161
bulu unggas dan produk mikrobial lainnya hukumnya syubhat. L-sistein yang diperoleh dari bulu unggas, seperti : bulu bebek duck feather dan
bulu ayam chicken feather hukumnya haram jika diekstraksi dari bulu unggas yang tidak
disembelih secara syar’i. L-sistein yang dihasilkan dari reaksi mikrobial juga berstatus haram jika mikrobianya ditumbuhkan
pada media yang tidak halal.
b. Mentega
Mentega adalah produk olahan pangan yang dibuat dari bahan dasar krim susu. Bahan ini banyak dipakai untuk olesan roti dan biskuit, sebagai
perantara lemak di beberapa produk roti dan masakan, serta kadang- kadang dipakai untuk menggoreng. Oleh karena merupakan produk
olahan susu, maka mentega mengandung lemak dan kholesterol yang cukup tinggi.
Pada dasarnya, mentega adalah produk emulsi air dalam minyak yang diperkaya dengan berbagai bahan tambahan, seperti : flavor dan
pewarna. Agar adonan mentega terutama air dan minyaklemaknya dapat bercampur dengan baik meratahomogen, maka dalam
pembuatannya, mentega
ditambahi dengan
bahan pengemulsi
emulsifier. Bahan pengemulsi yang sering dipakai adalah senyawa mono- atau di-gliserida yang dihidrolisis dari senyawa lemak. Oleh
karena berasal dari lemak, maka bisa saja berasal dari lemak nabati maupun lemak hewani. Apabila berasal dari lemak hewani, maka dapat
saja berasal dari lemak babi atau lemak hewan halal yang tidak disembelih secara syar’i.
Emulsifier yang diproduksi dari lemak nabati dapat pula tercemar bahan
haram. Pada saat hidrolisis lemak menjadi senyawa gliserida dapat saja digunakan enzim lipase yang diambil dari hewan haram, seperti : porcine
pancreatic lipase, yaitu enzim pencernapenghidrolisis lemak yang dihasilkan oleh pankreas babi.
162
c. Margarin
Margarin berbeda dengan mentega. Apabila mentega dibuat dari bahan dasar susu, maka margarin dibuat dari bahan dasar lemak tumbuhan,
seperti : lemak dari minyak kelapa dan minyak kelapa sawit. Dalam proses pembuatan margarin skala industri seringkali
ditambahkan bahan pengemulsi, bahan penstabil stabilizer, bahan pewarna, serta penambah aroma flavor. Apabila bahan-bahan yang
dipakai tersebut berasal dari bahan halal tentu tidak tidak masalah. Namun apabila berasal dari produk hewani, maka harus dipastikan dari
hewan halal atau hewan haram. Salah satu bahan pengemulsi yang sering dipakai adalah lesitin. Apabila
menggunakan lesitin kedelai soy lechitin maka tentu tidak masalah. Namun apabila menggunakan lesitin babi, maka tentu membuat produk
makanan tersebut menjadi haram.
d. Keju