No Peneliti
Judul Penelitian Tindakann
Tujuan Penelitian Tindakann
Metode Hasil
4. Tri
Wahyuni
2013 Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe
Time Token Arends Untuk
Meningkatkan Pemahaman
Tentang Globalisasi Tujuan penelitian ini
untuk meningkatkan pemahaman tentang
globalisasi dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe time
token arends. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas. Proses penelitian dilaksanakan dalam
dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu:
Perencanaan tindakan; Pelaksanaan tindakan;
Observasi, dan Refleksi. Teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu: Teknik observasi; Wawancara;
Dokumen, dan Tes. Untuk menguji validitas data, peneliti
menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi metode.
Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis
interaktif, yang mempunyai beberapa komponen, yaitu:
Reduksi data; Penyajian data, dan Penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat meningkatnya persentase
pemahaman siswa pada siklus I dan siklus II. Peningkatan pemahaman
dibuktikan dengan diperoleh nilai rata-rata sebelum tindakan
prasiklus yaitu 63.54 dengan ketuntasan klasikal 37. Pada
siklus I nilai rata-rata kelas meningkat mencapai 71,3 dengan
ketuntasan klasikal 63. Setelah tindakan pada siklus II nilai rata-
rata kelas meningkat menjadi 78,8 dengan ketuntasan klasikal 85.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe time token arends dapat meningkatkan pemahaman
tentang globalisasi.
47
No Peneliti
Judul Penelitian Tindakann
Tujuan Penelitian Tindakann
Metode Hasil
5. Fitria
Lailatul Ayu
2013 Penerapan Model
Pembelajaran Time Token Arends Untuk
Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Menerapkan Prinsip- Prinsip Bekerjasama
Dengan Kolega dan
Pelanggan. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan
penerapan model pembelajaran Time
Token Arends pada Mata Pelajaran
Menerapkan Prinsip- Prinsip Bekerjasama
dengan Kolega dan Pelanggan studi pada
siswa kelas X APK 2 SMK pawyatan Daha 2
Kediri, yang digunakan untuk mengetahui
aktivitas dan hasil belajar siswa XAPK 2
tahun ajaran 20122013 yang berjumlah 44
siswa Jenis penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas PTK dengan pendekatan
kualitatif, yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan empat
tahapan untuk tiap siklusnya, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Data- data tersebut diperoleh dari
observasi, wawancara, tes, catatan lapangan dan
dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap,
yaitu reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian tindadakan ini adalah aktivitas siswa penerapan
model pembelajaran Time Token Arends siklus I, menunjukkan
persentase keberhasilan sebesar 78,64. Sedangkan pada siklus II,
persentase keberhasilan sebesar 94,79, ini berarti mengalami
peningkatan dibandingkan siklus I yaitu sebesar 16,15Hasil belajar
dalam penelitian ini meliputi aspek kognitif dan afektif. Aspek kognitif
siswa pada siklus I, menunjukkan nilai rata-rata Post Test sebesar
66,34. Sedangkan pada siklus II, menunjukkan nilai rata-rata sebesar
95,45 meningkat sebesar 29,11. Aspek Afektif siswa siklus I
menunjukkan persentase nilai rata- rata mencapai 70,26. Sedangkan
untuk siklus II menunjukkan persentase nilai rata-rata mencapai
79,54, meningkat sebesar 9,28.
48
2.4 Kerangka Berpikir
Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran, diantaranya adalah  model  pembelajaran  yang  digunakan  oleh  guru.  Dalam  pemilihan  model
pembelajaran,  guru  hendaknya  lebih  selektif.  Karena  pemilihan  model  pem- belajaran  yang  tidak  tepat  justru  dapat  menghambat  tercapainya  tujuan  pem-
belajaran. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning Time Token Arends.
Dengan menggunakan model pembelajaran Time Token Arends, harapannya siswa akan  lebih  memaknai  proses  belajar  yang  dilakukan  karena  rangkaian  proses
pembelajarannya  yang  menuntut kecakapan  komunikasi dan  keefektifan  dalam mengidentifikasi  serta  memberikan  contoh  dari  suatu  konsep. Maka  model
pembelajaran Time  Token Arends yang diterapkan dalam penelitian ini, diharapkan  juga dapat  meningkatkan kemampuan  komunikasi  dan hasil  belajar
siswa. Berdasarkan  penjabaran  diatas, peneliti menampilkan  diagram  kerangka  pikir
penelitian tindakan kelas sebagai berikut.
V
Gambar 2.2 Kerangka  pikir  penerapan  model  pembelajaran
cooperative learning time token Arends untuk meningkatkan kemampuan
komunikasi dan hasil belajar kognitif IPS siswa kelas VII A di SMP Islam Terpadu Bina Insani Kota Metro
Tahun Pelajaran 20152016
2.5 Hipotesis Tindakan
Pada  penelitian  tindakan  kelas  “Penerapan  Model Pembelajaran Cooperative Learning Time Token Arends untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan
Hasil Belajar Kognitif IPS Siswa di SMP Islam Terpadu Bina Insani Kota Metro”, maka peneliti mengambil jawaban sementara yaitu.
1. Penerapan  model pembelajaran Cooperative  Learning  Time  Token Arends
dapat meningkatkan kemampuan komunikasi siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII A di SMP Islam Terpadu Bina Insani Kota Metro Tahun Pelajaran
20152016. 2.
Penerapan  model  pembelajaran Cooperative  Learning  Time  Token Arends dapat  meningkatkan hasil  belajar  kognitif siswa  pada  mata  pelajaran  IPS
kelas VII A di SMP Islam Terpadu Bina Insani Kota Metro Tahun Pelajaran 20152016.
KONDISI AWAL
TINDAKAN
KONDISI AKHIR
Kemampuan Komunikasi dan Hasil Belajar Kognitif siswa rendah
Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Learning Time Token Arends
Kemampuan Komunikasi dan Hasil Belajar Kognitif siswa meningkat
BAB  III  METODE PENELITIAN
3.1  Jenis Penelitian
Jenis  penelitian  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  penelitian  tindakan kelas  Classrom  Action  Research.  Arah  dan  tujuan  penelitian  tindakan  yang
dilakukan  oleh  guru  sudah  jelas,  yaitu  demi  kepentingan  peserta  didik  dalam memperoleh  hasil  belajar  yang  memuaskan  Arikunto,  2014:  2.
Sedangkan menurut  Elliot  dalam  Pargito  bahwa  yang  dimaksud  dengan  penelitian  tindakan
ialah  kajian  tentang  situasi  sosial  dengan  maksud  untuk  meningkatkan  kualitas tindakan  di  dalamnya  Pargito,  2011:16.  Penelitian  ini  dikatakan  sebagai
penelitian tindakan kelas karena kegiatan penelitian ini dilakukan di dalam kelas. Desain  penelitian  menggunakan  penelitian  tindakan  kelas  terdiri  dari  tiga  siklus
dengan  2  kali  pertemuan  tiap  siklusnya.  Setiap  siklus  mencakup  empat  tahap kegiatan yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Tindakan  yang  direncanakan  berupa  penerapan  model  pembelajaran  cooperative
time token Arends untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan hasil belajar kognitif siswa kelas VII  A pada mata pelajaran  IPS di SMP Islam Terpadu Bina
Insani  Kota  Metro.  Metode  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  metode penelitian  tindakan  kelas.  Guru  yang  melaksanakan  penelitian  tindakan  kelas  ini
diharapkan  akan  semakin  profesional.  Oleh  karena  itu,  inti  dari  penelitian tindakan  kelas  adalah  melakukan  suatu  tindakan,  mencari  solusi  permasalahan
secara  berulang-ulang  sampai  mendapatkan  proses  yang  paling  tepat,  baik  dan ideal.  Tindakan  akan  dilakukan  didalam  kelas  observer  bersama  guru  mata
pelajaran IPS sebagai guru mitra yaitu ibu Fadila Rahmadani, S.Pd.
3.2  Prosedur Penelitian
Prosedur  tindakan  pada  penelitian  ini  terdiri  dari  tiga  siklus.  Penelitian  tindakan ini  mengikuti  model  penelitian  tindakan  kelas  yang  mengacu  pada  model  spiral
dari  Kemmis  dan  Taggart.  Stephen  Kemmis  dalam  Pargito  mengatakan  bahwa penelitian tindakan  adalah suatu bentuk inquity reflektif diri yang dilakukan oleh
para guru dalam situasi social tertentu dan bertujuan mengembangkan rasionalitas dan kebenaran dalam memberdayakan kualitas pekerjaannya secara berkolaborasi
kerja sama Pargito, 2011: 37. Secara garis besar, dalam pelaksanaan penelitian tindakan  kelas  ini  terdapat  empat  tahapan  yang  lazim  dilalui,  yaitu  1
perencanaan, 2 Pelaksanaan, 3 pengamatan,  4 refleksi  Arikunto dkk, 2012: 16. Dimana setiap siklus dilakukan berdasarkan tujuan pembelajaran  yang ingin
dicapai.  Prosedur  penelitian  ini  menggunakan  model  penelitian  tindakan  kelas yang  langkah-langkahnya  diadaptasi  dari  rancangan  penelitan  kelas.  Berikut
desain secara umum.