4.2.6. Distribusi Kejadian ISPA
Berdasarkan hasil pemeriksaan balita, maka dapat disimpulkan bahwa kejadian ISPA di Kecamatan Namorambe dapat dilihat pada Tabel 4.9. di bawah ini:
Tabel 4.9. Distribusi Kejadian ISPA pada Balita di Kecamatan Namorambe Tahun2013
Kejadian Penyakit ISPA Jumlah n
Persentase
Sakit 31
36,5 Tidak Sakit
54 63,5
Total 85
100
Berdasarkan Tabel 4.9. di atas diketahui bahwa balita menderita ISPA yaitu sebanyak 31 orang 36,5 dan tidak menderita ISPA yaitu sebanyak 54 orang
63,5.
4.3. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen yaitu perilaku ibu dan kondisi fisik rumah dengan variabel dependen
yaitu kejadian ISPA pada balita serta untuk mengetahui variabel mana yang masuk ke dalam model analisis multivariat. Uji statistik yang dilakukan pada analisis bivariat
ini adalah uji chisquare dengan derajat kepercayaan 95 α = 0,05.
4.3.1. Analisis Hubungan Perilaku Ibu dengan Kejadian ISPA Pada Balita
Setelah melakukan wawancara dengan responden dan menguji hasil wawancara tersebut dengan uji statistik chi square maka hubungan antar variabel
dapat dilihat pada Tabel 4.10. di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10. Hubungan Perilaku Ibu Berdasarkan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan dengan Kejadian ISPA di Kecamatan Namorambe
Tahun 2013
Perilaku Ibu Kejadian ISPA
P Value
Sakit Tidak Sakit
Total n
n n
Pengetahuan
Baik 13
40,6 19
59,4 32
100 Sedang
6 33,3
12 66,7
18 100
0,824 Buruk
12 34,3
23 65,7
35 100
Sikap
Baik 7
19,4 29
80,6 36
100 Sedang
6 35,5
11 64,5
17 100
0,007 Buruk
18 56,3
14 43,7
29 100
Tindakan
Baik 8
21,6 29
78,4 37
100 Sedang
17 58,6
12 41,4
29 100
0,007 Buruk
6 31,6
13 68,4
19 100
Berdasarkan Tabel 4.10 diatas pada variabel pengetahuan ibu dapat diketahui bahwa dari 32 responden yang memiliki pengetahuan baik mayoritas tidak sakit ISPA
pada balita atau tidak menderita ISPA yaitu sebanyak 19 orang 59,4 dibandingkan dengan balita yang sakit atau menderita ISPA yaitu sebanyak 13 orang 40,6.
Sedangkan 35 responden yang memiliki pengetahuan buruk mayoritas tidak sakit atau tidak menderita ISPA pada balita yaitu sebanyak 23 orang 65,7 dibandingkan
dengan balita yang sakit atau menderita ISPA yaitu sebanyak 12 orang 34,3. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square didapat nilai p = 0,824 p0,05, artinya
Universitas Sumatera Utara
tidak ada hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian ISPA pada balita di Kecamatan Namorambe Tahun 2013.
Berdasarkan variabel sikap ibu dapat diketahui bahwa dari 36 responden yang memiliki sikap baik mayoritas tidak sakit pada balita atau tidak menderita ISPA yaitu
sebanyak 29 orang 80,6 dibandingkan dengan balita yang sakit atau menderita ISPA yaitu hanya 7 orang 19,4. Sedangkan 29 responden yang memiliki sikap
buruk mayoritas sakit ISPA pada balita atau menderita ISPA yaitu sebanyak 18 orang 56,3 dibandingkan dengan balita yang tidak sakit atau tidak menderita ISPA yaitu
sebanyak 14 orang 43,7. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square didapat nilai p = 0,007 p0,05, artinya ada hubungan sikap ibu dengan kejadian ISPA pada balita
di Kecamatan Namorambe Tahun 2013. Berdasarkan variabel tindakan ibu dapat diketahui bahwa dari 37 responden
yang memiliki tindakan baik mayoritas tidak sakit pada balita atau tidak menderita ISPA yaitu sebanyak 29 orang 78,4 dibandingkan dengan balita yang sakit atau
menderita ISPA yaitu hanya 8 orang 21,6. Sedangkan 19 responden yang memiliki tindakan buruk sakit ISPA pada balita atau menderita ISPA yaitu sebanyak
6 orang 31,6 dan dengan balita yang tidak sakit atau tidak menderita ISPA yaitu sebanyak 13 orang 68,4. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square didapat nilai
p = 0,007 p0,05, artinya ada hubungan tindakan ibu dengan kejadian ISPA pada balita di Kecamatan Namorambe Tahun 2013.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2. Analisis Hubungan Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian ISPA