162
c. Margarin
Margarin berbeda dengan mentega. Apabila mentega dibuat dari bahan dasar susu, maka margarin dibuat dari bahan dasar lemak tumbuhan,
seperti : lemak dari minyak kelapa dan minyak kelapa sawit. Dalam proses pembuatan margarin skala industri seringkali
ditambahkan bahan pengemulsi, bahan penstabil stabilizer, bahan pewarna, serta penambah aroma flavor. Apabila bahan-bahan yang
dipakai tersebut berasal dari bahan halal tentu tidak tidak masalah. Namun apabila berasal dari produk hewani, maka harus dipastikan dari
hewan halal atau hewan haram. Salah satu bahan pengemulsi yang sering dipakai adalah lesitin. Apabila
menggunakan lesitin kedelai soy lechitin maka tentu tidak masalah. Namun apabila menggunakan lesitin babi, maka tentu membuat produk
makanan tersebut menjadi haram.
d. Keju
Keju adalah salah satu jenis makanan olahan favorit yang berasal dari susu hewan, seperti: susu sapi, kambing, domba, dan unta. Meskipun
berasal dari susu, namun dalam proses pembuatannya ditambahkan berbagai bahan yang dapat membuat produk olahan susu ini menjadi
tidak halal. Keju dibuat melalui berbagai tahapan proses, yang dimulai dari proses
penambahan bakteri starter, penambahan enzim penggumpal protein, pembentukan curd, pencetakan dan pengepresan, penambahan garam,
serta penyimpanan pematangan. Enzim
pencerna protein
protease penting
dipakai untuk
menggumpalkan keju dan memisahkannya dari whey. Enzim yang dipakai dalam pembuatan keju beraneka ragam, seperti: enzim rennet,
pepsin, renin chemosin, renilase dan lain-lain.
163
Enzim rennet yang dipakai bisa saja berasal dari hasil fermentasi microbial rennet maupun dari lambung hewan, seperti lambung anak
sapi maupun lambung babi. Jika berasal dari fermentasi mikroba bakteri, kapang, khamir, maka harus dipastikan bahwa media yang dipakai untuk
pertumbuhan mikroorganismenya bukan media yang diharamkan. Jika berasal dari hewan, maka harus dipastikan status kehalalan hewannya.
Enzim rennet yang diambil dari lambung anak babi sudah tentu statusnya haram. Hati-hati dengan keju edam, karena masih banyak produsen edam
yang menggunakan rennet babi. Sebaliknya, enzim rennet berstatus halal jika berasal dari hewan halal yang disembelih secara halal.
Enzim yang lain, seperti enzim renin chemosin umumnya berasal dari abomasum anak sapi, sedangkan enzim renilasi umumnya berasal dari
jamur Mucor miehei dan M. pussilus.
e. Lemak
Lemak ditambahkan dalam produk untuk membuat agar produk tersebut menjadi lebih lembut, lebih renyah, lebih legit dan lain-lain. Lemak juga
dipakai untuk mengikat berbagai nutrien tertentu, seperti vitamin dan lain-lain. Lemak juga dipakai agar produk rerotian memiliki aroma yang
lebih sedap. Lemak yang ditambahkan pada berbagai produk pangan dapat berasal
dari lemak tanaman maupun lemak hewan. Apabila tidak mendapatkan tambahan senyawa apapun, maka lemak tanaman nabati hukumnya
halal dikonsumsi. Lemak hewan umumnya diperoleh dari lemak sapi tallow, lemak babi lard, maupun lemak susu cream. Lemak yang
berasal dari babi dan lemak hewan halal yang tidak disembelih secara syar’i hukumnya haram.
164
f. Cokelat