dan dilakukan proses validitas ulang. Uji validitas menggunakan korelasi Pearson Product Moment Sugiyono, 2010.
2. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas data dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu pengukuran dapat menunjukkan akurasi dan konsistensi butir pertanyaan. Untuk
menguji reliabilitas data digunakan pengukur Cronbach Alpha. Menurut Sugiyono 2010, bahwa “ Cronbach Alpha merupakan salah satu koefisien reliabilitas yang
paling sering digunakan “. Skala pengukuran yang reliabel sebaiknya memiliki nilai Cronbach Alpha minimal 0,70. Pengujian validitas dan reliabilitas data dilakukan
dengan menggunakan komputerisasi dengan cara one shot method artinya pengujian validitas dan reliabilitas data hanya dilakukan sekali saja.
3.7. Metode Analisis Data
Pengolahan data dilakukan dengan dua tahapan sebagai berikut Editing yaitu penyuntingan data dilakukan untuk menghindari kesalahan atau kemungkinan adanya
kuesioner yang belum terisi. Coding yaitu memudahkan proses entri data tiap jawaban diberi kode dan skor. Entri, setelah kode data dimasukkan ke komputer
dengan program SPSS. Cleaning, sebelum dilakukan analisa data maka dilakukan pengecekan dan perbaikan.
3.7.1. Analisa Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang distribusi frekuensi responden. Analisa ini dilakukan untuk memperoleh gambaran pada
Universitas Sumatera Utara
masing-masing variabel independen. Data yang telah dikumpulkan melalui angket dianalisis dengan metode deskriptif sehingga dapat diperoleh gambaran yang
sebenarnya mengenai variabel penelitian berdasarkan data.
3.7.2. Analisa Bivariat
Analisis data yang dilakukan adalah chi square merupakan analisis untuk mengetahui hubungan semua variabel independen dengan variabel dependen yang
dapat dilakukan sekaligus dengan menggunakan derajat kemaknaan alpha 0,05 derajat kepercayaan 95. Bila nilai p0,05 maka hasil statistik dikatakan ada
hubungan, dengan menggunakan rumus Soegiyono, 2010 : χ
2
= ∑
i=1 fn
k fo-fn
2
Dimana : χ
2
: Chi kuadrat fo
: Frekuensi yang diobservasi fn
: Frekuensi yang diharapkan Untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel independen dengan
dependen dapat dilihat dari nilai OR. Nilai OR menunjukkan odds terjadinya penyakit pada kelompok berisiko dibandingkan dengan odds terjadinya penyakit pada
kelompok tidak berisiko, OR =
bc ad
Nilai OR : 1 Tidak ada hubungan asosiasi antara faktor risiko dengan penyakit
1 Ada asosiasi positif antara faktor risiko dengan penyakit 1 Ada asosiasi negatif antara faktor risiko dengan penyakit tidak ada
hubungan.
Universitas Sumatera Utara
3.7.3. Analisa Multivariat
Analisis Multivariat dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan variabel independen. Bila nilai uji mempunyai nilai p 0,025 maka variabel tersebut dapat
masuk dalam multivariat dengan menggunakan Uji Regresi Logistik Berganda Multiple Logistic Regression , dengan rumus sebagai berikut Riyanto, 2009 :
P X = _________1_________ 1 + e
- a+β1X1+β2X2+…..βiXi
Keterangan : P X
: Probabilitas ISPA pada Balita Βo
: Koefisien Regresi X
1
: Pengetahuan X
2
: Sikap X
3
: Tindakan X
4
: Kepadatan Hunian X
5
: Suhu Udara X
6
: Kelembaban X
7
: Ventilasi X
8
: Pencahayaan X
9
: Jenis Lantai X
10
: Jenis Bahan Bakar
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian