Distribusi Responden Mengenai Kondisi Fisik Rumah Distribusi Kejadian ISPA

Berdasarkan Tabel 4.7. di atas diketahui bahwa mayoritas responden memiliki tindakan baik yaitu sebanyak 37 orang 43,5 dan yang terendah pada ibu memiliki tindakan buruk yaitu sebanyak 19 orang 22,4.

4.2.5. Distribusi Responden Mengenai Kondisi Fisik Rumah

Kondisi fisik rumah responden mengenai kepadatan penghuni, kelembaban, suhu, ventilasi, pencahayaan, jenis lantai, dan jenis bahan bakar. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.8. di bawah ini: Tabel 4.8. Distribusi Kondisi Fisik Rumah Mengenai Kepadatan Penghuni, Kelembaban, Suhu, Ventilasi, Pencahayaan, Jenis Lantai, dan Jenis Bahan Bakar di Kecamatan Namorambe Tahun 2013 No Variabel Jumlah n Persentase 1 2 3 4 1. Kepadatan Penghuni 1. 8 m 2 per 2 orang 52 61,2 2. 8 m 2 per 3 orang 33 38,8 Total 85 100 2. Kelembaban 1. 40 – 70 58 68,2 2. 40 atau 70 27 31,8 Total 85 100 3. Suhu 1. 18 C – 30 C 85 100 2. 18 C atau 30 C - Total 85 100 4. Ventilasi 1. Ventilasi 10 dari luas lantai 49 57,6 2. Ventilasi 10 dan 10 dari luas lantai 36 42,4 Total 85 100 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8. Lanjutan 1 2 3 4 5. Pencahayaan 1. 60 lux 45 52,9 2. 60 lux 40 47,1 Total 85 100 6. Jenis Lantai Rumah 1. Dominan terbuat dari bahan yang kedap air 53 62,4 2. Dominan terbuat dari bahan yang tidak kedap air 32 37,6 Total 85 100 7. Jenis Bahan Bakar 1. Gas 36 42,4 2. Kompor dan kayu bakar 49 57,6 Total 85 100 Berdasarkan Tabel 4.8. di atas diketahui bahwa kepadatan hunian rumah responden mayoritas baik atau memenuhi syarat kesehatan yaitu sebanyak 52 orang 61,2, kelembaban dalam rumah responden mayoritas baik atau memenuhi syarat kesehatan yaitu sebanyak 58 orang 68,2, suhu dalam rumah responden mayoritas baik atau memenuhi syarat kesehatan yaitu sebanyak 85 orang 100, ventilasi rumah responden mayoritas baik atau memenuhi syarat kesehatan yaitu sebanyak 49 orang 57,6, pencahayaan rumah responden mayoritas baik atau memenuhi syarat kesehatan yaitu sebanyak 45 orang 52,9, lantai rumah responden mayoritas baik atau memenuhi syarat kesehatan yaitu sebanyak 53 orang 62,4, dan jenis bahan bakar responden mayoritas tidak baik atau tidak memenuhi syarat kesehatan yaitu sebanyak 49 orang 57,6, Universitas Sumatera Utara

4.2.6. Distribusi Kejadian ISPA

Berdasarkan hasil pemeriksaan balita, maka dapat disimpulkan bahwa kejadian ISPA di Kecamatan Namorambe dapat dilihat pada Tabel 4.9. di bawah ini: Tabel 4.9. Distribusi Kejadian ISPA pada Balita di Kecamatan Namorambe Tahun2013 Kejadian Penyakit ISPA Jumlah n Persentase Sakit 31 36,5 Tidak Sakit 54 63,5 Total 85 100 Berdasarkan Tabel 4.9. di atas diketahui bahwa balita menderita ISPA yaitu sebanyak 31 orang 36,5 dan tidak menderita ISPA yaitu sebanyak 54 orang 63,5.

4.3. Analisis Bivariat

Dokumen yang terkait

Hubungan Paparan Asap Rumah Tangga dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut Bagian Atas pada Balita di Puskesmas Tegal Sari-Medan Tahun 2014

2 115 78

Hubungan Kondisi Fisik Rumah Nelayan dengan Keluhan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Lingkungan Pintu Angin, Kelurahan Sibolga Hilir, Kecamatan Sibolga Utara, Kota Sibolga Tahun 2013

5 74 107

Analisa Kecenderungan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Bayi Dan Balita Tahun 2000-2004 Untuk Peramalan Pada Tahun 2005-2009 Di Kabupaten Simalungun

0 37 101

Kajian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita di Kota Medan & Kabupaten Deli Serdang

0 33 3

Gambaran Kebiasaan Merokok Anggota Keluarga Pada Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Balita di Puskesmas Bungah Kabupaten Gresik

0 14 125

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Di Rsud Panembahan Senopati Bantul.

1 2 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLAL

0 2 16

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) DENGAN PERILAKU Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Dengan Perilaku Pencegahan Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Tirto Ii Ka

0 2 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) 2.1.1. Definisi - Pengaruh Perilaku Ibu dan Kondisi Fisik Rumah Terhadap Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita di Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang Tahun 201

0 1 40

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) 1. Definisi ISPA - HUBUNGAN FAKTOR KARAKTERISTIK BALITA DAN PERILAKU PENCEGAHAN KELUARGA TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI PUSKESMAS SUMBANG II KECAMAT

0 0 20