Sembahyang kepada Tuhan Macam-Macam Sembahyang

36 | SMASMK kelas X 1 Sembahyang kepada Nabi a Lahir Nabi Kongzi Hari lahir Nabi Kongzi merupakan hari yang sangat pening bagi umat Khonghucu, karena merupakan suatu perisiwa turunnya seorang nabi yang membawa Wahyu Tuhan dan sebagai Genta Rohani Mu Duo Tuhan bagi umat manusia, dan ini merupakan kehendak-Nya yang sudah ditandai sejak bayi itu belum lahir. Nabi Kongzi lahir pada tanggal 27 bulan 8 Yinli 551 Sebelum Masehi, di sebuah tempat bernama Lembah Kong Sang, Desa Chang Ping, Kota Zou Yi, Negeri Lu, di Jazirah San Tung. Oleh Bapak Shu Liang He, sang bayi diberi nama ‘Qiu’ yang berari ‘Bukit’ alias ‘Zhong Ni’, yang berari ‘putra kedua dari bukit Ni’. Nama ini berdasarkan pada suatu tempat di mana Bunda Yan Zhengzai memohon karunia Tuhan di Ni Qiu Bukit Ni. Tahun 551 SM dijadikan sebagai tahun awal Tarikh Yinli, sehingga tahun Yinli adalah tahun Masehi ditambah 551. Sembahyang dilaksanakan pada pukul 09.00 tanggal 27 bulan 8 Yinli, dengan upacara perayaan hari lahir Nabi Kongzi. Rangkaian perayaan ini dapat dilakukan pula sekitar tanggal 16-29 bulan 8 Yinli. Umat Khonghucu memperingai dan melaksanakan penghormatan yang sangat mendalam pada waktu peringatan Hari Lahir Nabi Kongzi. Sembahyang, peringatan dan perayaan yang diselenggarakan baik secara sederhana maupun dengan berbagai kegiatan adalah sangat baik kalau semuanya itu bukan sekadar kegiatan ruin melainkan juga mampu memahami dan menghayai nyala Kebajikan, pesan-pesan suci beliau selaku Genta Rohani yang membawakan Firman Tian Yang Maha Esa, yang menjadi pembimbing hidup manusia. b Wafat Nabi Kongzi Nabi Kongzi wafat pada usia 72 tahun, yaitu pada tanggal 18 bulan 2 Yinli tahun 479 SM. Beliau dimakamkan di Kota Qu Fu dekat Sungai Si Sui sebelah Utara Negeri Lu. Murid-murid berkabung selama iga tahun. Salah seorang murid Beliau yaitu Zigong tetap inggal dalam sebuah pondok dekat makam sampai enam tahun. Lebih dari seratus keluarga, yang terdiri atas murid-murid nabi dan orang-orang Negeri Lu bermukim di daerah makam itu, dan selajutnya tempat tersebut berubah menjadi sebuah desa yang disebut Kampung Nabi Kongzi Kong En. Di sekitar makam itu ditanami pohon kai oleh murid-murid nabi seperi yang pernah dilakukan nabi semasa hidup. Di dekat makam itu atas prakarsa Pangeran Lu Ai Gong telah didirikan sebauah Miao sebagai tempat untuk menyelenggarakan ibadah, khotbah dan diskusi untuk mendalami ajaran agama, serta merupakan tempat penyelenggaraan upacara sembahyang pada empat musim untuk memperingai Nabi Kongzi.