gelisah, sakit kepala b. Buang air besar 3 kali 51 34 60 40 4. Menurut anda apakahISPA dapat menular apabila: a. Tidur sekamar dengan penderita ISPA b. Tidak tidur sekamar dengan penderita ISPA 29 56 34,1 65,9 5. Menurut anda penularan ISPA dapat terjadi melalui : a. Udara b. Pakaian 42 43 49,4 51,6 6. Apakah ISPA dapat menyerang orang dengan keadaan? a. Daya tahan tubuh yang lemah b. Daya tahan tubuh yang kuat 44 41 51,8 48,2 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2. Lanjutan 1 2 3 4 7. Menurut anda bagaimanakah lantai rumah yang baik ? a. Kedap air, terbuat dari bahan yang cukup keras, rata dan mudah dibersihkan b. Terbuat dari bahan tanah 33 52 38,8 61,2 8. Luas ruangan tidur 8 m² cukup untuk berapa orang ? a. 2 orang dewasa b. 3 orang dewasa 57 28 67 33 9. Menurut anda apakah syarat ventilasi yang baik ? a. 10 dari luas lantai b. Hanya di ruang kamar dan depan saja 56 29 76,5 23,5 10. Udara yang bagaimana masuk ke ruangan rumah ? a. Harus bersih tidak dicemari oleh asap b. Yang penting udara bisa masuk 52 33 61,2 38,8 11. Manfaat sinar matahari pagi terhadap ruangan rumah a. Mematikan bakteri dan mikroorganisme lain b. Tidak ada manfaatnya 48 37 56,7 43,3 12. Pencahayaan alami ruangan yang memenuhi syarat ? a. Terang, dapat menerangi seluruh dalam ruangan dan menyebar merata b. Terang dan hanya menerangi sebahagian ruangan saja. 43 42 50,6 49,4 13. Menurut anda berapakah suhu kamar yang baik ? a. 18-30 C b. 18 C atau 30 C 53 32 62,4 38,6 14. Balita dengan asupan gizi baik lebih tahan terhadap ISPA ? a. Ya b. Tidak 56 29 65,9 34,1 Berdasarkan tabel di atas, pengetahuan ibu tentang ISPA yaitu sebanyak 45 orang 52,9 responden belum mengetahui apa yang dimaksud dengan ISPA, 38 orang 44,7 responden tidak mengetahui penyebab ISPA, dan 34 orang 40 responden tidak mengetahui tanda-tanda penyakit ISPA. Hal ini berarti masih banyak ibu yang berpengetahuan rendah sehingga kurang memahami mengenai penyebab dan Universitas Sumatera Utara gejala ISPA. Mengenai penularan ISPA yaitu sebanyak 43 responden 51,6 tidak mengetahui mengenai penularan ISPA, 41 orang 48,2 responden tidak mengetahui ISPA dapat menyerang orang dengan keadaan daya tahan tubuh lemah. Hal ini disebabkan kurangnya informasi dan pengetahuan tentang ISPA. Pengetahuan responden tentang kondisi fisik rumah yaitu sebanyak 57 orang 67 responden sudah mengetahui 8m² untuk dua orang, sebagian besar ibu berpendapat bahwa rumah yang sehat tidak terlalu padat penghuninya, sehingga terasa aman di dalam rumah. Dan 56 orang 76,5 sudah mengetahui syarat ventilasi yang baik, mereka berpendapat bahwa dengan ventilasi yang cukup maka ada pertukaran udara dalam rumah sehingga tidak pengap dan gerah. Mengenai pengetahuan ibu tentang pencahayaan bahwa 42 orang 49,4 responden tidak mengetahui pencahayaan alami yang memenuhi syarat kesehatan, ibu berpendapat bila sudah terang dan cahaya masuk ke dalam rumah sudah baik. Selanjutnya pengetahuan ibu tentang suhu yang baik yaitu 53 orang 62,4 responden mengetahui syarat suhu yang baik dimana responden mengetahui suhu seharusnya tidak terlalu panas dan dingin. Berdasarkan jawaban responden pada tabel 4.2. di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan responden di Kecamatan Namorambe dapat dilihat pada tabel 4.3. berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3. Distribusi Pengetahuan Ibu di Kecamatan Namorambe Tahun 2013 Perilaku Ibu Jumlah Persentase Pengetahuan Baik 32 37,6 Sedang 18 21,2 Buruk 35 41,2 Total 85 100 Berdasarkan Tabel 4.3. di atas diketahui bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan buruk yaitu sebanyak 35 orang 41,2 dan yang terendah pada ibu memiliki pengetahuan sedang yaitu sebanyak 18 orang 21,2.

4.2.3. Distribusi Mengenai Sikap Ibu

Dokumen yang terkait

Hubungan Paparan Asap Rumah Tangga dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut Bagian Atas pada Balita di Puskesmas Tegal Sari-Medan Tahun 2014

2 115 78

Hubungan Kondisi Fisik Rumah Nelayan dengan Keluhan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Lingkungan Pintu Angin, Kelurahan Sibolga Hilir, Kecamatan Sibolga Utara, Kota Sibolga Tahun 2013

5 74 107

Analisa Kecenderungan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Bayi Dan Balita Tahun 2000-2004 Untuk Peramalan Pada Tahun 2005-2009 Di Kabupaten Simalungun

0 37 101

Kajian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita di Kota Medan & Kabupaten Deli Serdang

0 33 3

Gambaran Kebiasaan Merokok Anggota Keluarga Pada Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Balita di Puskesmas Bungah Kabupaten Gresik

0 14 125

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Di Rsud Panembahan Senopati Bantul.

1 2 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLAL

0 2 16

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) DENGAN PERILAKU Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Dengan Perilaku Pencegahan Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Tirto Ii Ka

0 2 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) 2.1.1. Definisi - Pengaruh Perilaku Ibu dan Kondisi Fisik Rumah Terhadap Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita di Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang Tahun 201

0 1 40

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) 1. Definisi ISPA - HUBUNGAN FAKTOR KARAKTERISTIK BALITA DAN PERILAKU PENCEGAHAN KELUARGA TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI PUSKESMAS SUMBANG II KECAMAT

0 0 20