Ibadah Terbesar Pokok-Pokok Peribadahan

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 33

B. Ji-Si Sembahyang dan Persembahan

“Beribadahsembahyang itu bukan sesuatu yang datang dari luar, melainkan ia harus bangkit dari dalam, lahir di dalam hai. Bila hai yang di dalam itu bergerak, memancarlah ia dalam upacara, maka orang yang bijaksana di dalam beribadahsembahyang didukung oleh sempurnanya iman, dan percaya, mewujud di dalam perilaku satya dan sujud.” Li Ji. XXV: 1

1. Pengerian Sembahyang

Sembahyang adalah suatu perbuatan yang menyangkut ritual, yang dilakukan secara sadar-tulus dalam rangka menyampaikan sembahsujud dan hormat kepada Tuhan, dengan aturan-aturan tertentu yang diwajibkan, diatur, dan ditetapkan oleh suatu agama. Secara hariah, sembahyang berasal dari bahasa Sanskerta, yang terdiri atas kata Sembah dan Hyang . Sembah berari sujud, hormat atau memuja sesuatu sebagai Hyang, yaitu sesuatu yang dianggap mulia atau dimuliakan. Sembahyang biasanya dilakukan dengan cara menundukkan kepala, membungkukkan badan atau bersimpuhbersujud. Hyang berari suatu Dzhat baca: Zat Yang Mahainggi, Yang Mencipta, Mengatur dengan Hukum-Nya dan menguasai dunia beserta segala isinya, yaitu Tuhan Tian. 34 | SMASMK kelas X Manusia dalam hidupnya secara rohaniah terpanggil untuk mengabdi kepada Tuhan. Oleh karena itulah, secara imani manusia terdorong ada kecenderungan untuk bersembahyang dengan segala ritualnya untuk mencurahkan rasa pengabdiannya kepada Dia Tuhan Yang Mahakuasa. Bersembahyang biasanya disertai dengan bersuci diri agar sembahyangnya itu berkenan Tuhan. Hal ini sudah ada sama lamanya dengan sejarah kemanusiaan itu sendiri. Karena disesuaikan dengan alam pikiran manusia, bersembahyang itu pada perkembangannya selalu disertai dengan macam-macam tata cara ditambah dengan pengorbanan dan persembahan sebagai pelengkap dari ungkapan pengabdiannya itu. Tetapi sayangnya, hal itu terkadang dapat mengubah panggilan imani yang awalnya secara murni ke luar dari hai nurani manusia untuk mengadakan sembahyang berdasarkan kesucian lahir bain. Hal ini menjadi suatu tradisi pantulan dari pemikiran manusia yang pada akhirnya melupakan pokok dari pengabdian itu sendiri. Sesungguhnya, yang menjadi syarat utama dalam bersembahyang adalah: “Kesucian diri lahir bain agar semua dapat berkenan kepada-Nya.”

2. Persiapan Sembahyang

a. Zhai Berpantang Berpantang dalam Agama Khonghucu ada iga macam, seperi berikut. • Pantang makanan yang berpenyedap, yang menunjukkan keprihainan. • Pantang makan makanan yang dimasak, yang menunjukkan apa adanya. • Pantang makan makanan yang berjiwa, yang menunjukkan kebersihan kesucian. Pantangan di atas dapat dilakukan secara berkala dengan tenggang waktu tertentu, sehingga dapat melaih kita dalam mengontrol dan mengendalikan diri. b. Ming Bersuci Jika berpantang Zhai itu berhubungan dengan mengendalikan keinginan makan, bersuci itu lebih kepada pengendalian diri kesucian hai dan pikiran. c. Sheng Fu Berpakaian lengkap Berpakaian lengkap dalam konteks ini berari menggunakan jubah khusus sembahyang, serta alas kaki sepatu. Lengkap berari juga rapi, layak, dan terutama bersih. d. Guan Shou Membersihkan diri Membersihkan diri lebih kepada kebersihan jasmanibadan dengan cara mandi, atau minimal mencuci tangan.

3. Macam-Macam Sembahyang

Dalam ajaran Agama Khonghucu terdapat iga macam sembahyang, yaitu: • Sembahyang kepada Tuhan • Sembahyang kepada AlamSemesta • Sembahyang kepada ManusiaLeluhur