Menuju Keharmonisan Sebuah Hubungan

112 | SMASMK kelas X Akivitas Bersama Diskusi Kelompok D Apa yang kamu pahami tentang sikap tengah? Cari contoh kasus dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana sikap tengah untuk menghadapi permasalahan tersebut

F. Toleransi dalam Perbedaan

Sumber konlik terbesar satu-satunya adalah jika seseorang atau satu grup yang memaksakan nilai-nilai dan harapan atas orang laingrup lain. Kata Toleransi berasal dan bahasa Lain, yaitu tolerare, arinya sikap sabar membiarkan sesuatu, menahan diri, dan berlapang dada atas perbedaan dengan orang lain. Toleransi antar umat beragama berari sikap sabar membiarkan orang lain memiliki keyakinan lain dan melakukan yang lain sehubungan dengan agamakepercayaan yang diyakininya itu. Kita harus memiliki sikap sabarmenahan diri melihat orang lain melakukan sesuatu yang berbeda dengan kita dalam segala hal. Memaksakan kehendak kita kepada orang lain untuk melakukan hal yang sama dengan kita, hal ini menunjukkan bahwa kita idak idak memiliki sikap sabarmenahan diri toleran kepada pihak lain yang berbeda dengan kita. Memang suatu kenyataan dan sejarah telah menunjukkan bahwa peradaban dunia pernah diwarnai berbagai konlik, perselisihan bahkan peperangan yang menyangkut relasi antar etnik dan agama yang terkadang demikian mengerikan dan berkepanjangan. Seiap orang memang memiliki hak untuk menilai bahwa dirinya lebih baik dari orang lain paling idak dalam hal-hal tertentu. Seiap bangsa berhak menyatakan bahwa bangsanya lebih hebat dari bangsa lain, dan seiap penganut suatu agama berhak meyakini bahwa agamanya lebih baik dari agama yang lain. Sebuah perusahaan berhak menyatakan bahwa produknya lebih baik dari produk perusahaan yang lain. Semua itu wajar dan memang semua memiliki hak untuk menyatakan hal itu. Tetapi menjadi idak eis jika kemudian mereka menyatakan bahwa yang lain adalah buruk. Kita idak perlu menutup mata atas segala kekurangan yang kita miliki. Rivalitas, kecemburuan, sombong, sok paling tahu, dan paling benar justru sering dijumpai di antara umat yang mengaku telah berteguh dalam satu agama yang mereka bilang paling hebat. Nabi Kongzi bersabda: “Sesungguhnya kemuliaan seseorang itu bergantung dari usaha orang itu sendiri.” Maka, janganlah menilai orang dari apa agama yang dianutnya, dan jangan menilai agama dari orang yang menganutnya. Referensi Toleransi adalah prinsip utama bermasyarakat, toleransi adalah jiwa yang menyimpan pemikiran terbaik dan yang dipikirkan oleh semua orang. Hellen Keller Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 113 Akivitas Bersama Diskusi Kelompok D Apakah mungkin pada suatu saat semua manusia meyakini dan mengimani satu agama yang sama? Berikan alasanmu

G. Kerukunan dalam Perbedaan

Kerukunan adalah dambaan seiap manusia, hal ini pulalah yang menjadi salah satu tujuan dari pengajaran agama. Maka menjadi ironis jika dengan dalih untuk menegakkan ajaran agama justru malah merusak kerukunan itu sendiri. Kerukunan dapat tercipta bukan hanya dalam ruang yang serbasama, maka biarkanlah perbedaan itu hadir apa adanya. Perbedaan memang dapat menjadi pemicu imbulnya perpecahan, tetapi juga dapat menjadi pendorong terciptanya keharmonisan, maka semua bergantung dari bagaimana manusia mengolahnya. Nabi Kongzi idak pernah mengajarkan umatnya untuk mengungguli pihak mana pun juga, idak ada satu ayat pun dari kitab suci Sishu yang memerintahkan umatnya untuk berlomba- lonba menambah pengikut, terlebih dengan cara merebut umat dari agama lain. Bila seiap agama ingin selalu mengungguli pihak lain, menaikan satu sama lain dan merasa ditunjuk Tuhan sebagai ’agen tunggal kebenaran’, hasilnya ialah energi yang seharusnya digunakan untuk membina diri malah digunakan untuk saling mengalahkan, selalu siap menerkam, menjadi beringas dan kehilangan nilai luhur dari ajaran agama itu sendiri. Nabi Kongzi bersabda, “Bila berlainan jalan suci agama jangan berdebat.” Lunyu . XV: 40 Orang baikorang yang memiliki kebenaran idealnya idak menganggap bahwa kebenarannya yang paling benar. Tidak ada guna memperdebatkan tentang kebenaran yang kita yakini dengan kebenaran yang diyakini oleh orang lain dan memang adalah perbuatan yang sangat sia-sia. Keyakinan merupakan sesuatu yang sangat azasi, terlebih lagi menyangkut keyakinan beragama. Sesungguhnya kebenaran yang dibawakan oleh iap-iap agama bukan sesuatu untuk diperdebatkan atau hanya jadi bahan omongan belaka. “Kalau beda, idak perlu disama-samakan, kalau sama idak perlu dibeda-bedakan.” Bicara mengenai perbedaan, iap hal tentu memiliki perbedaan. Bicara mengenai persamaan, iap hal tentu juga memiliki persamaan. Masalahnya adalah banyak dari kita menjadi sibuk menyama-nyamakan sesuatu yang beda, dan membeda-bedakan sesuatu yang sama. Pening Nabi Kongzi bersabda, “Seorang Junzisusilawan dapat rukun meski idak dapat sama, seorang rendah budi dapat sama meski idak dapat rukun.” Lunyu . XIII: 23