Prosedur Penelitian PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIME TOKEN ARENDS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP ISLAM TERPADU BINA INSANI KOTA METRO

5. Guru meminta siswa menyerahkan kupon terlebih dahulu sebelum berbicara atau memberi komentar. Satu kupon untuk satu kesempatan siswa. Siswa dapat tampil lagi setelah bergiliran dengan siswa lainnya. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Siswa yang masih memegang kupon harus bicara sampai semua kupon habis. Demikian seterusnya sampai kuponnya habis, sehingga semua anak berbicara. Guru memberi sejumlah nilai berdasarkan waktu yang digunakan tiap siswa dalam berbicara. 6. Setelah siklus I selesai dilaksanakan, maka siswa diberikan tes formatif. Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui kepemahaman siswa dalam menguasai materi yang telah dipelajari, selain itu tes formatif juga digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. 3 Observasi Dalam kegiatan observasi ini, observasi dilakukan oleh guru mitra untuk mengobservasi setiap siswa, sedangkan guru fokus dalam proses pelakasnaan pembelajaran dengan menggunakan model time token Arends. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi untuk mengetahui kemampuan komunikasi setiap siswa yang digunakan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran IPS dengan model pembelajaran cooperative time token Arends. 4 Refleksi Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan segera dianalisis. Berdasarkan hasil observasi inilah peneliti dapat melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil refleksi ini peneliti dapat mengetahui titik lemah maupun kelebihan sehingga dapat menentukan upaya perbaikan pada siklus berikutnya. Kelemahan yang terdapat pada siklus ini akan diperbaiki pada siklus selanjutnya. Perencanaan tindakan pada siklus 2 dan selanjutnya dilakukan oleh peneliti dan guru kolaborator dengan berdasarkan pada hasil refleksi pada siklus I.

b. SIKLUS II

1 Perencanaan Tindakan Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka guru selaku peneliti melakukan perbaikan recana pelaksanaan pembelajaran yaitu mendiskusikan dan menetapkan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dengan guru mitra, mempersiapkan kartu bicara siswa, mempersiapkan lembar diskusi kelompok siswa yang diberikan kepada siswa pada saat pembelajaran IPS, mempersiapkan lembar observasi kemampuan komunikasi siswa, mempersiapkan perangkat tes akhir siklus II. 2 Pelaksanaan Tindakan 1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar. 2. Guru mengkondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi. 3. Guru memberikan tugas pada siswa. 4. Guru memberi sejumlah kupon berbicara dengan waktu ± 1 menit per kupon pada setiap siswa. 5. Guru meminta siswa menyerahkan kupon terlebih dahulu sebelum berbicara atau memberi komentar. Satu kupon untuk satu kesempatan siswa. Siswa dapat tampil lagi setelah bergiliran dengan siswa lainnya. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Siswa yang masih memegang kupon harus bicara sampai semua kupon habis. Demikian seterusnya sampai kuponnya habis, sehingga semua anak berbicara. Guru memberi sejumlah nilai berdasarkan waktu yang digunakan tiap siswa dalam berbicara. 6. Setelah siklus II selesai dilaksanakan, maka siswa diberikan tes formatif. Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui kepemahaman siswa dalam menguasai materi yang telah dipelajari, selain itu tes formatif juga digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. 3 Observasi Pelaksanaan observasi yang dilakukan sama dengan siklus II, yaitu guru selaku peneliti bersama guru yang menjadi kolaborator mengamati guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung hingga kegiatan pembelajaran ditutup. Hasil pengamatan berupa data tentang pelaksanaan pembelajaran dan kendala-kendala yang timbul dalam proses pembelajaran. Hasil pengamatan kemudian didiskusikan dan dianalisis oleh peneliti dan guru mitra. Hasilnya digunakan untuk melakukan refleksi dan rencana perbaikan terhadap tindakan selanjutnya. 4 Evaluasi dan Refleksi Evaluasi dan refleksi dilakukan dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan observasi yang dikolaborasikan dengan guru yang menjadi kolaborator penelitian tindakan. Hasil evaluasi dari refleksi siklus II belum memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus III.