Pengertian Pembelajaran Tinjauan Pustaka

mengajar secara tatapmuka di dalam kelas atau mengatur tutorial, dan untuk menentukan materi atau perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku- buku, film-film, tipe-tipe, program-program media komputer, dan kurikulum sebagai kursus untuk belajar. Setiap model mengarahkan kita untuk mendesain pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk mencapai berbagai tujuan. Menurut Agus 2010: 46 Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas maupun tutorial. Menurut Arends, model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berfikir, dan mengekspresikan ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Model pembelajaran menurut Rusman 2012: 136 memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu. Sebagai contoh, model penelitian kelompok disusun oleh Herbert Thelen dan berdasarkan teori John Dewey. Model ini dirancang untuk melatih partisipasi dalam kelompok secara demokratis. b. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu, misalnya model berpikir induktif dirancang untuk mengembangkan proses berpikir induktif c. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas, misalnya model Synectic dirancang untuk memperbaiki kreativitas dalam pembelajaran d. Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan: 1 urutan langkah- langkah pembelajaran Syntax; 2 adanya prinsip-prinsip reaksi; 3 sistem sosial; dan 4 sistem pendukung. Keempat bagian tersebut merupakan pedoman praktis bila guru akan melaksanakan suatu model pembelajaran. e. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak tersebut meliputi: 1 Dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat diukur; 2 Dampak pengiring, yaitu hasil belajar jangka panjang. f. Membuat persiapan mengajar desain instruksional dengan pedoman model pembelajaran yang dipilihnya. Berdasarkan uraian tersebut, model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Selanjutnya, model pembelajaran tersebut berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajarannya.

2.1.6 Model Pembelajaran

Cooperative Learning Time Token Arends 2.1.6.1 Pengertian Pembelajaran Time Token Arends Menurut Baharuddin 2012: 3, salah satu model yang dapat diterapkan secara tepat dan melibatkan siswa secara aktif untuk meningkatkan pemahaman siswa adalah model kooperatif Time Token Arends. Konsep ini sejalan dengan Suprijono 2009: 133 metode Time Token Arends disebut metode time token Arends 1998. Hal ini dikarenakan model time token Arends ini digunakan oleh Arends pada tahun 1998. Metode ini digunakan oleh Arends untuk melatih dan mengembangkan keterampilan sosial agar siswa tidak mendominasi pembicaraan atau diam sama sekali. Alur pelaksanaannya, guru memberikan sejumlah kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik per kupon pada setiap siswa. Sebelum berbicara, siswa menyerahkan kupon terlebih dahulu pada guru. Setiap tampil berbicara satu kupon. Siswa dapat tampil lagi setelah bergiliran dengan siswa lainnya. Siswa yang telah habis kuponnya tidak boleh berbicara lagi. Siswa yang masih memegang kupon harus bicara sampai semua kupon habis.